indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Bersama IPB, Kemendes PDTT Kolaborasikan Akademi Desa 4.0 dan Village Life 4.0


JPP, BOGOR - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan Village Life 4.0, di mana program tersebut akan bersinergi dengan program Akademi Desa 4.0 sebagai upaya untuk mengakselerasi pembangunan di perdesaan.

"Kemiskinan ada di desa-desa. Sebanyak 80 persen penduduk desa hidup di sektor pertanian. IPB sekolah terbaik untuk pertanian dan berkontribusi di sektor pertanian di desa-desa. Siapa yang bisa memegang sektor pertanian dengan bisnis model yang benar, maka pada 2050 dia yang akan menguasai," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.

Hal tersebut Ia sampaikan saat memberikan kuliah umum dengan tema “Penguatan Kolaborasi Pemerintah-Universitas-Swasta dalam Membangun Desa”, di Graha Widya Wisuda IPB, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018).

Dijelaskan Menteri Eko, program Village 4.0 merupakan inisiasi IPB yang akan berfungsi sebagai pusat informasi dan konsultasi bagi para petani dan peternak.

Ia pun meyakini program tersebut akan selaras dengan Akademi Desa 4.0 yang sedang dikembangkan oleh Kemendes PDTT dan akan diluncurkan pada Mei 2018 mendatang.

"Untuk meningkatkan kapasitas pemberdayaan sumber daya manusia di desa, juga akan ada Akademi Desa 4.0. Disitu akan ada pelatihan melalui Youtube, kanal TV perdesaan, dan akan ada sertifikasi dari badan yang kompeten. IPB juga bisa memberikan sertifikasi. Jadi jangan melihat desa sebagai problem, tapi sebagai peluang," tegasnya.

Bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan, jelas Menteri Eko, salah satunya adalah IPB dapat memberikan modul kewirausahaan agar masyarakat desa bisa memaksimalkan potensi yang ada di desanya.

"Banyak yang bisa dilakukan IPB untuk membangun desa dengan visi misi yang disampaikan Pak Rektor, salah satunya melalui program Village Life 4.0 tadi. Bisa dimulai dari desa-desa yang dekat dengan IPB,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria mengungkapkan, tantangan pendidikan yang akan dihadapi ke depan akan masuk era disrupsi. Senada dengan Menteri Eko, dirinya pun menegaskan perlunya akselerasi untuk bisa bertahan dan menjadi yang terbaik.

"Dengan keadaan seperti itu, perlu adanya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pihak swasta. Kami memiliki program Village life 4.0 yang sejalan dengan program Kemendes PDTT,” ucapnya.

Arif menambahkan, salah satu bentuk dari program Village Life 4.0 adalah Tani Center. Sebagai pusat informasi dan konsultasi, model tersebut merupakan sebagian bentuk pengawalan transformasi pertanian dengan sinergi kementerian dan lembaga.

"Langkah ini merupakan pilar pembangunan. Kolaborasi dan inovasi sangat penting di era disrupsi," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, turut ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kemendes PDTT dan IPB, yang meliputi kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di desa, daerah tertinggal, daerah tertentu, dan kawasan transmigrasi.

Sebelumnya, berbagai bentuk kerja sama juga telah dilakukan, di antaranya penyusunan profil potensi sumber daya perbatasan, penyelenggaraan rekrutmen tenaga pendamping profesional tahun 2016, fasilitasi pengembangan penerapan teknologi dalam rangka pemanfaatan komoditas unggulan di daerah tertinggal, dan membuat pedoman penyusunan penetapan kawasan perdesaan. (des)


Sumber : https://jpp.go.id/nasional/pembangun...llage-life-4-0

---

Kumpulan Berita Terkait NASIONAL :

- Tuntaskan Kemiskinan, Pemerintah Terus Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

- Entaskan Kemiskinan, Yogyakarta Luncurkan Program Gandeng Gendong

- Pemerintah Akan Mengoptimalkan Rumah Sehat Desa

0
252
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan