kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Kebiasaan Membaca vs Komik


Komik dapat membangun budaya membaca bahkan membawamu bermimpi dan berkhayal. Tidak percaya? Komik dengan gambar dan warna yang menarik dapat membawamu mengikuti detail alur cerita ke alam mimpi dan khayalan yang dibangun pencerita sehingga perasaanmu hanyut dan tenggelam disana.

Kembali ke kebiasaan menulis, menurut saya, tidak semua orang mau kalau diminta membaca buku pelajaran, jurnal ilmiah bahkan koran. Ketiga bacaan tadi dianggap terlalu serius dan berat untuk dibaca. 

Padahal isi dari keduanya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Lain halnya bila diberi komik. Gambar yang lucu, bagus dan menarik dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami sangat menggugah hati untuk dibaca.

Charles Duhigg, peraih Pulitzer bidang Jurnalisme tahun 2013, dalam bukunya The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business, mengatakan bahwa Siklus Kebiasaan (The Habit Loop) terdiri dari Petunjuk (Cue), Rutinitas (Routine) dan Hadiah (Reward). Seiring dengan berjalannya waktu siklus ini akan menimbulkan perasaan antisipasi dan sesuatu yang diidam-idamkan.

Siklus Kebiasaan Charles Duhigg (Foto dok. charlesduhigg.com)

Berdasar teori Duhigg, saya menempatkan komik sebagai cue (petunjuk). Pilih komik yang mau kamu baca. Tahu gak? Software dan kemampuan desain grafis yang canggih, membuat semakin banyak novel yang diceritakan ulang dalam bentuk cerita bergambar (komik) dengan desain yang sangat menarik untuk dibaca, khususnya komik manga, manhua, dan manhwa asal Jepang, China dan Korea. 

Nah sekarang kamu pilih waktu yang tepat untuk membaca. Dengan beragam cerita dan kisah yang dibangun, kamu tinggal pilih satu yang sesuai dengan karakter atau minat untuk dibaca. Kamu bisa mulai baca sekali dalam sehari atau sesuai dengan waktu yang ditentukan sendiri untuk menjadi rutinitas (routine).

Tapi ingat, jangan sampai lupa waktu, karena kalau sudah senang, biasanya malah akan keterusan dan lupa waktu yang berpotensi merugikan diri sendiri. Tetapi ini adalah tanda dari reward (hadiah), dimana seseorang merasakan sesuatu yang hilang apabila belum ada kebiasaan yang belum dilakukan, yaitu membaca. 

Karena membaca akan menjadi hadiah (pengisi) kehilangan yang didambakan dari siklus kebiasaan, dengan hasil akhir hati senang dan puas.

Oh iya satu lagi, jika memungkinkan pilih komik dalam bahasa asing. Sehingga selain memuaskan hati juga memberikan nutrisi otak dengan tambahan pengetahuan bahasa yang lebih kaya. Tentunya, diharapkan baca komik menjadi awal dari kebiasaan membaca yang lainnya seperti buku, jurnal, dan surat kabar. Selamat membaca!!!















Sumber : https://kumparan.com/judika-madhuri/...mbaca-vs-komik

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Menakar Peluang Tim Thomas Indonesia

- Kebiasaan Membaca vs Komik

- 'Made In China' 2025 dan Kekhawatiran Amerika Serikat

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
1.7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan