BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Anwar Ibrahim bebas, minta Pakatan Harapan jaga integritas

Anwar Ibrahim, pemimpin de facto Partai Keadilan Rakyat, bebas dari penjara, Rabu (16/5/2018), setelah mendapat pengampunan dari Raja Malaysia, Muhammad V.
Anwar Ibrahim tahu rasanya dipenjarakan karena putusan pengadilan yang lebih sarat nuansa politis ketimbang keadilan. Oleh karena itu ia menegaskan bakal memastikan tak ada lagi orang yang mengalami apa yang dialaminya dan meminta agar anggota koalisi Pakatan Harapan menjaga integritas serta mengedepankan kepentingan rakyat Malaysia.

Hal tersebut diutarakannya dalam pidato di hadapan ribuan pendukungnya di Padang Timur, Kuala Lumpur, Rabu (16/5/2018), beberapa jam setelah resmi bebas dari penjara berkat pengampunan penuh dari Raja Malaysia, Muhammad V.

Sebelumnya Anwar dihukum 5 tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan pada pada 10 Februari 2015 atas tuduhan sodomi. Lelaki berusia 70 tahun tersebut membantah segala tuduhan tersebut dan banyak pendukungnya yang yakin hukuman itu lebih berbau politis karena posisinya sebagai pemimpin oposisi.

Oleh karena itu, menyudahi pengaruh kekuatan politik pada sistem pengadilan di Malaysia menjadi prioritas utamanya.

"Kita harus menghentikan hal ini untuk selamanya," kata Anwar, dikutip The New York Times. "Pelajaran paling penting yang bisa diambil seseorang dari kehidupan di penjara adalah nilai kebebasan."

Itu adalah hukuman penjara kedua yang dialaminya setelah juga dibui karena kasus yang sama pada 1999 oleh pemerintahan yang saat itu dipimpin Mahathir Mohamad. Anwar sempat dibebaskan pada 2 September 2004 oleh Perdana Menteri (PM) saat itu, Abdullah Badawi. Sebelum kemudian tuduhan sodomi kembali memenjarakannya.

Saat menjadi wakil PM pada era Mahathir, Anwar kerap disebut sebagai calon penerus. Tetapi krisis ekonomi 1998 meretakkan hubungan mereka. Anwar dipecat, kemudian membangun partai oposisi, sebelum ditahan karena kasus sodomi.

Keadaan membuat Mahathir, yang kini kembali menjadi PM Malaysia, bersekutu dengan Anwar dan kelompoknya. Mereka melupakan permusuhan masa lalu dan bersama membangun Pakatan Harapan untuk menggulingkan Najib Razak, yang disebut korup, pun United Malays National Organization (UMNO) yang telah 61 tahun berkuasa.

Upaya tersebut berhasil setelah Pakatan Harapan memenangi Pilihan Raya 2018 dengan merebut 121 dari 222 kursi parlemen.

Mahathir kembali berkuasa dan menjadi perdana menteri tertua di dunia yang dipilih melalui proses demokratis. Langkah pertamanya adalah meminta Raja Malaysia untuk memberi pengampunan penuh kepada Anwar.

Hanya pengampunan penuh (full pardon) yang bisa membuat Anwar bisa kembali ke parlemen dan menjadi anggota parlemen merupakan langkah menuju kursi PM tanpa harus melalui pemilihan.

Rencananya, Mahathir akan mundur dari jabatan PM dan menyerahkannya kepada Anwar saat ia sudah siap, kemungkinan dalam dua tahun ke depan.

Kini oposisi telah berkuasa dan Anwar mengingatkan mereka agar tidak lantas arogan. Ia menegaskan agar para pemimpin koalisi mendahulukan kepentingan rakyat, bukan malah ribut berebut meminta posisi menteri dalam kabinet Mahathir.

"Kami ingin meyakinkan bahwa kekayaan negara ini dibagikan kepada masyarakat banyak. Saya kutuk para MP (anggota parlemen) yang ingin menjadi menteri. Bercermin saja dulu. Berkat Tuhan kita menang dan rakyat memberi dukungan," tegas Anwar dalam pidatonya.

"Beberapa sudah sibuk mencoba menjadi menteri. Sudah, jadi menteri di dapur saja. Itu sudah cukup."

Kepada mereka yang merebut kursi parlemen, ia juga mengingatkan akan terus mengawasi mereka dan bakal bertindak tegas jika mereka menyalahgunakan kekuasaan.

"Pegang teguh integritas dan jangan sembrono. Kalau kita melihat mereka hidup penuh gaya, kimpoi lagi, ganti mobil, atau membeli apartemen baru, kita akan hajar mereka," katanya.

Soal Najib, yang kini telah turun dari posisi sebagai ketua Barisan Nasional, dilarang bepergian ke luar negeri, dan didera ragam tuduhan, menurut Anwar telah mendapatkan karmanya.

"Itu seperti karma. Anda harus membayar apa yang Anda lakukan," katanya dalam wawancara dengan Channel News Asia. "Secara personal saya tak membencinya, saya telah memafkannya. Namun ada soal dana publik dan aktivitas kriminal lainnya yang harus diselesaikan."

Tentang Mahathir, Anwar menyatakan pada awalnya sempat keberatan dan sinis terhadap upaya rekonsiliasi yang dilakukan mantan bosnya itu. Namun, upaya Dr M untuk memperbaiki hubungan membuat Anwar luluh.

"Dia mendukung agenda reformasi. Dia memfasilitasi pembebasan saya. Kenapa saya harus terus membencinya?" jelasnya.

Anwar menyatakan untuk saat ini ia akan memantau dari belakang dan yakin Mahathir telah mengambil langkah-langkah awal yang tepat untuk memperbaiki pemerintahan Malaysia.

"Melihat performa, pengorbanan, dan kegigihannya selama periode pemilihan, saya pikir ia layak diberi kesempatan dan saya yakin banyak rakyat Malaysia yang percaya padanya--saya juga," tuturnya.

Malaysia, menurut Anwar, butuh pemerintahan yang efektif karena terlalu banyak yang harus diselesaikan Mahathir dalam periode awal ini.

"Tugas saya adalah mendukung kerja kerasnya," kata Anwar Ibrahim.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...aga-integritas

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Rekor pasutri pejabat Bengkulu terjerat korupsi

- Stok pangan selama Ramadan tak perlu dikhawatirkan

- Petasan ya Ramadan

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan