Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membahas situasi di Suriah melalui sambungan telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Dalam percakapan tersebut, Putin membahas situasi di Suriah pasca serangan rudal besar-besaran yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis terhadap negara yang tengah terlibat konflik itu.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (15/4/2018), ia dan mitranya tersebut sepakat bahwa serangan udara ilegal yang dipimpin AS itu secara serius merusak prospek dalam upaya penyelesaian politik di Suriah.

"Vladimir Putin, khususnya, menekankan bahwa jika tindakan melanggar hukum PBB itu berlanjut, tentunya akan mengrah oada kekacauan dalam hubungan internasional," kata biro pers gedung Kremlin.

Dalam percakapan telepon yang diinisiasu pihak Iran, kedua Presiden tersebut juga membahas situasi umum di kawasan Timur Tengah, termasuk situasi di Yaman.

Putin dan Rouhani menyatakan minat mereka dalam pengembangan lebih lanjut kerjasama antara Rusia-Iran serta perluasan hubungan yang saling menguntungkan dalam perdagangan dan ekonomi kedua negara.

Baca: Assad Sebut Serangan Barat Ke Suriah Sebagai Tindakan Agresi

Pada Sabtu pagi, Presiden AS Donald Trump mengumumkan aksi militer pasukannya dan sekutunya yang menggempur Suriah, merupakan tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia di kota Douma di pinggir kota Damaskus, Ghouta Timur.

Akibatnya, Washington dan sekutunya, yakni Perancis dan Inggris menembakkan rudal ke sejumlah fasilitas di Suriah yang telah mereka targetkan karena klaim mereka yang menyebut lokasi tersebut merupakan tempat memproduksi senjata kimia.


Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...bkan-kekacauan

---

Baca Juga :

- Jeremy Corbyn Sindir Keputusan Theresa May Membom Suriah sebagai Kebijakan yang Dibuat Twitter

- Putuskan Tinggal di Amerika Selama 1 Tahun, 5 Penampilan Jessica Iskandar Ini Bikin Pangling

- Dewan Keamanan PBB Tolak Usulan Resolusi Rusia Terkait Serangan ke Suriah