komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
Vending Machine, Musuh Utama First Time Traveller Ke Jepang
Sebuah air mineral yang dijual melalui vending machine harganya bisa mencapai ¥120, sementara di toko hanya berkisar ¥80-100. Kalikan saja dengan 3 botol perhari, maka selisihnya bisa mencapai ¥60-120. Lumayan, bukan? Tapi jika selisihnya betul-betul sebesar itu, lantas apa yang membuat vending machine tetap diminati terutama oleh traveller (dan juga penduduk setempat)? Berikut beberapa alasannya:


Vending machine everywhere!


Ya, benar! Populasi vending machine di Jepang memang luar biasa banyaknya. Wikipedia bahkan menyebut Jepang sebagai negara dengan jumlah vending machine tertinggi per-kapita. Berbeda dengan di Indonesia yang mungkin hanya terdapat di 1-2 mesin dalam satu lokasi. Di Bandung saya hanya sempat menemukan 1-2 tempat yang memiliki vending machine (dan sepertinya juga nggak bertahan lama), sementara di Bandara Soekarno-Hatta jumlah vending machine pun tak banyak. Sementara di Jepang, vending machine bisa terdapat dimana pun. Di pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, toilet umum, tempat parkir, bahkan hingga di jalan yang sepi dilalui oleh pengunjung. Keberadaan vending machine yang ada dimana-mana itu secara tak langsung akan menarik perhatian wisatawan, bahkan yang sering melihat mesin penjual otomatis tersebut.




Vending machine di jalan sepi [foto: MarkDoliner, via ccsearch]


Jarak antara vending machine yang satu dan lainnya cukup berdekatan


Selain mudah ditemukan dimana pun, jarak antara satu vending machine dengan mesin lainnya kadang bisa sangat berdekatan. Sebagai contoh, sewaktu menginap di daerah Kitashinagawa, di depan mansion terdapat sebuah vending machine yang menjual minuman ringan. Supermarket di sebelah mansion juga memiliki vending machine. Lapangan parkir yang hanya berjarak beberapa langkah dari mansion memiliki beberapa vending machine sekaligus. Belum lagi dengan vending machine yang terdapat di bagian jalan lainnya, sehingga dalam radius 50 meter saja mungkin sudah mencapai lebih dari 10 vending machine.



Lain halnya dengan di pusat keramaian seperti stasiun, bandara, maupun tempat wisata. Tak jarang vending machine terlihat bergerombol di satu tempat, alias berderet berdampingan. Terkadang barang yang ditawarkan pun bervariasi antara mesin satu dengan lainnya, sehingga otomatis menarik perhatian siapa saja yang melintas. Apa yang terjadi setelah perhatian tertarik? Kemungkinan besar akan berlanjut ke mengeluarkan uang receh dan akhirnya belanja.






Vending machine berjejer berdekatan [foto: Kojach, via ccsearch]


Semua bisa dibeli lewat vending machine


Di Jepang, bukan hanya minuman yang bisa dibeli lewat vending machine,tapi hampir semua hal yang bisa dibayangkan. 


Berikut sebagian vending machine unik yang terdapat di Jepang: 


Minuman, Makanan, Rokok, Permen, Minuman Beralkohol


Vending machine jenis ini termasuk paling mudah ditemui dimanapun. Jenis mesinnya pun bervariasi, mulai dari mesin biasa hingga touch screen. Uniknya, di beberapa kota terdapat vending machine yang menyajikan aneka makanan hangat (seperti kentang goreng) dan juga minuman alkohol berbentuk botol kaca. Mie cup serta potato chips juga bisa dibeli via vending machine lho.






(1) Makanan panas via vending machine, (2) mie cup vending machine [foto: Kalleboo, Jaybergesen, via ccsearch]


Merchandise

Perlu gantungan kunci? Atau bahkan jimat kuil? Vending machine yang menjual aneka merchandise juga mudah ditemukan dimanapun, bahkan dalam kuil sekalipun.


Es krim dan es lainnya

Beli es krim di vending machine? Sudah biasa. Namun bagaimana dengan es batu? Tinggal masukkan uang, dan es batu pun siap digunakan.


Sayur, Buah, Telur, Beras


Petani dan peternak ayam pun tak ingin ketinggalan jaman. Aneka sayuran hingga telur pun bisa dibeli di mesin penjual otomatis. Vending machine yang menjual pisang bahkan dapat ditemukan di Shibuya, berdampingan dengan tempat sampah yang disediakan khusus.






Telur dalam vending machine [foto: JoshBerglund19, via ccsearch]


Bunga


Perlu bunga untuk hadiah maupun sekedar ingin merayu seseorang, tapi malas bernegosiasi dengan tukang bunga? Mampir saja ke vending machine yang menjual buket bunga aneka ukuran.



Smart Car


Oke, mesin ini memang tidak akan mengeluarkan mobil. Tapi jika Anda tergoda ingin mengetahui spesifikasi dari mobil ini, vending machine menyediakan beragam brosur dan juga stiker yang bisa dibaca-baca.



Benda unik lainnya


Dasi, payung, baterai, mainan anak, sepatu, celana dalam, hingga berbagai majalah dan keperluan dewasa juga bisa dibeli di vending machine. Bahkan kepiting hidup dan asuransi pun bisa dibeli viavending machine. Dan masih banyak jenis vending machine lainnya yang bisa ditemukan di Jepang.



Praktis



Ya, membeli di vending machine jelas menjadi solusi praktis bagi wisatawan. Terlebih jika merasa tak memiliki kemampuan ber-cas cis cus dalam bahasa Jepang. Bandingkan jika membeli di supermarket. Setidaknya Anda harus berkomunikasi dengan kasir dan menghitung jumlah total maupun kembalian yang akan diterima. Apalagi jika berbelanja di pasar tradisional, harus melalui proses tawar menawar yang membutuhkan skill bahasa cukup mumpuni. Lain halnya dengan vending machine. Cukup dengan memasukkan sejumlah koin, barang yang diinginkan bisa langsung dibeli. Enaknya sih karena vending machine di Jepang juga menyediakan uang kembalian. Jadi berapapun uang yang Anda keluarkan, uang kembalian pasti akan tersedia.



Efek psikologis dari perbedaan nominal



Dan inilah rahasia mengapa vending machine bisa begitu diminati oleh wisatawan asing, khususnya wisatawan Indonesia (maksudnya saya sih, haha). Tak lain dan tak bukan karena adanya perbedaan nominal antara rupiah dan yen. Contohnya begini: di Bandara Soekarno Hatta terminal 2 ada vending machine yang menjual beragam minuman, dan juga coklat. Walau saya tergila-gila dengan vending machine, namun dompet sulit diajak berkompromi dengan kedua mesin tersebut. Kenapa? Karena saya harus mengeluarkan mulai dari Rp.5000 hingga Rp.10000 untuk membeli 1 item saja. Berbeda dengan di Jepang, sebotol Milk Tea merk Kirin ukuran 500 ml via vending machine harganya berkisar di ¥150 atau setara dengan Rp. 19200 (untuk kurs ¥1 = Rp.128). Harganya sebetulnya jauh lebih mahal, namun nominal ¥150 yang notabene adalah uang receh atau koin membuat nominal tersebut rasanya nggak seberapa. Ujung-ujungnya, recehan demi recehan terus mengalir ke mesin-mesin tersebut dan voila, tiba-tiba saya kehabisan uang untuk membeli tiket kereta (yang juga menggunakan uang receh).



Jadi tak salah kan jika menurut saya vending machine wajib menjadi musuh bagi first time traveller, khususnya budget traveller?





[url=http://jalan2.com/forumS E N S O Rentry/206-vending-machine-musuh-utama-first-time-traveller-ke-jepang/][url=http://jalan2.com/forumS E N S O Rentry/206-vending-machine-musuh-utama-first-time-traveller-ke-jepang/]SUMBER[/url][/url]

zharkiAvatar border
zharki memberi reputasi
2
36.2K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan