gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Berbagai Masalah dalam Anime Modern dan Industrinya



Industri hiburan dunia telah menjadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan dan memiliki persaingan yang ketat. Begitu pula dengan industri anime. Dengan popularitas anime yang sudah mendunia, berbagai perusahaan bersaing memperoleh bagian kue dari uang yang berputar di industri anime, yang sudah mencapai angka 2 triliun yen atau Rp238 triliun pada 2016, dengan berbagai produk anime. Namun, ada beberapa masalah yang menghantui industri anime yang berasal dari berbagai lini yang membentuk industri ini. Apa sajakah itu?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Kesejahteraan Animator

Kita mulai dari sektor yang membuat animasi itu sendiri, yaitu animator. Bagi sebagian penggemar anime, menjadi seorang animator di Jepang mungkin adalah sebuah impian. Namun, kondisi kesejahteraan pekerja animasi di Jepang saat ini mungkin akan mengubah pendirian mereka.
Pada awal 2016, seorang animator yang menetap di Tokyo menunjukkan slip gaji pertamanya dari Studio Xebec, sebuah studio anime yang cukup terkemuka di Tokyo. Ia mendapat gaji bulanan sebesar 131.500 yen atau 16,88 juta rupiah. Terlihat cukup banyak? Tunggu dulu! Upah minimum seorang pekerja tetap di Tokyo adalah 250.000 yen atau 32,09 juta rupiah. Jadi, gajinya ini di bawah standar yang ditetapkan di Tokyo.
Ini pun masih ditambah dengan rincian kondisi kerja sebagai berikut :
- Kontrak kerja selama 3 bulan.
- Hanya mendapat gaji dan uang transportasi.
- Beban kerja harian tak dibatasi, dalam arti ia dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu hari kerja.
Untuk menambah referensi mengenai seberapa besar daya beli si animator, biaya sewa apartemen / tempat tinggal seluas 45 meter persegi di area yang normal adalah 129.927 yen per bulan atau 16,68 juta rupiah, harga paket Big Mac atau sejenisnya adalah 650 yen atau sekitar 83 ribu rupiah, dan seliter bensin harganya 132 yen atau hampir 17 ribu rupiah.
Namun, keadaan animator tersebut masih lebih baik dibandingkan rata-rata animator yang mendapat gaji bulanan sekitar 100.000 yen atau 12,83 juta rupiah dengan durasi kerja hingga 11 jam per hari menurut sebuah laporan dari Asosiasi Pekerja Jepang pada pertengahan 2015.
Perlu diingat pula bahwa kebanyakan animator dibayar berdasarkan jumlah frameatau gambar yang dibuat sehingga bila pesanan produksi anime berkurang, penghasilan mereka pun juga berkurang. Jika kualitas dan jumlah produksi bagus, seorang animator dapat menghasilkan 5-6 juta yen atau 642-770 juta rupiah dalam setahun, dengan jam kerja 10 jam per hari. Namun, rata-rata hanya memperoleh kurang dari 1 juta yen atau 128 juta rupiah setahun dan bekerja kurang dari 3 tahun (lama proses training) di sebuah studio sehingga menggangu proses regenerasi animator.
Beban kerja yang tak masuk akal juga berakibat buruk pada animator. Pada 2010, ada seorang animator yang bunuh diri karena beban kerja yang sangat berat. Ia dikatakan bekerja selama 600 jam sebulan atau kira-kira 83% dari jumlah jam dalam sebulan (720 jam). Ia juga lembur selama lebih dari 100 jam dalam sebulan. Ia juga pernah tidur di studio selama seminggu dan bekerja 3 bulan tanpa hari libur. Kasus ini sudah diselesaikan pada 2014 dan pihak studio anime memberikan ganti rugi kepada pihak keluarga korban.
Jadi, selalu ingat ini. Ada perjuangan dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran dari para animator sebelum anime yang kalian tonton dapat diputar di televisi, komputer, atau ponsel Anda.

Produksi yang Berlebihan

Kondisi kerja para animator tersebut juga dipengaruhi oleh sistem produksi anime yang semakin padat namun ketat dalam penganggaran. Pada 2016, ada 266 judul anime baru yang tayang selama empat musim di tahun tersebut plus 90 judul yang telah tayang sebelum 1 Januari 2016. Dengan semakin banyak jumlah anime yang diproduksi (dan teknik animasi yang semakin canggih), tentu butuh semakin banyak tenaga kerja dan waktu untuk mengerjakan semua proyek tersebut. Umumnya untuk menyiasati waktu dan sumber daya yang terbatas, sebuah studio akan mengalihdayakan (outsource) sebagian lini produksi anime ke studio lainnya, lokal maupun asing. Jika tak percaya, coba sesekali menonton bagian penutup dari sebuah anime. Anda mungkin akan menemukan nama orang Korea, Vietnam, bahkan Indonesia dalam credit title. Dengan jadwal penayangan yang rata-rata seminggu sekali, terkadang pekerja industri anime harus lembur untuk mengejar deadline.
Keterbatasan dana produksi juga menjadi masalah. Produksi anime didanai oleh sekelompok investor yang disebut Komite Produksi. Mereka terdiri atas berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam produksi anime dan produk turunannya, seperti perusahaan merchandise dan perusahaan label rekaman lagu anime. Menurut Yutaka Yamamoto dan Toshio Okada, komite ini umumnya memegang 40% dari kepemilikan produk. Mereka sering menolak kucuran dana besar dari investor asing, seperti dari Cina, yang dapat menyediakan hingga 3 miliar yen atau 385,129 miliar rupiah untuk produksi anime. Ini karena pembagian keuntungan dari produksi anime didasarkan pada besar investasi masing-masing pihak dalam produksi anime. Bila investasi besar dari luar masuk, tentu bagian keuntungan yang besar juga mengalir ke luar negeri. Akibatnya, anggaran produksi satu judul anime hanya mencapai 100 juta yen (12,838 miliar rupiah). Dana ini harus dibagi-bagi lagi untuk berbagai macam lini seperti gaji animator, gaji seiyuu, gaji supervisor produksi, biaya pembuatan merchandise seperti DVD Blu-ray dan figurin, dan biaya pertunjukan live action. Kalaupun investasi asing miliaran yen itu masuk, dana itu malah dipencar ke 10 proyek berbeda. Inilah mengapa jumlah produksi anime terus bertambah setiap tahun meski katakanlah resesi di Jepang tetap berlanjut atau perekonomian dunia masih melemah akibat krisis utang di zona euro, namun kualitas tak meningkat, selain karena waktu yang terbatas untuk menggarap animasi yang mumpuni.
Keuntungan yang diperoleh pun hanya sedikit yang mengalir ke studio anime dan pada akhirnya ke animator. Pada 2015, meski produksi anime sedang dalam rekor tertinggi, seperempat dari jumlah studio anime di Jepang membukukan kerugian.
Memproduksi anime adalah sebuah investasi yang berisiko tinggi. Tak ada jaminan sebuah serial anime akan sukses dan menguntungkan, meskipun digarap oleh sutradara ternama atau dikerjakan oleh studio anime yang besar. Industri anime juga adalah bisnis yang mengenal hukum permintaan dan penawaran. Para pelaku industri anime saat ini cenderung bermain aman dalam produksi dengan memproduksi lebih sedikit episode dan hanya menggarap tema atau genre yang memiliki basis penggemar yang memadai. Sebagai gambaran, jumlah episode dari 32 serial anime yang tayang perdana pada musim semi 2003 adalah sebagai berikut.
6 episode (1 musim) : 1 judul
11 episode (1 musim) : 1 judul
12 episode (1 musim) : 3 judul
13 episode (1 musim) : 4 judul
22 episode (2 musim) : 1 judul
24 episode (2 musim) : 1 judul
26 episode (2 musim) : 10 judul
27 episode (2 musim) : 1 judul
30 episode (3 musim) : 1 judul
45 episode (4 musim) : 1 judul
51 episode (4 musim) : 1 judul
52 episode (4 musim) : 3 judul
104 episode (8 musim) : 2 judul
130 episode (10 musim) : 1 judul
150 episode (12 musim) : 1 judul
15 tahun kemudian, musim semi 2018, jumlah episode dari 67 serial anime yang tayang perdana adalah sebagai berikut.
Belum diketahui : 35 judul
6 episode (1 musim) : 1 judul
11 episode (1 musim) : 1 judul
12 episode (1 musim) : 22 judul
13 episode (1 musim) : 3 judul
23 episode (2 musim) : 1 judul
24 episode (2 musim) : 2 judul
25 episode (2 musim) : 1 judul
26 episode (2 musim) : 1 judul
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa dengan peningkatan judul tayang sebesar 109,375% selama 15 tahun, pada musim semi 2003, hanya ada 9 judul anime yang tayang selama semusim, dibandingkan dengan 27 judul pada musim semi 2018 atau peningkatan sebesar 200%. Porsi terbanyak pada musim semi 2003 ada di 26 episode dengan 10 judul. Bahkan, pada saat itu masih ada 10 judul lainnya yang tayang lebih dari 6 bulan, meskipun pada musim semi 2018 ada 35 judul yang belum diketahui jumlah episodenya. Bandingkan dengan saat ini, yang mana 26 episode sudah bisa dianggap banyak. Shingeki no Kyojin yang sangat terkenal saja mengalami pemotongan jumlah episode dari 25 pada musim pertama (musim semi dan musim panas 2013) menjadi 12 pada musim kedua (musim semi 2017) yang sempat diprotes penggemar yang sudah menunggu sekuelnya selama empat tahun.
Bukan hanya soal jumlah episode, tema yang disajikan pun kini cenderung monoton. Saat tema isekai (masuk ke dunia lain) sedang menjadi tren di industri anime saat ini, para pelaku industri ini pun latah membuat anime bertema isekai dengan alur cerita yang agak serupa : Seorang protagonis, yang selalu laki-laki berusia remaja, mati karena berbagai sebab (paling banyak tertabrak truk). Ia dihidupkan kembali di dunia lain dan dengan mudahnya menjadi pejuang terkuat dan diperebutkan banyak gadis cantik. Memang, ada satu judul yang cukup menggebrak seperti Konosuba.

Seiyuu

Seiyuu atau pengisi suara telah menjadi salah satu profesi yang penting dalam proses produksi anime. Karakter suara yang dimiliki seorang seiyuu mampu menghidupkan karakter yang dimainkannya sehingga terasa nyata bagi penonton. Saat ini, seorang seiyuu juga memiliki basis penggemarnya tersendiri. Bahkan beberapa seiyuu seperti Sumire Uesaka juga mulai berekspansi dengan menjadi penyanyi anisong. Pertunjukan live action dan bincang-bincang seiyuu juga menjadi salah satu hal yang dinantikan fans anime, seperti dalam video di bawah ini.

Dalam gambar di bawah, bahkan disebutkan kalau pendapatan seiyuumerupakan yang tertinggi di antara orang-orang yang terlibat dalam produksi anime.

Namun, menjadi seiyuu saat ini jugalah tak mudah. Menurut seorang staf produksi anime, seiyuu masa kini lebih ditekankan memiliki penampilan yang menarik ketimbang suara yang berkarakter karena ia akan lebih banyak tampil di atas panggung menemui fans ketimbang mengisi suara. Koneksi dengan pimpinan agensi bakat seiyuu ataupun sutradara bagian suara juga dapat memuluskan langkah seiyuu mendapatkan peran yang diinginkan.
Dengan persaingan seiyuu anime yang cukup ketat, banyak seiyuu yang memilih mengisi suara untuk karakter mobile game yang bayarannya lebih murah sebagai alternatif untuk menambah kepopuleran di telinga fans.
Seorang seiyuu juga terkadang memiliki antifans yang dapat melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya. Pada Juli 2017, seorang mahasiswa 20 tahun yang memberi ancaman pembunuhan terhadap Sumire Uesaka ditangkap di Tokyo. Sumippe bahkan sampai menutup berbagai akun media sosial miliknya.

Fanservice (NSFW)

Salah satu aspek yang banyak diperhatikan penggemar anime adalah fanservice. Fanservice dibuat untuk menambah daya tarik kepada penonton. Contoh fanservice yang disajikan adalah adegan pantai atau pemandian air panas.
Namun, bagi sebagian orang, fanservice yang diberikan dalam sebuah anime terkadang sudah berlebihan dan dipaksakan. Adegan satu ini dapat Anda temukan di beberapa anime harem. Wajah seorang cowok, entah bagaimana prosesnya, akan menimpa... oppai seorang cewek.
Malah, ada anime yang memberikan fanservice dalam bentuk panty shot dengan si cewek berubah menjadi pesawat jet! Seperti ini.


Waifu

Sebagian penggemar anime memiliki ketertarikan dengan karakter anime tertentu. Muncullah istilah waifu (dari Azumanga Daioh) dan husbando yang merupakan karakter favorit yang dianggap sebagai "pasangan" mereka.
Beberapa dari mereka mengekspresikan rasa suka mereka pada karakter maya tersebut
dengan membeli pernak-perniknya,

menghiasi kamar dengan segala macam bernuansa dirinya,

merayakan ulang tahunnya,

juga mempermak mobil dengan gambar waifu.

Bahkan ada yang melakukan pernikahan interdimensional! Yeah, manusia 3 Dimensi menikah dengan karakter 2 Dimensi. Malah, ada perusahaan di Jepang yang menyediakan layanan untuk menikahi waifu.
Sekilas, hal-hal di atas mungkin tampak sedikit lucu bagi orang lain. Namun, ini bisa menjadi sesuatu yang menyedihkan. Di saat para lelaki tersebut telah menyerah maupun takut untuk menjalin hubungan dengan wanita sungguhan karena tak siap menghadapi perbedaan karakter dan perpisahan, wanita imajinatif 2 Dimensi mengisi relung dalam sanubari mereka. Wanita yang akan selalu bersama mereka, tak pernah memarahi, bertengkar, dan mencibir, dan selalu tersenyum kepada mereka. Memberikan sebuah kebahagiaan yang semu, seperti diri mereka yang juga semu.

Karakter Klise

Haruka Kanagawa adalah gadis SMA yang memiliki perasaan terhadap Junichi Hoshimura, teman masa kecilnya. Namun, ia terlalu malu untuk mengungkapkannya. Akhirnya, setiap kali bertatap muka dengan Junichi, ia malah memasang ekspresi judes dan selalu membentak ke Junichi, seringkali tanpa alasan yang jelas dan dipaksakan, hanya untuk menutupi perasaannya.
Waktu berlalu, muncul Atsuko Hanami, gadis pindahan yang juga menyukai Junichi. Keadaan semakin rumit ketika Honoka Hoshimura, imouto Junichi, masuk ke dalam persaingan. Siapa yang akan menang? Mungkin Anda sudah tahu jawabannya.

Pernah menemukan anime dengan alur cerita serupa dengan yang baru saja disebutkan? Atau sering melihat karakter anime dengan tingkah laku seperti Haruka? Alur cerita di atas dapat dikatakan sering digunakan untuk anime bergenre harem, tentu dengan berbagai variasi. Karakter Haruka dapat dikelompokkan dalam satu jenis karakter (archtype) yaitu tsundere.
Selain tsundere, ada pula yandere, kuudere, dandere, himedere, dan lain-lain. Penggunaan karakter dengan tingkah laku, kepribadian, dan penampilan fisik yang serupa di berbagai anime secara terus-menerus bisa membuat sebuah anime menjadi tak lagi menarik karena karakter yang klise akan menghasilkan alur cerita dan adegan yang klise pula.


Demikian thread dari saya kali ini. Anime, seperti halnya industri hiburan lainnya, memiliki berbagai kisah di belakang gemerlap keimutan karakter anime yang menarik jutaan penggemar di seluruh dunia. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.
Diubah oleh gilbertagung 18-09-2018 13:27
tata604Avatar border
tien212700Avatar border
konodiodaAvatar border
konodioda dan 3 lainnya memberi reputasi
4
33.9K
200
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan