thatwasfunAvatar border
TS
thatwasfun
Agan Pilih Mana: Bawa Duit Cash Atau Cashless?
"Mbak bisa bayar pakai debit kan?"
"Maaf mbak belum bisa"
"Yah, yaudah saya cari ATM dulu deh"


Sering nggak sih kita ngerasain hal begini? Atau cuma gue aja ya yang sering begini?



Kalo gue perhatiin, di Indonesia emang masih banget mengutamakan uang tunai/ cash buat belanja atau apapun, pokoknya wajib banget bawa uang tunai ke mana-mana. Naik angkot harus bayar tunai, beli jajan pinggir jalan, bayar kosan pun masih ada yang ibu kosnya maunya dikasih uang tunai, bukan transfer.

Tapi semakin ke sini, apalagi setelah diterapkannya pembayaran harus dengan uang elektronik di semua gerbang tol di Indonesia, naik Comuter Line/ KRL juga harus pake kartu, TransJakarta juga, orang-orang juga secara nggak langsung "dipaksa" untuk beralih ke uang elektronik.

Kalo Agan disuruh milih, Agan pilih mana: Cash atau Cashless?

Tim Cash Keras Alias #TimTunai



"Ya buat jajan di abang-abang"

Itu jawaban salah satu orang yang gue tanya, Niko, tentang kenapa jaman sekarang masih pake uang cash dan selalu standby uang cash di dompetnya dalam jumlah nggak sedikit. Bawa uang cash itu emang jadi jalan terbaik di Indonesia, buat sekarang. Mau beli makanan pinggir jalan, ya bayarnya pake cash, mana bisa bayar pinggir jalan pake gesek kartu/ e-money.

"(Gue sih) mau ya (cashless) kalo abang-abang mie ayam bisa cashless. (Buat sekarang) belum terasa bedanya sih (antara cash dan cashless).''

Sejarah uang tunaisendiri dimulai dari jaman dulu tukar menukar barang alias barter, uang barang sampai akhirnya dicari benda yang bisa diterima secara umum, lebih mudah dibawa dan tahan lama. Jawabannya adalah uang logam dari perak dan emas. Tapi karena jumlah yang dibutuhin makin banyak, jadi susah dipindahtangankan. Akhirnya terciptalah uang kertas sebagai bukti kepemilikan emas atau perak. Uang kertas inilah yang jadi cikal bakal uang tunai yang kita pakai sekarang ini.



Bawa uang tunai itu punya beberapa kelebihan; nggak gampang dihack karena uangnya kita yang bawa dan nggak ada batasan minimum penggunaan uang tunai karena bisa pake kembalian. Tapi kekurangannya pun ada; lebih berisiko karena kalo kita bawa uang tunai dalam jumlah besar terus ada musibah kecurian, ya hilang aja semuanya. Selain itu, bawa uang tunai juga lebih nggak efisien karena bikin penuh dompet, belum lagi ada uang yang tercecer di tas atau di mana nggak ketauan kan.

Tim Cashless Alias #TimNonTunai



Inget nggak Gan waktu pertama kali layanan Uber pertama kali ada di Indonesia (tapi sekarang udah nggak ada) kan banyak orang yang nggak bisa pake karena Uber cuma bisa bayar pake kartu kredit? Iya, kita emang nggak terbiasa buat bayar non-tunai alias cashless. Kalo gue sendiri, jarang banget pegang cash di dompet karena bakalan lebih boros alias uncontrollable. Tapi sedihnya, tiap mau beli apa-apa harus tanya dulu, bisa pake debit kan? Ada minimum pembelanjaan nggak? Ya karena nggak semua merchant bisa pake debit bank kita Gan.

Mencoba menerapkan cashless di kehidupan gue itu sebenernya susah-susah gampang, ya nggak susah tapi nggak gampang juga. Pulang kerja pengen nongkrong di warkop, baru inget nggak punya duit cash, akhirnya kelabakan cari ATM dulu atau pinjem duit temen dan ganti transfer ke rekeningnya dia. Belom lagi buat jajan cilok pinggir jalan, rasanya di dompet tuh harus ada minimal Rp50ribu; buat jajan, beli bensin atau ya sekadar pegangan aja.

Lain lagi di Cina, cashless itu udah jadi bagian dari mereka, dengan 2 raksasa sistem mobile payment; Alipay dan WeChat Pay. Istilahnya, "Mending ketinggalan dompet daripada nggak bawa handphone" Gan. Bukan, bukan buat nelpon orang rumah minta dibawain dompet, tapi buat bayar segala sesuatunya itu nggak butuh uang cash, tapi lewat mobile payment, dari handphone.

"Belanja gorengan!"

Yes, itu dia jawaban pertama Rebecca, yang kuliah di salah satu kampus di Beijing, waktu gue tanya hal yang paling aneh yang bisa dibayar pake WeChat Pay. Iya, belanja gorengan di abang-abang pinggir jalan bisa bayar pake WeChat Pay, cuma perlu scan barcode, masukkin harga barang belanjaan, udah deh langsung kebayar dan kita tunjukkin bukti bayarnya ke abangnya.




Jajan mi di pinggir jalan, bayarnya langsung scan QR Code. Foto: Asia Times

"Terus sekarang ngasih duit ke pengamen juga udah bisa (pake scan QR Code). Naik transportasi umum juga yang dulunya cuma pake kartu, sekarang bisa juga pake WeChat Pay. Bahkan kalo belanja online atau beli tiket pesawat, juga bisa pake WeChat Pay ini," lanjut Rebecca.


Beli sayur di pasar bayar pake QR Code. Foto: Lost Plate


Mau beli koran atau beli minum, tinggal scan QR Code. Foto: Vice

Cashless di Cina emang udah beda levelnya sama di sini, Salah satu hal yang bikin banyak orang beralih cashless ke WeChat Pay ini adalah adanya fitur Red Wallet/ transfer uang (angpao) antarteman. Jadi kalo temen kita bayarin punya kita pake akun dia, nanti kita tinggal transfer balik ke akun WeChat Pay dia. Gue kutip dari Vice, pengguna fitur WeChat Pay ini udah lebih dari 600 juta orang di Cina, sementara pengguna aktif bulanan Alipay “hanya” 270 orang. Apalah daya Indonesia, yang menurut data Bank Dunia tahun 2014, dari 260 juta penduduknya, hanya 143 juta orang yang punya kartu debit dan 17 juta orang yang punya kartu kredit.

Selain di Cina, Korea Selatan pun udah menerapkan cashless sejak mulai maraknya penggunaan kartu T-money yang bisa dipakai di berbagai merchants, sampai sekarang mulai beralih ke mobile payments kayak Samsung Pay, Naver Pay dan Kakao Pay. Bahkan jumlah pengguna cash di Korea Selatan hanya sekitar 20 persen penduduknya. Semua mulai beralih ke cashless.




Pengemis bawa-bawa QR Code, gak ada alasan gak punya recehan lagi deh. Foto: Quora

Bukannya gue menggiring pendapat lo semua buat jadi cashless sejati karena emang teknologinya sekarang di sini belum se-memadai itu, bisa di segala lini. Tapi nggak ada salahnya juga untuk pelan-pelan beralih ke cashless karena menurut gue pribadi, cashless itu lebih efisien dan juga efektif. Contohnya buat metode pembayaran ojek online GoPay, mereka gencar mengkampanyekan cashless untuk lebih praktis (bisa jadi abang ojeknya gak ada kembalian) dan juga banyak promo supaya orang-orang beralih ke GoPay. Menurut gue, cara ini cukup efektif karena emang salah satu kendala naik transportasi umum adalah nyari kembalian kalo kita nggak ada uang pas.

Kalo menurut Agan semua, kira-kira apa sih satu hal kunci yang bisa bikin kita jadi cashless society?

Secara, hampir tiap orang sekarang udah punya smartphone yang terhubung sama koneksi internet yakni 143,26 juta jiwa udah terhubung internet dengan lebih dari 100 juta jiwa menggunakan smartphone di tahun 2017, jadi untuk menuju mobile payment (asal teknologinya udah oke) sih logikanya udah bisa ya.

Menurut lo kita harus ikutin fase:
1. Membiasakan bayar dengan kartu/ e-money
2. Baru dilanjut dengan sosialisasi mobile payment

Atau

Langsung dengan mobile payment karena toh barangnya udah ada, yakni smartphone.

Atau

Yaudah deh terserah gimana yang penting masih bisa pake uang tunai aja, belom kebiasa pake cashless.

Yuk diskusi di kolom komentar!

emoticon-2 Jempol

Baca thread ane yang lain di sini
Polling
0 suara
Agan Pilih Mana?
Diubah oleh markas.kaskus 24-04-2018 10:23
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
8.9K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan