www.sindonews.net
Seperti yang sudah di uraikan di pembukaan artikel, bahwasanya indonesia pada waktu dulu sangatah muda untuk langsung mencapai titik terang ekonomi negaranya, kondisi ekonomi indonesia saat itu sangatlah buruk dan inflasi dimana-mana, dan saat itu juga indonesia masih menggunakan mata uang dari hindia belanda dan jepang. Namun dari kesemuanya itu inisiatif rupiah ada.

Pasti unik, ketika negara ini belum memiliki mata uang sendiri tapi 3 kali sudah ganti menteri, menteri pertama di jabat oleh Dr Samsi, kedua di jabat oleh A A Maramis, ketiga Ir Surachman.

Dari sejarah ketigannya, A A maramis lah yang membentuk panitia penyelenggara pembuatan uang asli indonesia, namun ketika posisi menteri ke tiga di gantikan Mr Sjarifuddin barulah uang rupiah pertama kali di terbitkan.

https://www.cermati.com
Setelah terbit uang asli indonesia dari menteri keuangan, nama uang tersebut secara resmi di beri nama Oeang Repoeblik Indonesia, sedangkan mata uang yang lainya tidak akan lagi bisa digunakan.

berdikarionline.com/cdn/2015/04/Bung-Hatta1-2.jpg
Wakil Presiden republic indonesia pertama yakni Mohammad Hatta telah berpidato sebelum satu hari terbitnya mata uang ORI, dengan pidatonya yang fenomenal yakni, dengan teribitnya mata uang ORI maka penderitaan bangsa indonesia telah berakhir.

https://laniratulangi.files.wordpress.com
Siapa sangka uang rupiah yang berdar tersebut di tandatangani oleh A A maramis, penandatangan yang pertama yakni pada 30 oktober 1946. Hebat ya.

www.freedomsiana.com
Tidak di akuinnya mata uang tersebut karena indonesia dianggap sebagai negara yang belum merdeka dan berdaulat, dari fenomena tersebut mebuat negara indonesia rugi karena ekonomi yang stabil, namun untungnya masyarakat indonesia tidak menggubris hal tersebut dan masih menggunakan ORI.

www.cermati.com
Sejak pertama kali ORI muncul sudah memiliki beberapa seri mulai seri I sampai seri baru, dalam perkembanganya Seri satu lahir pada 2 bulan setelah kemerdekaan tepatnya pada 17 Oktober 1945 oleh tandatangan A a Maramis, dan seri ke dua beredar pada tahun 1947 yang sudah berganti tandangan dari Mr Sjarifuddin Prawiranegara, Seri Ketiga beredar pada tahun 1948 yang berganti lagi di tandatangani AA Maramis, sedangkan ORI ketiga di tandatangani Wakil presiden Mohammad hatta pada tahun 1945 tepat pada HUT RI, sedangkan yang terakhir ORi versi Republik Indonesia Serikat di terbitkan pada tahun 1950, rumit ya hehe.