Lampung.co – Menyikapi soal tragedi bom Surabaya, Jaringan ’98 menyerukan kepada seluruh kekuatan nasionalis republikan dan jejaring prodemokrasi untuk tetap satu dan bersatu membela rakyat menjaga NKRI tercinta.

Selain itu juga Jurubicara Jaringan ’98, Ricky Tamba, S.E menghimbau kepada para elite, politisi dan aktivis yang menjadi bagian dari kekuasaan rezim Jokowi-JK untuk tidak turut memperkeruh suasana demi kepentingan politik.

“Idealnya, sebagai bagian dari penguasa, dapat mendesak Presiden Jokowi untuk membenahi aparat keamanan dan intelijen Indonesia,” kata Ricky.

Menurut Ricky, aparat keamanan dan intelijen beberapa waktu terakhir terkesan kerapkali kebobolan menciptakan situasi kondusif dalam bermasyarakat dan bernegara.

“Ketidakadilan struktural akan selalu melahirkan berbagai perlawanan dengan berbagai cara,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Lampung.co, Minggu, (13/5/2018).

Ricky menjelaskan, mengkritik adalah bagian tugas dari kaum oposisi, guna menciptakan mekanisme check and balances di era demokrasi sebagai hak konstitusional warga negara Indonesia.

“Kritik, baik secara prosedural dan atau yang paling destruktif sekali pun, esensinya adalah memberikan saran dan masukan guna perbaikan di masa mendatang,” jelasnya. (*/doy)

https://www.lampung.co/berita/traged...-dan-intelijen

Inget kata Pak Beye tahun lalu