tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Mencintai Sewajarnya, Membeci Secukupnya
Cinta dan benci, dua hal yang berbeda dan saling bertolak belakang menghiasi kehidupan ini. Di mana ada cinta, maka di sisi lain ada kebencian yang mengintai. Cinta hadir karena diawali oleh rasa simpati atau suka terhadap sesuatu, sedangkan rasa benci lahir dari ketidak sukaan atau ketidak setujuan pada suatu hal tertentu. Cinta dan benci ada dalam setiap diri manusia, dia punya sosok yang dia cintai dalam hidupnya, dan tak jarang dia mempunyai orang yang dibenci dalam hidupnya.




Credit : libidodergisi.com

Jika ditarik pada skala yang luas, setiap orang yang terkenal secara luas umumnya memiliki seseorang yang mencintai dan yang membencinya dalam hidupnya terutama para tokoh-tokoh ternama atau bahkan para artis. Namun tak dapat dipungkiri bahwa ada juga tokoh baik artis, atlit, ataupun tokoh-tokoh lainnya yang tak memiliki haters dalam hidupnya dan sukai oleh banyak orang.

Fenomena lovers dan haters baik di dunia nyata atau dunia maya kini bisa dilihat dalam keseharian kita. Kita bisa melihat orang yang mengidolakan sesuatu dan mencintainya secara berlebihan tak jarang membuat sebagian orang geleng-geleng kepala karena sikapnya, seperti menjerit histeris, bertingkah lebay atau bahkan nangis berlebihan saat tokoh idolanya mengundurkan diri atau pun lebih buruk dari itu. Begitu juga dengan haters pun terkadang bisa membuat orang-orang yang melihatnya merasa aneh, karena haters seringkali sibuk mengkritik dan membully seseorang yang dibencinya dan tak jarang kebaikan orang yang dia benci lakukan di mata haters pun kadang terlihat salah.

Cinta dan benci, dua hal yang berbeda namun harus di sikapi dengan wajar. Ada yang mengatakan cinta dan benci itu beda tipis, mungkin itu benar adanya karena kedua-duanya sama-sama memfokuskan pada hal-hal tertentu. Saat mencintai sesuatu maka cintailah dengan sewajarnya, jangan mencintai sesuatu yang berlebihan. Seperti seseorang dalam berpacaran, jangan lantas  ketika menjalani pacaran  mencintai seseorang secara berlebihan hingga membuatnya lupa diri dengan memberikan segalanya dan berkorban secara berlebihan untuk yang dicintainya tanpa memikirkan akibat yang terjadi setelahnya. Mencintai sesuatu secara berlebihan bisa membuat kekecewaan yang mendalam dan membuat luka hati susah terobati. Cinta itu memang buta, maka imbangilah dengan akal pikiran kita untuk bisa memilah mana yang baik dan yang tidak baik untuk kita. Mencintai sesuatu secara berlebihan itu tidaklah baik, maka sudah selayaknya mencintai sesuatu dengan sewajarnya.


Credit :bintang.com

Lalu bagaimana dengan membenci? Sudah seharusnya membeci sesuatu itu juga janganlah berlebihan,  karena membenci sesuatu itu bukan bertujuan membenci orangnya, namun membenci perbuatan yang dilakukannya. Ketidak sukaan berlebihan pada sesuatu jangan lantas menciptakan rasa benci yang berlebihan, jikalau harus membenci maka membencilah secukupnya dan jangan membenci selamanya. Bencilah segala bentuk perbuatannya, bukan benci kepada orangnya langsung.

Bijaklah dalam menghadapi keadaan, maka sudah seharusnya bagi kita untuk mencintai sesuatu secara wajar dan membencilah secukupnya, agar kita bisa memahami mana yang benar atau salah, mana yang harus dibela dan mana yang tidak. Agan dan sista punya pendapat lain tentang cinta dan benci? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya. emoticon-Big Grin

Sumber :
Opini pribadi dan inspirasi dari kehidupan
Sumber 1
Sumber 2

Sumber gambar via google images

Quote:




Diubah oleh tafakoer 26-04-2018 03:56
0
9.7K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan