Marry H. Reeser (1951), Mendadak jadi Abu Kremasi. Apa penyebab kematiannya? SHC?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Marry H. Reeser (1951), Mendadak jadi Abu Kremasi. Apa penyebab kematiannya? SHC?

ochuqueena

19-04-2018 23:58

Marry H. Reeser (1951), Mendadak jadi Abu Kremasi. Apa penyebab kematiannya? SHC?

Bukan Marry Reeser (1951) yang Ditemukan Mendadak jadi Abu Kremasi. Tapi penyebab kematiannya. Apa itu Spontaneous Human Comburstion (SHC)?

Sebagian dari kita mungkin pernah dengar atau membaca cerita legendaris dunia yang salah satunya tentang kematian Mary Reeser, yang dianggap sangat misterius dan diduga ada bau-bau konspirasi dibalik kepergiannya.

Ilmuan dan kepolisian yang menyelidiki kasus Marry sepakat menyimpulkan bahwa kematiannya disebabkan oleh SHC atau Spontaneous Human Comburstion. Padahal pada awalnya kebiasaan merokok Mary dianggap bukan penyebab kematian tersebut.

(Gila ya agan sista, kebakarnya bisa terpusat hanya di posisi Mary doang. Dan sekitar Mary cuman meleleh aja tanpa kerusakan yang berarti. Benar gak sih, ini ada peran ilmu hitam? No,bukan).

Quote:

Untuk diingat kembali, bahwa Marry Reeser ditemukan meninggal dalam keadaan terbakar di kursi goyang dan sudah menjadi abu (sebagian mengatakan sebagian besar tubuhnya seperti terkremasi dengan sempurna). Kondisi tubuh Mary yang tersisa utuh hanya kaki bagian bawah sebelah kiri lengkap dengan sepatu yang ia kenakan terakhir kali dan sedikit tulang belakang. Dan saat ditemukan, kondisi ruangan Mary mengindikasikan adanya kerusakan yang disebabkan oleh panas dengan suhu yang sangat tinggi (mencapai 2500 Fahrenheit), tetapi bukan oleh api. Karena yang terbakar hanya tubuh Marry dan kursi goyangnya.

Nah agan sista, kita akan bahas sedikit tentang SHC atau Spontaneous Human Comburstion.

Quote:

Sebelumnya, ane mau kasih tau kalau kematian yang di sebabkan oleh SCH ini bukan hanya pada kasus Marry Reeser yang terjadi pada tahun 1951. Ada Grace Pett (1744), Anna Martin (1957) dan seorang dokter yang bernama Dr. J Irving Bentley (1966). Kematian terjadi pada saat mereka berumur di atas 60 tahun dengan rincian peristiwa yang kurang lebih sama. Dan saat ditemukan hanya tubuh mereka yang terbakar sempurna menjadi abu berminyak dan berbau busuk, sementara sekitar mereka bahkan tidak menunjukkan adanya proses kebakaran yang disebabkan oleh api.

Quote:

Kesamaan yang paling mencolok yaitu; mereka pecandu rokok dan alkohol level 'maniac' alias pecandu kronis dengan kondisi fisik yang sudah mengalami keterbatasan gerak terlebih di usia renta.

Quote:

Uniknya, bagian tubuh yang tersisa cenderung bagian bawah, terutama kaki. (Mungkin karena kaki gak merokok kali ya?)

Quote:

No, ini ada penjelasannya gan. Analoginya seperti kita membakar sebatang korek api. Yang akan terbakar adalah bagian atas dan kemudian menjalar ke bawah. Hal ini di terjadi oleh perbedaan suhu yang ada. Karena pada bagian kepala korek api yang berisi belerang lebih panas dari pada bagian batang bawahnya. Tapi, api cenderung mati sebelum melahap habis seluruh batang korek tersebut. (teori wick effectane jelasin di last yak). Naaah, agan sista paham?

Quote:

Pada manusia, khususnya kasus Mary H. Reeser ini. Menjelaskan tentang level temperatur tubuh korban di mana pada saat itu Mary sedang dalam keadaan duduk. Dan otomatis suhu tubuh bagian atas menjadi lebih panas daripada bagian tungkai kakinya. Itulah mengapa hanya bagian kaki yang masih tersisa utuh.

Naah, cuuus lanjuuut

Sampai saat ini, kematian yang disebabkan oleh SHC atau Spontaneous Human Comburstion mencapai 200 laporan dalam kurun waktu 350 tahun. Dan sebenarnya SHC masih menjadi misteri yang sulit terpecahkan.

Serius mau tau apa itu SHC gan-sis?

Quote:

Setelah googling, penjelasan rinci mengenai Spontaneous Human Comburstion masih simpang siur. Istilah ini pertama kali dikemukanan oleh Paul Rolli pada 1746.

Jika dalam film The Belko Experiment (2017) orang-orang mati karena sesuatu meledak dari dalam kepala mereka.

Maka pada Spontaneous Human Comburstion(SHC), seseorang akan mengalami proses pembakaran alami dari dalam tubuh dengan suhu yang cukup tinggi dan tanpa peran sumber panas dari luar. Proses awal dari SHC adalah munculnya lidah api yang cukup besar dari bagian atas tubuh, terutama kepala. Itulah sebabnya, kenapa mengapa pada semua kasus korban SHC tidak pernah ada bagian kepala yang tidak hangus terbakar.

Spontaneous Human Comburstion(SHC) sendiri dipicu oleh reaksi alami yang terjadi di dalam tubuh saat mengkonsumsi rokok dan alkohol dalam jumlah yang banyak dan konsumsi menahun.

Quote:

Sebagian ilmuan berpendapat bahwa SHC merupakan reaksi yang dipicu oleh api rokok, ini dijelaskan pada teori Wick Effect (efek sumbu). Dalam teori ini disebutkan bahwa tubuh manusia dapat menimbulkan kobaran api pada skala tertentu ketika tersentuh oleh api rokok, yang kemudian akan membakar tubuh itu sendiri. Dan menurut mereka, lemak menjadi salah satu yang berfungsi sebagai substansi pembakar di dalam tubuh manusia.

Quote:

Sebagai uraian inti dari teori Wick Effect (efek sumbu), dijelaskan bahwa dalam proses SHC ini, pakaian dan terutama rambut korban berfungsi sebagai sumbu. Pada saat lemak tubuh mencair karena panas yang disebabkan oleh reaksi api rokok, lemak cair tersebut kemudian membasahi pakaian korban dan membuat sumbu terbakar lalu menjalar secara perlahan ke seluruh bagian tubuh korban.

(Masih mau lanjut gan? Ngopi dulu, eh masih pada berani ngerokok gak sih?)

Meskipun demikian, teori ini masih menyisakan pertanyaan yang belum terjawab sampai saat ini. Kapan dan dalam kondisi seperti apa tubuh seseorang akan mengalami proses wick effect ini?

(Rasanya di Detective Conan pernah bahas ini gak seh?)

Cukup dulu ya agan sista, mudahan bisa lanjut dan ada teori yang melengkapi. #sungkem

Diubah oleh ochuqueena 20-04-2018 00:11

30.5K

Kutip

167

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Urutan

Terbaru

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Komunitas Pilihan