robokaskusAvatar border
TS
robokaskus
Bertengkar Gara-gara Biaya Nikah Rp 250 Juta, Cowok Ini Bunuh Pacarnya


Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh menyebutkan pasangan Stefanus (25) dan Laura (41) sering bertengkar soal biaya pernikahan mereka yang mencapai sekitar Rp 250 juta. 


Iver menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, perseteruan mereka selalu menyinggung soal siapa yang bertanggung jawab dalam biaya pernikahan nanti. 


Pada Kamis (3/5/2018), pasangan yang sudah berpacaran 9 bulan tersebut cekcok di kediaman Laura di Jalan Alaydrus, Petojo, Gambir, Jakarta Pusat.  Peristiwa terjadi satu hari setelah pasangan tersebut menggelar foto-foto prewedding di Ancol, Jakarta Utara.


Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, peristiwa itu terjadi pukul 13. 00. 


"Dia membunuh di rumah korban di Gambir, rumah calon mertuanya juga. Dia memasukkan korban ke mobil mau dibawa ke Sukabumi tadinya, entah kenapa jadinya ke Tangerang," kata Iver saat dihubungi Kompas. com, Senin (7/5/2018). 


Pelaku yang masih berlumuran darah mengemudikan mobilnya ke Mal Gajah Mada, Jakarta Barat, untuk membersihkan diri usai membunuh kekasihnya. 


Diketahui, pasangan yang terpaut perbedaan usia 16 tahun ini pertama kali bertemu karena bulutangkis. Laura adalah lulusan S2 Australia, dan gemar bermain bulutangkis. Ia tak sengaja bertemu dengan Stefanus yang berprofesi sebagai supir taksi online yang juga biasa bermain bulutangkis di tempat Laura bermain.


Panit Reskrim Polsek Tambora,Jakarta Barat, Iptu Eko Agus mengatakan "Mereka itu kenal karena sama-sama suka main bulu tangkis. Karena sering bertemu dan main bulu tangkis bareng, makanya jadi dekat," kata Eko seperti dilansir TribunJakarta.com, Minggu (6/5/2018).

Lantaran memiliki kesamaan hobi, keduanya kemudian saling dekat hingga akhirnya berpacaran.


"Kenalnya itu sudah lama. Tapi kalau pacarannya baru sekitar 9 bulan," kata Eko.

Setelah itu mereka memutuskan untuk menikah, rencananya akan digelar pada bulan Agustus 2018. Mereka pun melakukan sesi foto prewedding pada Rabu, 2 Mei 2018.

Namun, usai foto-foto prewedding di Ancol, Jakarta Utara, setelah keduanya kembali ke rumah, kemudian mereka berdua cekcok mulut, sebagaimana yang diinformasikan oleh pihak penyidik Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung yang mendampingi rekonstruksi pembunuhan Laura di rumahnya.


Diketahui, motif pelaku membunuh kekasihnya lantaran sakit hati karena sering direndahkan. 

"Korban LR (Laura) sering merendahkan derajat calon suaminya dibilang numpang hidup dan akhirnya muncul percekcokan," tambah dia.

Pertengkaran itu berujung ke pergulatan menggunakan senjata tajam. Awalnya Laura mencoba menusuk Stefanus, namun gagal karena berhasil ditepis Stefanus. Karena terbawa emosi, Stefanus pun menusuk Laura sebanyak 4 kali menyasar dada, leher, dan pinggang. Pada saat penusukan terjadi, keduanya berada di lantai 2 rumah, dalam keadaan rumah sepi karena kedua orangtua Laura saat itu sedang bekerja.

Setelah membunuh Laura, Stefanus sempat pulang ke rumahnya di Kampung Janis, Pekojan, Tambora.

Tujuannya untuk meminta bantuan kepada temannya agar ikut membantunya membakar jasad Laura‎. 


Sedangkan jasad Laura disembunyikannya di dalam mobil Daihatsu Ayla B 1044 BYT.

Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, Stefanus (25) sempat terlihat stres setelah membunuh Laura.

"Dia mengaku (membunuh LR), tetapi, ya, lama. Dia kelihatan sempat stres berat juga, makanya dia lama kelilingnya. (Laura) mau dibakar (Stefanus), tetapi pakai bingung muter-muter," kata Iver seperti dilansir Kompas.com, Senin (7/5/2018).

Usai membunuh calon istrinya, Laura sempat berkeliling dari siang hingga malam hari.
Stefanus berkeliling dari kawasan Gambir, Jakarta Pusat, hingga Pekojan, Jakarta Barat, untuk mencari bantuan ke empat karyawan konveksi pamannya.

Kemudian Stefanus berkeliling ke Tangerang untuk mencari lokasi pembakaran Laura. Laura dibakar di kawasan Pantai Desa Karang Serang, Tangerang dengan meninggalkan bercak darah.

"Di lokasi itu benar ada bercak darah dan potongan rambut sesuai keterangan Polsek Mauk (Tangerang)," ujarnya. Selain itu, Polsek Tambora juga menemukan kecocokan cerita serta waktu pengakuan dari Stefanus dan 4 orang saksi.

"Kami yakin ini almarhum Laura, tetapi kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan DVI (Disaster Victim Identification) dan DNA orang tua dan kakak korban," kata Iver.

Ketua RT 011/08, Muhtar mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, saat itu Stefanus memarkir mobilnya di parkir di dekat minimarket yang ada di Jalan Pekojan I.

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan kasus ini terungkap setelah rekan Stefanus yakni AZ melaporkan kasus itu ke Mapolsek Tambora, Jumat (4/5/2018).

Hal itu lantaran Stefanus sempat menyimpan jasad Laura di dalam mobilnya yang diparkir di daerah tempat tinggal di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

"Saat itu korban dibungkus dengan beberapa kain sprei di dalam mobil pelaku," kata Iver di Mapolsek Tambora Jakarta Barat, Sabtu (5/5/2018).


Adapun Stefanus membawa jasad korban ke rumahnya karena hendak meminta bantuan kepada empat temannya.

Satu diantaranya yakni AZ yang membantunya membuang jasad korban ke Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang. Namun, AZ merasa curiga dan langsung melaporkan peristiwa ini kepada polisi.

Sementara itu, berbekal keterangan AZ, tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap Stefanus.

Ia ditangkap di wilayah Pekojan, Tambora, Jakarta Bara‎t.

"ST ‎langsung kita jadikan tersangka sedangkan keempat rekannya termasuk AZ masih sebagai saksi dan akan didalami keterlibatannya," kata Iver.

Penyidik menjerat Stefanus pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. 

Spoiler for Sumber:



Diubah oleh KaskusKreator 08-05-2018 07:44
0
6.8K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan