Jakarta: Supriyanto berhasil diringkus penyidik Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis dini hari. Pria 20 tahun ini merupakan pembunuh Peltu (Purn) Hunaedi, 83, di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada Kamis, 5 April 2018.


Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, kasus tersebut berawal saat pelaku melakukan survei lokasi tujuan pencurian di pemukiman warga pada Rabu, 4 April 2018. Pelaku berpura-pura bertanya alamat kepada pemilik rumah atau warga setempat.


Kebetulan, rumah Hunaedi merupakan kediaman pertama yang disurvei pelaku. Pelaku menemukan Hunaedi tengah menyapu di halaman rumahnya. 


Sambil berpura-pura bertanya, pelaku juga melirik rumah Hunaedi yang sepi. Keadaan sepi membuat pelaku mantap melancarkan aksinya.


'Melihat kelengahan korban yang tengah menyapu, pelaku kemudian mencoba masuk ke rumah,' kata Indra kepada pewarta di Mapolres Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Maret 2018.


Usai bertanya, pelaku mencoba memutari rumah dari pintu samping. Karena kondisi rumah yang sepi dan tanpa penjagaan yang ketat, pelaku berhasil merangsak masuk ke dalam.


Di dalam rumah, pelaku menemukan sebuah tas berisi uang tunai senilai Rp3,2 juta. Dia berhasil mengambil uang yang ada di dalam tas tersebut sembari melarikan diri ke kontrakannya di bilangan Pondok Labu.


Besoknya, pelaku kembali ke rumah Hunaedi karena jumlah uang yang ditemukan saat pertama kali mencuri. Setelah tiba di rumah Hunaedi, mengetuk pintu depan rumah.


Hunaedi kemudian membuka pintu rumah untuk melayani kedatangan pelaku. Saat pintu dibuka, pelaku melihat uang senilai Rp200 ribu di dalam rumah. 


'Korban sempat bertanya, ada apa kembali kesini. Dia kemudian mencoba membuka pintu rumah,' kata Indra.


Pelaku yang tergiur melihat uang dari celah pintu mencoba merangsek masuk. Hunaedi yang membuka pintu lantas terdorong ke belakang dan terbentur ke tembok.


Pelaku kemudian mencoba menggapai uang yang ada di dalam rumah itu. Namun langkah pelaku mendapat perlawanan yang alot dari Hunaedi. Hunaedi merangkul tangan pelaku.


Namun nahas, pelaku mengeluarkan sebilah pisau dan menusuk tangan Hunaedi. Meski ditusuk, Hunaedi tetap tak mau melepaskan tangan pelaku.


Mendapat perlawanan seperti itu, pelaku lantas menusuk bagian rusuk dan dada hingga Hunaedi terkapar di lantai. Isteri Hunaedi yang saat itu melihat perkelahian antara pelaku dan Hunaedi mencoba berlari menuju pintu depan untuk meminta tolong kepada warga sekitar.


Ketika itu warga kemudian datang beramai-ramai menolong Hunaedi. Namun saat tiba di lokasi, Hunaedi ditemukan tewas bersimbah darah. Sedangkan pelaku berhasil berhasil melarikan diri melalui pintu belakang.


Namun pelarian itu sempat terekam kamera pengintai salah satu rumah warga. Dalam rekaman kamera pengintai tertangkap ciri-ciri pelaku berbadan kurus dan memiliki tatto di lengan. Rekaman itu digunakan sebagai alat bukti memburu pelaku.


'Tatto ini memang menjadi identifikasi kita sebelumnya,' ujar dia.


Pelaku akhirnya berhasil diringkus saat tim Polsek Cilandak menengahi pertikaian tawuran antar-kelompok di Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis dini hari. Polisi mendapati seseorang yang dicurigai dengan ciri-ciri tatto di lengan persis seperti yang dimiliki pelaku. 


Pelaku saat itu langsung ditangkap tim Polsek Cilandak. Pelaku kemudian diinterogasi dan mengakui perbuatannya telah membunuh Hunaedi pada Kamis, 5 Apirl 2018 lalu di Pondok Labu, Jakarta Selatan.


'Pelaku diganjar pasal 338 jo 365 ayat 4 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,' tukas Indra.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/PN...di-pondok-labu

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Polisi Telah Identifikasi Ciri-ciri Pembunuh Purnawirawan TNI AL

- Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Purnawirawan TNI

- Polisi Telisik Hubungan Perampokan dan Pembunuhan Hunaedi