Material ornamen atau permata yang secara keseluruhan atau sebagian berasal dari bahan organik (tumbuhan dan hewan) dan terbentuk secara alami, seperti; Amber, Mutiara, Coral dan Jet, disebut dengan permata organik gan.

Perhiasan pertama yang dikenal umat manusia pun terbuat dari material organik. Jauh sebelum ada yang berpikir untuk membuat perhiasan dari mineral lho.

Material organik tidak memerlukan banyak persiapan sehingga gampang di olah oleh masyarakat yang paling primitif sekalipun, diperkirakan jenis ornamen seperti ini sudah lebih dahulu digunakan bahkan sebelum manusia menemukan pakaian.

Dalam gaya hidup manusia primitif tidak ada yang terbuang sia-sia, tulang-belulang, cakar, gigi bahkan bulu dari binatang buruan tidak dibuang, akan tetapi disimpan untuk digunakan lagi. Bahan seperti gading atau tulang berukuran besar akan di jadikan material bangunan, sedangkan bahan berukuran kecil seperti cakar dan gigi di kenakan sebagai perhiasan.



Pada kelompok masyarakat primitif yang tolak ukur status sosialnya adalah kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian, pemburu yang paling banyak mengenakan gigi tentunya adalah seseorang yang telah banyak mendapatkan binatang buruan dan memiliki status berbeda dalam kelompok, dan begitulah perhiasan menjadi simbol status.

Dari zaman ke zaman material organik telah digunakan untuk barter, perdagangan, dan sebagai mata uang. Juga digunakan sebagai persembahan untuk para Dewa, dan sebagai sesajian yang di letakan di atas kuburan untuk di bawa ke kehidupan selanjutnya yaitu alam baka.

Penggunaan material organik yang paling digemari kebanyakan dalam bentuk kostum perayaan. Bulu burung memilik peranan yang menonjol dalam hal ini dan di buat menjadi mantel, kalung dan hiasan kepala. Hal ini ditemukan di seluruh dunia. Gigi hewan, cakar, sisik, tulang dan cangkang sering di padu dengan bulu burung.

Banyak material organik dianggap sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan penyembuhan dan perlindungan, tidak jarang pula kekuatan yang sama di kaitkan dengan material organik yang berbeda. Beberapa material organik diyakini mampu menetralisir racun dan menangkal penyakit tertentu.




Kombinasi material organik sebagai perhiasan dan aksesoris sangat beralasan, mereka saling melengkapi satu sama lainnya dan secara estetika sangat memuaskan jika di kombinasikan. Sebagai contoh, mutiara dan tempurung kura-kura di kombinasikan sebagai tatahan, Tempurung kura-kura dan gading sebagai lapisan, coral dan mutiara sebagai perhiasan.

Material permata organik umumnya mengikuti 3 kriteria: Keindahan, kelangkaan dan ketahanan. Material organik umumnya sangat indah, terkadang langka, akan tetapi ketahananlah yang sering menjadi persoalan. Mereka lebih lembut dari mineral dan gampang rusak. Beberapa material organik memudar dikarenakan sinar matahari, ada juga yang berubah menjadi lebih gelap.

Namun segala kekurangan itu tidak membuat material organik ditinggalkan, justru dari zaman ke zaman ia selalu dikenakan dengan rasa hormat dan bangga oleh pemiliknya.

Material organik cenderung memiliki tekstur dan acapkali meningkat kecantikannya dengan penanganan yang konstan. Fitur unik lain dari material organik adalah banyak diantara mereka yang saat ini masih dalam proses produksi. Amber dan Jet, layaknya mineral seperti berlian, safir dan ruby, memiliki usia jutaan tahun, membutuhkan waktu ratusan bahkan jutaan tahun untuk mengubah resin (cairan seperti getah) menjadi amber yang seterusnya akan menjadi batubara. namun jenis organik lainnya seperti Coral dan Mutiara berbeda, mereka dapat dipanen kapan saja.

Keanehan yang lazimnya ditemukan pada semua material organik adalah mereka lebih baik di identifikasi oleh penglihatan, karena secara gemologi amat sulit mengidentifikasikannya.

Namun banyak material organik yang dilarang untuk diperdagangkan, apalagi material tersebut berasal dari flora atau fauna yang dilindungi, sangat dianjurkan bagi siapapun yang membeli material organik untuk memeriksa statusnya terlebih dahulu, jika perlu, dapatkan dokumen resmi yang layak.