Umat Islam mengibarkan bendera Palestina saat mengikuti aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5). Aksi yang yang bertajuk Indonesia Bebaskan Al-Quds ini sebagai penolakan atas keputusan pemerintah Amerika Serikat yang memindahkan Kantor Kedutaaan Besar AS untuk Israel ke Yarusalem.
Presiden Joko Widodo mengecam pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. Presiden juga meminta negara lain tidak mengikuti langkah Amerika itu.

Jokowi menegaskan kembali posisi Indonesia Indonesia atas konflik kemanusiaan di Palestina itu ketika membuka Konferensi Ulama Trilateral Afganistan, Indonesia dan Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (11/5/2018).

Jokowi mengatakan keputusan Amerika Serikat telah melanggar resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. Jokowi mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk membahas isu tersebut dan mengambil langkah selanjutnya.

Ia menilai, pemindahan kedutaan Amerika dapat mengganggu proses perdamaian. "Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina," kata Jokowi melalui laman Sekretariat Kabinet. "Palestina akan selalu ada di helaan napas diplomasi Indonesia."

Presiden Donald Trump pada 26 Desember 2016 mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ia pun segera memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv sebelum 2019.

Meski ditentang, Amerika tetap memindahkan kantor kedutaan besarnya. Amerika bahkan memajukan kepindahan kedutaan besar dari Te Aviv ke Yerusalem dari tahun depan menjadi tahun ini.

Upacara peresmian kepindahan itu akan berlangsung pada 14 Mei 2018. Trump tidak akan hadir dalam acara pembukaan kedutaan besar negaranya tersebut. Wakil Menteri Dalam Negeri John Sullivan yang bakal memimpin delegasi ke Yerusalem.

Kepindahan kedutaan Amerika itu bertepatan dengan 70 tahun berdirinya Israel. Bagi warga Palestina, 14 Mei justru menjadi hari malapetaka atau Nakba. Jadi, deklarasi pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem itu mempunyai makna simbolis yang mendalam bagi Israel dan Palestina.

Warga Palestina rutin menggelar unjuk rasa setiap 14 Mei sebagai bentuk protes pendudukan Israel di tanah mereka. Tahun ini, unjuk rasa warga Palestina telah berlangsung sejak Maret 2018 lalu.

Unjuk rasa juga terjadi di Jakarta. Massa aksi 115 "Indonesia Bebaskan Al-Quds" melakukan unjuk rasa di Monumen Nasional Jakarta. Mereka menggunakan atribut serta membawa bendera Palestina.

Aksi itu dimulai dengan salat Subuh berjemaah di Monumen Nasional, Jumat. Kemudian dilanjutkan dengan doa dan zikir bersama para ulama serta pembacaan Alquran bersama 1.000 penghafal Alquran. Aksi dilanjutkan dengan orasi dari para tokoh hingga menjelang salat Jumat.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun mengatakan bahwa bangsa Palestina mengapresiasi rakyat Indonesia yang menggelar aksi 115 atau Aksi Bela Baitul Maqdis di Monumen Nasional Jakarta.

Zuhair mengatakan sangat menghargai aksi damai tersebut sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. "Kami sangat senang sekali bangsa Indonesia secara konsisten terus memberikan dukungan kepada Palestina," kata Zuhair dikutip Antaranews.

Zuhair menegaskan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak mengubah hak rakyat Palestina terhadap status tanah suci tersebut. Yerusalem, kata Zuhair, adalah ibu kota masa depan Palestina dan tidak bisa terpisahkan dari rakyat Palestina.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...n-ke-yerusalem

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Jam kerja pegawai pemerintah berkurang selama Ramadan

- Saham suram, potensi dana kelolaan BPJS TK susut Rp16 triliun

- Seruan 'Kami Bersama Polri' dan tindak tegas terorisme