- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Eggi Bilang 'Presiden Bikin Miskin', Begini Fakta Versi BPS
TS
bakulkentang
Eggi Bilang 'Presiden Bikin Miskin', Begini Fakta Versi BPS
Quote:
Jakarta- Eggi Sudjana berceramah soal 'presiden bikin rakyat menjadi miskin' yang menuai kontroversi. Pernyataan Eggi memang tak disertai data angka.
"Tapi kenapa kita mendapatkan (emas) 10 persen, kan perintah UU untuk rakyat Indonesia bukan rakyat Amerika. Dengan kondisi seperti ini siapa yang membuat miskin, Allah atau presiden? Kenapa kiai-kiai kalau miskin terima saja, takdir, masih kita begitu menyalahkan Allah membuat kita miskin, bukan begitu. Padahal kita dikasih minyak, emas, gas dan kelapa sawit, kaya raya Indonesia, dulu rempah-rempah kita diperebutkan," ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, pada Minggu pagi, 15 April 2018.
"Jadi siapa yang membuat kita miskin? Presiden atau Allah?" kata Eggi kepada jemaah.
"Presiden," ujar para jemaah.
Pernyataan Eggi kemudian ditanggapi oleh jubir presiden Johan Budi SP. Menurut Johan, apa yang disampaikan Eggi tidak benar. Johan menyebut era pemerintahan Presiden Jokowi justru membuat masyarakat lebih baik di berbagai indikator ekonomi.
Tak hanya Johan, para politikus partai pendukung pemerintah juga menanggapinya. Salah satunya adalah Wasekjen PKB Daniel Johan.
"Menurut data BPS, angka kemiskinan berkurang," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Daniel Johan, Senin (16/4/2018).
Data terbaru yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memang menunjukkan adanya penurunan angka kemiskinan di tahun 2017. Data BPS itu dirilis pada Januari 2018.
Dikutip detikcom pada Senin (16/4), menurut BPS angka kemiskinan di Indonesia sampai September 2017 mengalami penurunan 0,58% atau menjadi 10,12% dari yang enam bulan sebelumnya sebesar 10,64%. Pada Maret 2017 ada 27,77 juta penduduk Indonesia yang miskin, kemudian pada September 2017 menjadi 26,58 juta.
Persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan pada Maret 2017 yakni 7,72%, kemudian pada September 2017 jadi 7,26%. Kemudian persentase penduduk miskin di pedesaan pada Maret 2017 yakni 13,93% dan menjadi 13,47% pada September 2017.
"Selama periode Maret 2017-September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 401,28 ribu orang (dari 10,67 juta orang pada Maret 2017 menjadi 10,27 juta orang pada September 2017), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 786,95 ribu orang (dari 17,10 juta orang pada Maret 2017 menjadi 16,31 juta orang pada September 2017)," tulis BPS.
Menurut data BPS, ada komoditas non-makanan yang juga berpengaruh dalam nilai angka kemiskinan. Komoditas itu adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
BPS juga menampilkan angka kemiskinan sejak tahun 1999. Secara umum, tren angka kemiskinan di Indonesia menurun sejak tahun 1999 hingga 2017.
Pada tahun 2006, September 2013, dan Maret 2015 memang ada kenaikan jumlah dan persentase kemiskinan. Hal ini karena naiknya harga kebutuhan pokok yang disebabkan oleh naiknya harga bahan bakar minyak.
Bagini data jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia dari tahun 1999 sampai 2017 menurut BPS:
Tahun 1999: 47,97 juta penduduk miskin (23,43%)
Tahun 2002: 38,39 juta penduduk miskin (18,20%)
Tahun 2003: 37,34 juta penduduk miskin (17,42%)
Tahun 2004: 36,15 juta penduduk miskin (16,66%)
Februari 2005: 35,10 juta penduduk miskin (15,97%)
Maret 2006: 39,30 juta penduduk miskin (17,75%)
Maret 2007: 37,17 juta penduduk miskin (16,58%)
Maret 2008: 34,96 juta penduduk miskin (15,42%)
Maret 2009: 32,53 juta penduduk miskin (14,15%)
Maret 2010: 31,02 juta penduduk miskin (13,33%)
Maret 2011: 30,12 juta penduduk miskin (12,49%)
September 2011: 30,01 juta penduduk miskin (12,36%)
Maret 2012: 29,25 juta penduduk miskin (11,96%)
September 2012: 28,71 juta penduduk miskin (11,66%)
Maret 2013: 28,17 juta penduduk miskin (11,36%)
September 2013: 28,60 juta penduduk miskin (11,46%)
Maret 2014: 28,28 juta penduduk miskin (11,25%)
September 2014: 27,73 juta penduduk miskin (10,96%)
Maret 2015: 28,59 juta penduduk miskin (11,22%)
September 2015: 28,51 juta penduduk miskin (28,51%)
Maret 2016: 28,01 juta penduduk miskin (10,86%)
September 2016: 27,76 juta penduduk miskin (10,70%)
Maret 2017: 27,77 juta penduduk miskin (10,64%)
September 2017: 26,58 juta penduduk miskin (10,12%)
"Tapi kenapa kita mendapatkan (emas) 10 persen, kan perintah UU untuk rakyat Indonesia bukan rakyat Amerika. Dengan kondisi seperti ini siapa yang membuat miskin, Allah atau presiden? Kenapa kiai-kiai kalau miskin terima saja, takdir, masih kita begitu menyalahkan Allah membuat kita miskin, bukan begitu. Padahal kita dikasih minyak, emas, gas dan kelapa sawit, kaya raya Indonesia, dulu rempah-rempah kita diperebutkan," ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, pada Minggu pagi, 15 April 2018.
"Jadi siapa yang membuat kita miskin? Presiden atau Allah?" kata Eggi kepada jemaah.
"Presiden," ujar para jemaah.
Pernyataan Eggi kemudian ditanggapi oleh jubir presiden Johan Budi SP. Menurut Johan, apa yang disampaikan Eggi tidak benar. Johan menyebut era pemerintahan Presiden Jokowi justru membuat masyarakat lebih baik di berbagai indikator ekonomi.
Tak hanya Johan, para politikus partai pendukung pemerintah juga menanggapinya. Salah satunya adalah Wasekjen PKB Daniel Johan.
"Menurut data BPS, angka kemiskinan berkurang," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Daniel Johan, Senin (16/4/2018).
Data terbaru yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memang menunjukkan adanya penurunan angka kemiskinan di tahun 2017. Data BPS itu dirilis pada Januari 2018.
Dikutip detikcom pada Senin (16/4), menurut BPS angka kemiskinan di Indonesia sampai September 2017 mengalami penurunan 0,58% atau menjadi 10,12% dari yang enam bulan sebelumnya sebesar 10,64%. Pada Maret 2017 ada 27,77 juta penduduk Indonesia yang miskin, kemudian pada September 2017 menjadi 26,58 juta.
Persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan pada Maret 2017 yakni 7,72%, kemudian pada September 2017 jadi 7,26%. Kemudian persentase penduduk miskin di pedesaan pada Maret 2017 yakni 13,93% dan menjadi 13,47% pada September 2017.
"Selama periode Maret 2017-September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 401,28 ribu orang (dari 10,67 juta orang pada Maret 2017 menjadi 10,27 juta orang pada September 2017), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 786,95 ribu orang (dari 17,10 juta orang pada Maret 2017 menjadi 16,31 juta orang pada September 2017)," tulis BPS.
Menurut data BPS, ada komoditas non-makanan yang juga berpengaruh dalam nilai angka kemiskinan. Komoditas itu adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
BPS juga menampilkan angka kemiskinan sejak tahun 1999. Secara umum, tren angka kemiskinan di Indonesia menurun sejak tahun 1999 hingga 2017.
Pada tahun 2006, September 2013, dan Maret 2015 memang ada kenaikan jumlah dan persentase kemiskinan. Hal ini karena naiknya harga kebutuhan pokok yang disebabkan oleh naiknya harga bahan bakar minyak.
Bagini data jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia dari tahun 1999 sampai 2017 menurut BPS:
Tahun 1999: 47,97 juta penduduk miskin (23,43%)
Tahun 2002: 38,39 juta penduduk miskin (18,20%)
Tahun 2003: 37,34 juta penduduk miskin (17,42%)
Tahun 2004: 36,15 juta penduduk miskin (16,66%)
Februari 2005: 35,10 juta penduduk miskin (15,97%)
Maret 2006: 39,30 juta penduduk miskin (17,75%)
Maret 2007: 37,17 juta penduduk miskin (16,58%)
Maret 2008: 34,96 juta penduduk miskin (15,42%)
Maret 2009: 32,53 juta penduduk miskin (14,15%)
Maret 2010: 31,02 juta penduduk miskin (13,33%)
Maret 2011: 30,12 juta penduduk miskin (12,49%)
September 2011: 30,01 juta penduduk miskin (12,36%)
Maret 2012: 29,25 juta penduduk miskin (11,96%)
September 2012: 28,71 juta penduduk miskin (11,66%)
Maret 2013: 28,17 juta penduduk miskin (11,36%)
September 2013: 28,60 juta penduduk miskin (11,46%)
Maret 2014: 28,28 juta penduduk miskin (11,25%)
September 2014: 27,73 juta penduduk miskin (10,96%)
Maret 2015: 28,59 juta penduduk miskin (11,22%)
September 2015: 28,51 juta penduduk miskin (28,51%)
Maret 2016: 28,01 juta penduduk miskin (10,86%)
September 2016: 27,76 juta penduduk miskin (10,70%)
Maret 2017: 27,77 juta penduduk miskin (10,64%)
September 2017: 26,58 juta penduduk miskin (10,12%)
Data kemiskinan di Indonesia versi BPS. Foto: dok. BPS
Spoiler for Refrensi:
0
4.3K
Kutip
78
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan