bp71Avatar border
TS
bp71
Jerit Tangis Pecah Saat Pengajian 5 Polisi Korban Penyerbuan Teroris di Mako Brimob.
Ratusan narapidana terorisme (napiter) yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok akhirnya menyerah, Kamis (10/5/2018).

Pasalnya, tiga blok tahanan yang berada di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dikuasai oleh para napi teroris.

Ketiga blok tersebut yakni Blok A, BLok B dan Blok C rutan Mako Brimob yang berisi pada napi teroris.
Bahkan, yang lebih tragis lima anggota Polisi tewas dibunuh saat insiden keributan yang terjadi pada Selasa (8/5/2018) malam.

Identitas kelima polisi tersebut antara lain Ipda Rospuji Siswanto (naik pangkat menjadi Iptu Luar Biasa Anumerta), Bripka Denny Setiadi (naik pangkat menjadi Aipda Luar Biasa Anumerta), Brigadir Fandy Setyo Nugroho (naik pangkat menjadi Brigpol Luar Biasa Anumerta), Bripda Syukron Fahdli Idensos (naik pangkat menjadi Briptu Luar Biasa Anumerta), Bripda Wahyu Catur Pamungkas (naik pangkat menjadi Briptu Luar Biasa Amumerta).

Sedangkan satu narapidana teroris yang meninggal adalah Benny Syamsu Tresno.
Tak hanya itu, seorang anggota polisi bernama Brigadir Polisi Iwan Sarjana berhasil dibebaskan setelah disandera lebih dari 24 jam oleh para napi teroris.

Brigadir Polisi Iwan Sarjana dilepaskan sekitar pukul 00.00 WIB setelah melakukan proses negosiasi yang cukup membuat tegang masyarakat.

Setelah sandara berhasil dilepaskan, ratusan napi teroris ini pun menyerahkan diri pada polisi.

Pasca redanya kekisruhan tersebut, ada duka mendalam yang tersisa dari para keluarga korban tewas, yakni keluarga kelima polisi.
Istri, anak dan orangtua pastilah merasa terpukul serta kehilangan atas insiden yang tiba-tiba terjadi itu.

Betapa tidak, beberapa anak bahkan secara mendadak harus ikhlas ditinggal oleh sang ayah.

Kesedihan itu terlihat jelas pada video yang beredar.

Dalam video yang diunggah akun @hitzmedsos itu tampak keharuan keluarga kelima polisi yang tewas dalam insiden di Mako Brimob.

Beberapa anak yang duduk di kursi terlihat menangis tersedu-sedu saat seorang polisi menyalami mereka.

Bahkan salah seorang anak tampak beberapa kali mengusap air matanya menggunakan tisu.
Kesedihan terpancar jelas dari raut wajah anak-anak yang kini telah menjadi yatim itu.

Seorang polisi yang turut merasakan kesedihan itu pun mengusap serta mencium kepala sang anak.

Meski begitu, tangis anak-anak itu tetap mengalir deras seolah sedang mengingat kenangan bersama ayah mereka.

Tak hanya anak-anak, para istri dan anggota keluarga lainnya pun tampak berurai air mata.
Jerit tangis mereka sayup-sayup terdengar di tengah riuhnya lantunan ayat suci Al-Quran.

Bahkan seorang wanita tampak lemas sambil duduk di kursi dan menatap takzim ke arah depan.

Kesedihan tampaknya harus segera dilawan dengan ketegaran.

*Sosok Napi Teroris yang tewas*

Benny Syamsu Tresno alias Abu Ibrahim adalah narapidana teroris (napiter) yang tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pria 29 tahun itu diduga salah satu provokator atas bentroknya anggota polisi dan napiter di Mako Brimob.

Benny ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri pada 24 Oktober 2017 silam di Jalan Kopkar Jaya Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Sebelum ditangkap polisi, Benny tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Giam, RT 03 RW 15, Desa Pandau Jaya, bersama istri dan satu orang anaknya yang berusia 4 tahun.
Istrinya saat itu tengah hamil empat bulan.

Ketua RT 03, Zaenal saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/5/2018), mengaku mengetahui Benny tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob.

"Saya tahu awalnya saat ke kantor desa. Ada kawan cerita kalau Benny meninggal dunia karena sakit. Tapi pas saya nonton TV, saya lihat berita bentrok di Mako Brimob Kelapa Dua.

Teroris yang meninggal Benny Syamsu. Saya ingat betul, karena dia warga saya sebelumnya," tutur Zaenal.

Kendati demikian, tewasnya Benny pasca-bentrok di Mako Brimob tidak begitu heboh diceritakan oleh warga di kawasan Jalan Giam.
Berbeda saat dia ditangkap sebagai jaringan teroris.

"Warga biasa saja. Karena jasad Benny tidak di bawa ke sini (Desa Pandau Jaya)," kata Zaenal.
Dia mengatakan, istri Benny sudah melahirkan anak kedua.

Istrinya tinggal bersama mertuanya. Rumah yang dikontrak sebelumnya ditinggalkan setelah Benny ditangkap polisi.

"Seminggu setelah (Benny ditangkap) itu, istrinya datang mengambil barang rumah tangga. Dia juga minta izin ke saya," kata Zaenal.
0
1.7K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan