BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Zuckerberg bungkam ihwal pemanfaatan data pengguna

Chelsea Hornick-Becker dari Avaaz.org memegang tanda protes di depan lusinan foto mirip CEO Facebook Mark Zuckerberg diluar gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Selasa (10/4/2018).
Tampilan Mark Zuckerberg masih sama; setelan jas biru tua lengkap dengan dasi berwarna senada. Posisi duduknya juga sama; di poros tengah, menghadap puluhan legislator yang bermarkas di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Rabu (11/4/2018) waktu AS, adalah hari kedua bagi pendiri dan CEO Facebook itu menjawab puluhan tanya terkait standar keamanan pada Facebook yang bisa menyebabkan lebih dari 87 data penggunanya dicatut Cambridge Analytica.

Jumlah tanya lebih banyak dan lebih berbobot ketimbang hari pertama. Pertanyaan berkisar bagaimana Facebook mengambil data pengguna, digunakan oleh siapa saja, dan untuk apa. Ada juga yang menanyakan bagaimana Facebook membiarkan iklan-iklan ilegal berkeliaran pada lamannya.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg
Tak jarang Zuckerberg terbelit dengan kata-katanya sendiri manakala anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Komisi Energi dan Perdagangan mempertajam pertanyaan mereka.

Kathy Castor, anggota legislatif dari Partai Demokrat, adalah salah satu yang membuat Zuckerberg duduk dengan kikuk.

"Kalian juga mengambil informasi personal mereka yang bahkan tak punya akun, ya atau tidak?" tanya Castor.

Zuckerberg belum sempat menjawab ketika Castor menimpali, "Ya, kalian melakukan itu. Kalian juga mengambil data dari transaksi perdagangan pengguna Anda, ya?"

Zuckerberg menjawab singkat," hanya jika mereka membaginya dengan kita."

"(Tapi) Kalian membuat aplikasi yang bisa melakukan ini, kan?" tegas Castor. "Kalian juga mengumpulkan data medis, ya?"

"Ya", sambung Zuckerberg.

Castor menolak jawaban Zuckerberg yang hendak menjelaskan kontrol "pilihan membagi data". Castor turut mengonfirmasi perihal Facebook membeli data dari pengepul.

Zuckerberg tidak menampik, namun menegaskan perusahaannya telah berkomitmen untuk menghentikan kerja sama pembelian data itu.

"Aku tidak percaya kontrol yang kalian punya setara dengan dasar-dasar perlindungan privasi...Sepertinya tawar menawar dengan "iblis" mentok. Warga Amerika tidak suka ditipu. Kami tidak suka dimata-matai," tegas Castor.

Boleh dibilang tekanan dari Castor itu menyimpulkan bagaimana isi dari dua sesi tanya jawab selama dua hari itu: Zuckerberg tak mampu membuka tabir bagaimana Facebook mengambil dan memanfaatkan data-data penggunanya.

Mengutip CNN Money, pengumpulan data pengguna sebenarnya adalah modal utama dari bisnis yang dijalankan Facebook. Setiap tahunnya, Facebook berhasil mengumpulkan sekitar US $40 miliar dari pendapatan iklan mereka.

Tentu saja, hal itu berkat Facebook memberikan "layanan penjualan" data kepada kliennya. Jika ini dihentikan, Facebook bisa jadi terdepak dari daftar 10 perusahaan paling berharga versi majalah [URL="http://fortune.com/2016/02/04/most-valuableS E N S O Rpanies-fortune-500-apple/"]Fortune[/URL].

Soal berbagi data, Facebook memang punya posisi yang kuat untuk balik "menyalahkan" pengguna. Sebab, setiap pengguna yang hendak bergabung dengan media sosial itu akan lebih dulu dimintai persetujuannya untuk membagi data pada laman perjanjian pengguna.

Facebook juga memaparkan dengan jelas perihal pelacakan pengguna dan non-pengguna pada setiap situs yang menampilkan tombol "suka" atau "bagi" dalam bagian Bantuan Facebook-nya.

"Jika Anda telah keluar dari Facebook atau bahkan tidak punya akun Facebook dan mengunjungi situs yang menampilkan tombol "suka" misalnya, peramban Anda akan mengirimkan kami informasi tertentu," sebut pernyataan itu.

Untuk para pemasang iklan, Facebook bahkan menyediakan Facebook Pixel, sebuah perangkat yang menyediakan kode tak terlihat yang memudahkan pengiklan dan Facebook untuk melacak gerak-gerik pengguna.

Bungkam Zuckerberg pun menjadi masuk akal. Jika dia membuka semuanya di hadapan publik, bukan tidak mungkin para pembuat undang-undang membuat sebuah aturan yang akan membatasi semua gerak itu.

Bagi Anda yang ingin mengecek rekam jejak selama menjadi pengguna Facebook, Anda bisa mengunduhnya dengan cara:
Masuk ke Facebook, pilih "Pengaturan" pada sisi kanan atas laman.Pilih "Unduh Salinan Data" pada bagian Pengaturan Umum. Posisi tombol itu ada di bawah bagian "Kelola Akun".Mulai "Unduh Arsip". Facebook akan mengirim pesan jika data Anda sudah siap.
Jangan kaget, jika arsip yang diterima akan turut memuat foto, pesan, dan status, tetapi juga, salah satunya, catatan panggilan masuk dan keluar ponsel Anda.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-data-pengguna

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Perlukah mengimpor dosen asing

- Obat penenang buat Fredrich Yunadi

- Polri janji berantas miras oplosan bulan ini

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
748
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan