tribunnews.com
TS
MOD
tribunnews.com
Infrastruktur Timur Jakarta Dibangun, Bekasi Bakal Jadi Kota Metropolitan Baru


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program nawacita dari pemerintah khususnya di bidang infrastruktur terus berjalan.

Pembangunan Jalan Tol Becakayu, LRT, serta Tol Elevated Jakarta Cikampek, diperkirakan akan memberikan stimulus ekonomi wilayah koridor timur Jakarta.

Problem kemacetan yang sebelumnya menjadi momok masyarakat Bekasi, telah mendapat kansolusi jangka panjang dengan dibangunnya tiga proyek infrastruktur tersebut.

Pembangunan Tol Becakayu sendiri, saat ini tengah dalam pekerjan konstruksi.

Rencananya, jalan tol yang berada di atas kalimalang ini akan menghubungkan dua titik, yaitu Pedati menuju Tambun.

Proyek LRT Bekasi Timur Cawang – Dukuh Atas juga tengah berjalan, dan diperkirakan pada tahun 2019 moda transportasi missal ini akan beroperasi.

Tol Elevated Jakarta Cikampek pun sudah mulai berjalan pembangunannya. Jalan Tol sepanjang 38 km yang akan membentang dari Cikunir sampai Kerawang Barat yang dibangun mulai tahun 2017 ini, diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2019.

Banyak pihak memperkirakan, Bekasi akan menjadi Metropolitan banyangan Jakarta.

Dengan jumlah penduduk yang hamper mencapai 3 Juta jiwa, ditambah dengan keberadaan kaum suburban, Bekasi akan menjadi magnet bagi kalangan swasta untuk berinvestasi di kawasan ini.

Harun Al Rasyid, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi mengatakan, perkembangaan Bekasi saatini, tidak lagi hanya berperan sebagai penopang Jakarta, akan tetapi sedang mengarah pada sebuah kota metropolis.

"Gencarnya pembangunan berbagai infrastruktur, terutama di bidang transportasi akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan dan akan mengubah wajah Kota Bekasi menjadi lebih baik di masa yang akan datang," katanya di Jakarta, Jumat (14/4/2018).

Dengan adanya LRT, Tol Becak ayu serta Elevated Tol Jakarta Cikampek, selain akan mengurangi tingkat kemacetan yang setiap hari terjadi di jalan-jalan menuju Jakarta, juga akan menimbulkan dampak terhadap perkembangan ekonomi daerah.

"Dengan adanya sarana transportasi yang memadai dan nyaman, diperkirakan makin banyak masyarakat yang akan menjadi kaum suburban di Bekasi. Dan, dengan meningkatnya jumlah kaum sub urban ini, akan memberikan stimulus bagi perekonomian Bekasi,” katanya.

Beberapa Developer baik swasta maupun BUMN, telah lama mengincar kawasan Bekasi untuk dijadikan tujuan investasi dalam mengembangkan properti.

Salah satu developer yang sudah menancapkan kaki di Bekasi Timur, adalah PT Adhi Persada Properti, anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Anak usaha perusahaan plat merah ini mengembangkan Grand Dhika City Bekasi, yang merupakan titik 0 Stasiun LRT Bekasi Timur dan juga Depo LRT.

Agus Sitaba, Direktur Utama PT Adhi Persada Properti mengatakan, pihaknya sejak awal sudah memperkirakan, Bekasi akan menjadi kota besar, ibarat Megapolitan bayangan Jakarta.

Apalagi ditambah dengan dikebutnya pembangunan infrastruktur sektor transportasi di kawasan ini,  kami yakin Bekasi akan sangat potensial dalam pengembangan properti.

Di Bekasi, PT APP memiliki total lahan yang belum dikembangkan adalah 15 Ha yakni 6 Ha untuk Depo LRT dan 9 Ha akan dikembangkan untuk hunian dan kawasan komersial.

Agus Sitaba menyebutkansekitar 6 Ha yang tidak bisa kami kembangkan, karena harus dikembalikan kepada Negara, untuk pembangunan Depo LRT.

"Pengembalian lahan ke Negara ini, adalah mengembalikan ke asal, karena pada awalnya lahan yang kami miliki ini adalah milik Negara, dan diserahkan kepada induk usaha kami, yaitu  PT Adhi Karya dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PNM)," katanya.

Posisi lahan yang menjadi satu dengan Stasiun LRT, kedepan akan menjadi pilihan masyarakat dalam mencari hunian, dikarenakan dekatnya dan terintegrasi dengan sistem transportasi.

Pengamat properti David Cornelis mengatakan, proyek hunian terintegrasi transportasi, kini menjadi trend kekinian pembangunan properti.

Hal ini menjadi angin segar bagi pelaku di industri ini untuk mengisi proyek ke dalam portofolio mereka.

Kebijakan Ekonomi pemerintah terbaru bertujuan meningkatkan investasi dengan mendorong pembangunan properti bagi rakyat dan mengintensifikasikan pembangunan infrastruktur transportasi massal.

Setidaknya ada beberapa lokasi yang dapat menjadi perhatian dan berpotensi menjadi lokasi favorit, salah satunya adalah Bekasi”

 Agus Sitaba menambahkan, pihaknya baru mengembangkan sebagian dari lahan yang kami miliki, dengan membangun Apartemen yang saat ini sudah dihuni oleh masyarakat, serta kawasan komersial yang saat ini sedang kami bangun.

"Kedepan, kami akan membangun secara bertahap, dan apabila semua sudah terbangun seperti yang ada dalam master plan kami, kawasan ini akan menjadi icon di Bekasi Timur,” katanya.

Harun Al Rasyid menambahkan, “Pengembangan kawasan Grand Dhika City Bekasi ini, akan memberikan dampak  ekonomi terhadap Bekasi.

Adanya apartemen yang dihuni kaum suburban, serta kawasan komersial, selain memicu adanya transaksi ekonomi, juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Bekasi. 

Pembangunan Depo LRT sendiri, memerlukan lahan seluas 11 Ha, dan saat ini sedang dalam proses penyiapan lahan.

Adanya beberapa warga yang menempati lahan tersebut, membuat progres pembangunan Depo terlambat.

Namun proses sosialisasi telah dilakukan, baik oleh Kemetrian Perhubungan maupun dari Badan Pertanahan Nasional.

"Depo LRT di Bekasi Timur ini, merupakan bagian dari proyek LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT AdhiKarya (Persero) Tbk," katanya.


Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/201...ropolitan-baru

---

Baca Juga :

- Polisi Buru Bewok, Penjual Miras Oplosan di Bekasi yang Buron

- Polisi Amankan Warga yang Menelanjangi Bocah di Bekasi karena Curi Jaket

- 18 Moge dan 9 Mobil Mewah Selundupan dari Pontianak Berhasil Diamankan TNI AL

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
344
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan