indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Pemerintah Menegaskan Sudah Mengkaji Sistem Penilaian SBMPTN Baru


JPP JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menerangkan sistem penilaian baru Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan hasil kajian yang mendalam.

"Ini sudah mengikuti kajian yang mendalam dan oleh ahli dan itu sesuatu yang dilakukan oleh negara maju agar seleksi mahasiswa menjadi lebih adil," ujar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad di Jakarta, Kamis (12/04/2018).

Menurut dia, dengan sistem penilaian baru tersebut, jika menjawab salah dan tidak menjawab maka nilainya nol lebih adil dibandingkan sistem plus dan minus.

Intan Ahmad memberikan contoh jika perguruan tinggi hanya menerima 200 orang, jika menggunakan sistem penilaian baru akan lebih mudah menentukan siapa yang berhak untuk masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut.

"Dengan model penilaian baru tersebut, lebih mudah membedakan dan bisa melihat dengan tajam kemampuan calon mahasiswa satu dengan yang lainnya," imbuh Dirjen Belmawa.

Intan menjelaskan sistem penilaian baru tersebut merupakan bagian dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan oleh panitia pusat SBMPTN.

Panitia Pusat SBMPTN mengganti metode penilaian pada SBMPTN 2018 dengan tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan dan sensitivitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode penilaian oleh panitia pusat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor stau pada setiap jawaban yang benar dan nol untuk setiap jawaan yang salah atau tidak dijawab.

Tahap dua dengan menggunakan Teori Response Butir, maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respons jawaban seluruh peserta tes 2018.

Tahap ketiga adalah karakteristik soal yang diperoleh pada tahap dua, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibanding soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi dibidang pengujian, pengukuran dan penilaian. (ant/ris)


Sumber : https://jpp.go.id/teknologi/pendidik...an-sbmptn-baru

---

Kumpulan Berita Terkait TEKNOLOGI :

- MA: Tersangka Masuk DPO Tidak Bisa Ajukan Praperadilan

- Polri Memiliki Komitmen Tinggi Tuntaskan Kasus Travel Umrah

- 8 Negara ASEAN Memperkuat Kerja Sama Iptek dan Inovasi

0
481
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan