q4billAvatar border
TS
q4bill
Dari China, Luhut Bawa Pulang Investasi Rp 310 Triliun
Dari China, Luhut Bawa Pulang Investasi Rp 310 Triliun

2 jam yang lalu

© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber MediaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar PanjaitanKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA

Indonesia terus memperluas kerja sama dengan China. Rombongan pemerintah yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan meneken berbagai perjanjian kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China pada Jumat (13/4/2018) senilai 23,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 310 triliun.

Luhut menyatakan Indonesia dan China menyepakati dua nota kesepahaman (MoU), yakni pengembangan mobil listrik dan pengembangan Tanah Kuning Mangkupadi Industrial Park di Kalimantan Utara.

Selanjutnya, ada lima kontrak kerja sama yang telah ditandatangani. Kontrak pertama, pengembangan proyek hydropower di Kayan, Kalimantan Utara senilai 2 miliar dollar AS. Kedua, pengembangan industri konversi dimethyl ethercoal menjadi gas senilai 700 juta dollar AS.

Ketiga, perjanjian joint venture untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air di Sungai Kayan, Kalimantan Utara senilai 17,8 miliar dollar AS. Keempat, joint venture pengembangan pembangkit listrik di Bali senilai 1,6 miliar dollar AS. Kelima, pengembangan smelter baja senilai 1,2 miliar dollar AS.

“Kami ingin melihat terus terjalinnya kerja sama antar investor dari kedua negara, tidak hanya antar pemerintah saja," kata Luhut pada keterangan tertulisnya Sabtu (14/4/2018).

Selain itu Luhut juga mendorong kerja sama pada empat sektor investasi senilai 51,93 miliar dollar AS atau sekitar Rp 690 triliun.

Peluang tersebut, pertama adalah pembangunan infrastruktur, Kuala Namu Aerocity dan pengembangan kawasan industri di Sumatera Utara.

Kedua, pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara. Ketiga, pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang, dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Keempat, pembangunan techno park dan jalan tol di Bali.

Wakil Menteri Perdagangan China, Gao Yan menyatakan, pihaknya berkomitmen agar komunikasi kedua negara bisa lebih efisien dan cepat untuk kembali menindaklanjuti peluang kerjasama yang masih ada.

“Kami akan bekerja sama dengan departemen terkait untuk mengimplementasikan kesepakatan antara pimpinan kedua negara,” ujar Gao Yan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira pemerintah Indonesia harus memperhatikan beberapa hal agar kerja sama yang telah disepakati bisa berjalan dengan lancar. Pertama, pemerintah mesti memberikan kepastian hukum lantaran jelang pemilu, rencana investasi harus sudah matang.

Kedua, pemerintah pusat dan daerah harus mendukung pembangunan infrastruktur penunjang di daerah tujuan investasi. Ketiga, Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang mendukung terkait isu utang dan tenaga kerja asing.

Di sisi lain, pemerintah harus berhati-hati melihat arah kepentingan China, jangan sampai merugikan Indonesia.

"Perlu pengawasan dan evaluasi juga, sehingga win-win solution bagi Indonesia," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4/2018).
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ek...iun/ar-AAvVxOq



Quote:


---------------------------------

Yaa mudah-mudahan saja Pa Jokowi bisa menang lagi di 2019 ... sebab bila bukan dia yang jadi presidennya, bisa lain lagi pula kebijakannya. Ada conntoh akan hal itu, yaitu di Malaysia, yang juga sedang akan Pemilu sebentar lagi. Salah satu janji daripada seorang kandidat PM adalah Mahathir Mohamad, yang menariknya salah satu program prioritasnya bila dia memenangi pemilu, akan meninjau ulang semua kebijakan tentang investasi China di Malaysia. Nah, lhoooo ... bijimana bila Prabowo atau Capres dari koalisi ketiga, punya program mirip dengan Pa Mahathir Mohamad itu? 

Yang menarik pula adalah laporan Bank Indonesia diatas itu, yang menyebutkan bahwa dari sekitar dari 245 proyek dan 2 program pembangunan lain, yakni ketenagalistrikan dan pengembangan industri pesawat terbang yang total nilainya sekitar Rp 4.417 triliun, yang tuntas baru 2% padahal masa dinas kepresidenannya tinggal setahun lagi. Kecuali bila dia terpilih kembali di Pilpres 2019 nanti, dia bisa melanjutkan proyek-proyek rezimya itu. Bila tidak? Bisa saja Presiden penggantinya akan membatalkan atau membekukan sebagian proyek-proyek strategis itu dengan berbagai alasan. Atau menyatakan bahwa proyek itu bukan lagi termasuk jenis proyek strategis nasional yang menjadi prioritas pemerintahan yang baru. Nah, lhooo ....

emoticon-Ultahemoticon-Wowemoticon-Ultah
0
2.7K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan