Apakah kamu masih ingat dengan drama adu mulut antara Abraham Lunggana (Haji Lulung) dengan Ahok terkait larangan sahur on the road?

Waktu itu Ahok menghimbau agar warga Jakarta tidak melakukan acara sahur on the road dari tahun 2014-2016 karena dianggap sebagian orang malah memanfaatkan ajang ini untuk kebut-kebutan dan sampai terjadi bentrokan serta tindakan vandalisme. Selain itu Ahok juga menilai kalau setelah SOTR selesai, masyarakat meninggalkan sampahnya begitu saja berserakan di jalanan.


Referensi pihak ketiga
"Kalau anda mau sahur bersama di masjid juga bisa. Enggak perlu kebut-kebutan. Anda ngajarin anak-anak jalanan sambil salat subuh. Sambil sahur di masjid gitu. Kenapa sih mesti dibuat di jalanan sampai kebut-kebutan, bacok-bacokan," kata Ahok pada (21/7/2014).

"Dan kalau Anda motivasi betul, Anda buka sahur dong kumpulin duit, jangan minta sumbangan sama siapa, kumpulin duit, bikin di masjid. Atau bikin di tempat-tempat yatim piatu, di pantinya Anda bikin, Anda boleh datang ramai-ramai, sama teman, tunjukin bahwa kalian yang sekolah punya hati," kata Ahok menghimbau agar masyarakat sahur di Masjid atau di panti asuhan.

Kalian pasti ingat kalau himbauan dari Ahok dikecam habis-habisan oleh sekelompok orang. Contohnya adalah anggota DPD Jakarta, Fahira Idris yang menyatakan tidak setuju dengan larangan Ahok dan cukup menghimbau masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Wakil Ketua DPRD Jakarta, Haji Lulung juga mengecam keras larangan Ahok.


Referensi pihak ketiga
"Ahok melarang sahur on the road dengan alasan kebersihan. Kemarin melarang potong hewan kurban di sekolah dan halaman masjid karena kebersihan. Jadi dianggap agama Islam ini cenderung pada kotoran," ucap Lulung di Jakarta Selasa (26/6/2016).

Selain Ahok, ternyata Djarot yang merupakan rekan kerja Ahok juga memberikan himbauan yang sama pada tahun 2017.

"Instruksinya kita larang SOTR, kalau mau sahur, sahur aja di masjid, musala tempat masing-masing, tidak boleh di jalan. Karena apa? SOTR lebih banyak mudaratnya, tidak boleh," kata Djarot di Jakarta Pusat, pada (26/5/2017).

Djarot juga tak luput mendapat kecaman dari berbagai kalangan, contohnya adalah kecaman dari pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anton Tabah Digdoyo yang mengingatkan Djarot agar tidak menjadi seperti Ahok, apalagi Djarot adalah seorang muslim.

"Jika benar Djarot melarang SOTR, itu berarti tidak cerdas menyikapi tradisi keagamaan yang baik dan telah berjalan puluhan tahun," kata Anton pada (28/5/2017)


Referensi pihak ketiga
"Pak Djarot sebagai muslim juga harus lebih hati-hati, jangan grusak-grusuk seperti Ahok yang melarang takbir keliling, sembelih korban Idul Adha, jilbab di sekolah, dan lain-lain yang berkaitan dengan ritual-ritual ibadah. Itu sangat sensitif, rentan menimbulkan disharmoni bahkan distrust," lanjutnya.

Sandiaga Uno baru saja menghimbau agar warga tidak melakukan SOTR karena dianggap rawan kecelakaan dan takutnya terjadi gesekan dari kelompok yang berbeda. Sama seperti Ahok, Sandiaga Uno juga menghimbau warga yang ingin sahur bersama teman lebih baik di masjid saja.


Referensi pihak ketiga
"Kita imbau tidak dilakukan, biarpun itu baik untuk berbagi, tapi akhirnya rawan kecelakaan, dan keselamatan berkendara," kata Sandi di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Himbauannya sih sama ya, tapi kita lihat saja bagaimana reaksi sebagian warga atau beberapa anggota parlemen. Apakah mereka akan mengecam Sandiaga seperti yang mereka lakukan ke Ahok atau tidak?

Bagaimana reaksi atau tanggapan kamu tentang himbauan Sandiaga Uno, setuju atau tidak?

Cnnindonesia.com/nasional/sandiaga-imbau-warga-tak-gelar-sahur-on-the-road

Netralnews.com/news/megapolitan/read/soal-larang--sahur-on-the-road-ahok-djarot-dikecam-anies-sandi-adem-ayem


Double standart....udh biasa kl uclim2 mah