AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Jika Cemburu Adalah Takut Kehilangan, Mengapa Harus Membunuh?

Foto mesra pelaku dan korban semasa pacaran.
Quote:

Kasus pembunuhan dengan motif cemburu sudah sering terjadi di mana-mana. Memang, secara psikologis, cemburu adalah api yang paling panas, yang sangat mudah menyulut emosi dan menghilangkan nurani serta akal budi.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kota Banjarbaru, Kalsel. Dikutip dari Koranbanjar.net (18/04/2018), cemburu karena postingan di Instagram, pria berinisal AS (21) tega menghabisi mantan kekasihnya SM (22), seorang pekerja Salon Hafabi pada Selasa (17/4) sekitar pukul 15.30 WITA.

AS yang berprofesi sebagai Tukang Parkir itu menelpon SM, memintanya agar menemuinya sebentar di luar salon. Maka ketika keduanya bertemu di samping Butik Nurma Collection yang tidak jauh dari salon itu, AS langsung menghunjamkan beberapa kali tikaman pisau sepanjang 18 cm, ke tubuh SM. SM roboh bersimbah darah, dan wafat sebelum sempat tertolong.

Sebelumnya, AS dan SM berpacaran selama hampir 1 tahun. Sekitar 3 bulan lalu, SM memutuskan hubungannya dengan AS karena tak direstui orangtuanya. Kemudian AS melihat postingan mantannya tersebut di Instagram dengan lelaki lain. Ia pun lantas terbakar api cemburu, dan merencanakan untuk membunuh SM.

Hanya berselang sekitar 1 jam, SM berhasil diringkus oleh satuan Buser Polsek Banjarbaru. AS dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman kurungan sekitar 20 tahun penjara.(koranbanjar)

Dari kasus tersebut, kita mungkin bertanya-tanya. Mengapa cemburu harus dilampiaskan dengan membunuh? Bukankah cemburu itu adalah rasa takut kehilangan? Bukankah dengan membunuh, berarti akan kehilangan orang yang dicintai buat selamanya? Bahkan pembunuhnya sendiri mungkin akan kehilangan sisa usia di alam bebas, karena harus meringkuk dalam penjara.

Cemburu itu memiliki unsur “marah”, “takut kehilangan,” dan “tak rela dimiliki orang lain”. Marah merupakan upaya defensif untuk mempertahankan apa yang dianggap sebagai miliknya yang dikahawatirkannya akan hilang. Jika hanya “takut kehilangan”, mungkin marahnya tak seberapa, dalam arti masih dalam batas yang wajar. Namun jika marahnya karena “tak rela dimiliki orang lain”, di sinilah cemburu itu kadang membuat orang nekat untuk membunuh. Entah yang dibunuh itu pasangannya, orang yang membuatnya cemburu, atau keduanya. Dalam pemikirannya, lebih baik hilang sama sekali daripada dimiliki orang lain. Dia tidak rela melihat kekasihnya menjadi milik orang lain. Karena itulah mungkin pembunuhan bisa terjadi karena motif cemburu.
Spoiler for Referensi:

Quote:
Diubah oleh Aboeyy 09-06-2018 22:59
0
11.4K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan