kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Soal Radikalisme Merebak di Kampus, Menristek Dikti: BIN Itu Data Lama


Menristekdikti Mohammad Nasir. (Foto: Syaifullah)

TEGAL - Kontroversi merebaknya paham radikalisme masuk ke kampus, dianggap Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir sudah rampung. Dia mengklaim, persentase jumlah mahasiswa yang berpaham radikal saat ini sudah tidak ada.

"Sekarang para mahasiswanya sudah fokus persaingan global. Soal persentase dari BIN itu data lama ya," singgung Nasir, saat kunjungan ke Kota Tegal, Sabtu 5 Mei 2018, kemarin.

Menurutnya, mahasiswa saat ini sudah fokus untuk persaingan ketat global, sehingga bukan zamannya lagi untuk menganut paham radikal.

Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) kepada sejumlah media menyebut, bahwa berdasarkan survei yang dilakukan di tahun 2017, sebanyak 39 persen mahasiswa di Indonesia sudah terpengaruh paham radikal.

Paham itu disinyalir tersebar lewat media sosial serta aktivitas kegiatan kampus. BIN bahkan menyebut, ada tiga kampus di Indonesia yang memiliki potensi adanya penyusupan paham radikalisme.

Akan tetapi, hal itu dibantah Nasir, karena menurut dia data terbaru menyebut mahasiswa yang menganut paham radikal tidak sebanyak apa yang disebutkan oleh BIN.

"BIN itu data lama. Data baru enggak ada yah karena sekarang sudah jauh lebih baik. Sampai 10 persen pun tidak," tegasnya.

Reporter: Reza Abineri

Editor: Muhammad Irsyam Faiz



Sumber : https://kumparan.com/panturapost/men...-itu-data-lama

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak, Wali Kota London Berduka

- Gerindra Tak Ambil Pusing soal JK Mungkin Jadi Cawapres Jokowi Lagi

- Sandi Bantah Minta JK Restui Anies Jadi Cawapres Prabowo

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
394
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan