- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
HTI Resmi Dibubarkan Dengan di Sahkannya SK Kemenkumham Oleh PTUN
TS
arbib
HTI Resmi Dibubarkan Dengan di Sahkannya SK Kemenkumham Oleh PTUN
Keputusan pengesahan oleh PTUN tentang surat keputusan pembubaran ormas HTI, oleh kemenkumham di beritakan ramai hari Senin tanggal 7 Mei tahun 2018. Majelis hakim menilai keputusan kemenkumham itu sudah sesuai dengan aturan. Dan gugatan atas hal tersebut oleh ormas HTI, di tolak, karena terdapat bukti yang menunjukan adanya upaya mengubah ideologi Pancasila.
Dengan di sahkannya keputusan kemenkumham, tentang pembubaran ormas HTI, maka ijin ormas sebelumnya resmi batal dan tidak mempunyai kekuatan di mata hukum. Baca selengkapnya di Detikcom.
Untuk itulah, upaya dari siapapun, yang akan merusak persatuan dan kesatuan yang sudah kita dapatkan harus di redam. Mereka yang berupaya untuk itu, semoga bisa di sadarkan kembali, agar negeri ini bisa menjadi bangsa yang besar dengan berjuta keragaman yang ada sebagai pondasi kekayaan bangsa. Upaya untuk memecah belah, mesti kita jauhi.
Dari sekilas kejadian itu, maka kita bisa mengambil kesimpulan jika, bangsa luar, yang mengupayakan kita berpecah, melalui politik adu domba, mereka hanya mengincar kekayaan negeri ini saja. Tak lebih dari itu. Yang mereka pikirkan adalah kekuasaan negaranya meluas perkara kita saling baku hantam sesama saudara, mereka cuma akan tertawa menonton nya. Untuk itulah, kesadaran kita harus ditumbuhkan.
Kepentingan kita sendiri, nafsu berkuasa, kepentingan golongan kita saja, harus sedikit kita geser posisi nya. Yang haruslah di utamakan adalah kepentingan bersama merajut kebersamaan dalam ikatan tali persaudaraan bangsa Indonesia.
Keputusan PTUN yang menolak gugatan Surat keputusan pembubaran ormas oleh kementerian hukum dan hak asasi manusia telah di putus. Ormas yang masih belum merasakan keadilan terhadap tuntutan tersebut tentu bisa mengajukan banding ke tingkat selanjutnya. Hingga berkekuatan hukum tetap. Semoga langkah yang mereka tempuh tetap mengutamakan jalur hukum dan undang-undang yang berlaku karena kekerasan dan propaganda bukanlah budaya asli negeri kita yang pantas untuk dipupuk. Dan alangkah baiknya bila semua mau menerima dengan lapang dada. Bisa kembali meleburkan diri membangun negeri bersama seluruh putera putri Indonesia.
Semoga saja itu bisa
Quote:
Dengan di sahkannya keputusan kemenkumham, tentang pembubaran ormas HTI, maka ijin ormas sebelumnya resmi batal dan tidak mempunyai kekuatan di mata hukum. Baca selengkapnya di Detikcom.
Pancasila dan UUD 45 yang menjadi dasar negara kita, rasanya memang sudah pas. Mengubahnya itu, seperti kurang menghargai jasa para pahlawan kita, yang telah gugur terlebih dahulu. Jasa mereka agar kita bisa hidup menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat adil dan makmur, seharusnya di lanjutkan. Karena kita kini sudah merdeka dan berdaulat, walaupun untuk merasa adil dan makmur, memang ini persoalan perasaan. Jadi ada yang bilang kita sudah adil dan makmur, ada pula yang bergumam belum lah begitu.
Persoalan perasaan, memang agak sulit untuk bisa di terima sebagai suatu keadilan, bagi kita sesama manusia. Keadilan yang kita dapatkan juga harus mempertimbangkan keadilan bagi orang lain. Adil menurut kita belum tentu adil menurut orang lain. Ini yang masih sulit di dapatkan titik temunya. Walaupun sebetulnya titik temunya sederhana, bila kita saling pengertian, saling memahami dan saling menghormati.
Para pendahulu kita, di era perjuangan, dalam membebaskan kita dari penjajahan, bisa meraih cita-cita kemerdekaan, itu karena adanya rasa saling pengertian, saling memahami, menghormati dan sadar betul bahwa; bangsa ini, terdiri dari ragam perbedaan. Upaya perjuangan sebelumnya berhasil kandas, hanya karena rasa untuk mengikat tali persaudaraan di dalam berjuta perbedaan itu lemah.
Dengan menyadari kelemahan itu, maka para tokoh pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan yang kini kita nikmati, sepakat membuang ego dan kepentingan pribadi dan golongan mereka masing-masing. Mulai dari ulama, tokoh lintas agama dan para pemikir bersatu merumuskan kemerdekaan dengan mendahulukan kepentingan kebersamaan dan memperkuat tali persaudaraan atau silaturahmi. Dengan begitu cita cita mereka bisa tercapai. Dan kemerdekaan kini bisa kita nikmati sampai hari ini.
Persoalan perasaan, memang agak sulit untuk bisa di terima sebagai suatu keadilan, bagi kita sesama manusia. Keadilan yang kita dapatkan juga harus mempertimbangkan keadilan bagi orang lain. Adil menurut kita belum tentu adil menurut orang lain. Ini yang masih sulit di dapatkan titik temunya. Walaupun sebetulnya titik temunya sederhana, bila kita saling pengertian, saling memahami dan saling menghormati.
Para pendahulu kita, di era perjuangan, dalam membebaskan kita dari penjajahan, bisa meraih cita-cita kemerdekaan, itu karena adanya rasa saling pengertian, saling memahami, menghormati dan sadar betul bahwa; bangsa ini, terdiri dari ragam perbedaan. Upaya perjuangan sebelumnya berhasil kandas, hanya karena rasa untuk mengikat tali persaudaraan di dalam berjuta perbedaan itu lemah.
Dengan menyadari kelemahan itu, maka para tokoh pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan yang kini kita nikmati, sepakat membuang ego dan kepentingan pribadi dan golongan mereka masing-masing. Mulai dari ulama, tokoh lintas agama dan para pemikir bersatu merumuskan kemerdekaan dengan mendahulukan kepentingan kebersamaan dan memperkuat tali persaudaraan atau silaturahmi. Dengan begitu cita cita mereka bisa tercapai. Dan kemerdekaan kini bisa kita nikmati sampai hari ini.
Quote:
Untuk itulah, upaya dari siapapun, yang akan merusak persatuan dan kesatuan yang sudah kita dapatkan harus di redam. Mereka yang berupaya untuk itu, semoga bisa di sadarkan kembali, agar negeri ini bisa menjadi bangsa yang besar dengan berjuta keragaman yang ada sebagai pondasi kekayaan bangsa. Upaya untuk memecah belah, mesti kita jauhi.
Quote:
Masih bisa kita ambil pelajaran, dari negeri negeri timur tengah, yang sampai dengan detik ini masih perang saudara. Sesama saudara saling bunuh dan menghancurkan, padahal mereka memiliki keyakinan dan agama yang sama. Hanya beda aliran, beda pandangan dan beda kelompok, kini mereka masih baku hantam, yang menghasilkan kisah sedih yang menyayat hati dan memilukan. Jutaan nyawa hilang tak berharga dari serangkaian kejadian tragis setiap harinya.
Semoga kesadaran kita untuk tidak mudah dipecah belah bisa di pupuk. Rasa persaudaraan kita walaupun berbeda suku, agama, ras dan golongan tetap terjalin kuat. Negeri Suriah yang sampai saat ini masih terjadi kemelut bisa kita ambil pelajaran berharga. Mereka yang dahulu di suriah memerangi pemerintah, kini mungkin menyesal. Karena setelah kekalahan kelompok pemberontak di sana, kini pemerintah suriah yang di serang. Alasan penyerangan tentu selalu bisa ada saja. Walaupun banyak berita mengabarkan tuduhan sebagai alasan penyerangan tak terbukti. Namun hantaman rudal bertubi tubi tetap menghancurkan fasilitas yang di miliki pemerintah disana.
Semoga kesadaran kita untuk tidak mudah dipecah belah bisa di pupuk. Rasa persaudaraan kita walaupun berbeda suku, agama, ras dan golongan tetap terjalin kuat. Negeri Suriah yang sampai saat ini masih terjadi kemelut bisa kita ambil pelajaran berharga. Mereka yang dahulu di suriah memerangi pemerintah, kini mungkin menyesal. Karena setelah kekalahan kelompok pemberontak di sana, kini pemerintah suriah yang di serang. Alasan penyerangan tentu selalu bisa ada saja. Walaupun banyak berita mengabarkan tuduhan sebagai alasan penyerangan tak terbukti. Namun hantaman rudal bertubi tubi tetap menghancurkan fasilitas yang di miliki pemerintah disana.
Dari sekilas kejadian itu, maka kita bisa mengambil kesimpulan jika, bangsa luar, yang mengupayakan kita berpecah, melalui politik adu domba, mereka hanya mengincar kekayaan negeri ini saja. Tak lebih dari itu. Yang mereka pikirkan adalah kekuasaan negaranya meluas perkara kita saling baku hantam sesama saudara, mereka cuma akan tertawa menonton nya. Untuk itulah, kesadaran kita harus ditumbuhkan.
Quote:
Kepentingan kita sendiri, nafsu berkuasa, kepentingan golongan kita saja, harus sedikit kita geser posisi nya. Yang haruslah di utamakan adalah kepentingan bersama merajut kebersamaan dalam ikatan tali persaudaraan bangsa Indonesia.
Quote:
Keputusan PTUN yang menolak gugatan Surat keputusan pembubaran ormas oleh kementerian hukum dan hak asasi manusia telah di putus. Ormas yang masih belum merasakan keadilan terhadap tuntutan tersebut tentu bisa mengajukan banding ke tingkat selanjutnya. Hingga berkekuatan hukum tetap. Semoga langkah yang mereka tempuh tetap mengutamakan jalur hukum dan undang-undang yang berlaku karena kekerasan dan propaganda bukanlah budaya asli negeri kita yang pantas untuk dipupuk. Dan alangkah baiknya bila semua mau menerima dengan lapang dada. Bisa kembali meleburkan diri membangun negeri bersama seluruh putera putri Indonesia.
Semoga saja itu bisa
Diubah oleh arbib 07-05-2018 10:44
0
24.5K
164
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan