Palembang: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan demokrasi hasil reformasi harus dijaga dengan baik. Dia tak ingin demokrasi yang tumbuh di Indonesia sekadar meniru.


'Dengan seluruh penghormatan kepada reformasi kita mendapatkan kebebasan berpendapat hasil demokrasi baru. Tapi, (hindari) demokrasi jebakan, demokrasi fotokopi memberikan kebebasan sebebas-bebasnya,' kata Surya Paloh saat sarapan bersama tokoh masyarakat di Hotel Novotel, Palembang, Sumatra Selatan, Senin, 7 Mei 2019.


Menurut dia, demokrasi yang hanya mengutamakan kebebasan semaunya harus dijauhi. Publik tak boleh sesuka hati, apalagi dalam mengadopsi pemikiran dari luar yang belum tentu cocok dengan Indonesia.


Baca: NasDem tak Boleh Berjarak dengan Rakyat


Pemerintah dituntut memperkuat pembentukan karakter kebangsaan. Surya Paloh tak ingin karakteristik Indonesia yang sudah dibentuk leluhur justru ditinggalkan dan meniru bangsa asing.


'Bergaul dengan Eropa wajar tapi bukan jadi Eropa. Bergaul dengan Amerika wajar tapi bukan jadi Amerika begitu juga dengan Arab Saudi. Kita bukan middle east kita Indonesia,' jelas dia.


Baca: Surya Paloh Nilai Politisasi Isu SARA Masih Digemari


Di sisi lain, publik juga harus jeli melihat pemikiran seseorang. Mereka tak boleh terkecoh dengan citra yang dibentuk seseorang. Padahal, penyataannya bisa menyebabkan perpecahan. 'Tetap jaga persatuan bangsa.'


Surya Paloh mengingatkan pesan Presiden ke-1 Sukarno. Sang Proklamator disebut sudah memprediksi pertarung ke depan sesama anak bangsa.

 

'Mudah lawan penjajah yang beda warna tapi kalian hadapi penjajah baru yang sama warnanya. Betapa ini pikiran futuristik,' jelas Surya meniru pesan Bung Karno.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/politik/...krasi-fotokopi

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Gerakan Massa Berkaus, Bentuk Demokrasi Mengkhawatirkan

- Surya Paloh Meyakini Isu TKA Dipolitisasi

- Satu Tahun Akademi Bela Negara Partai NasDem