shahrah018Avatar border
TS
shahrah018
Temui Jokowi, Ma'ruf Amin Bawa Investor Migas dari Jepang dan Taiwan
Temui Jokowi, Ma'ruf Amin Bawa Investor Migas dari Jepang dan Taiwan
Senin 02 April 2018 - 11:49


KH Ma'ruf Amin di Kompleks Istana Kepresidenan (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini menerima kunjungan anggota Badan Pemantapan Ideologi Pancasila (BPIP) KH Ma'ruf Amin di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Ma'ruf Amin datang ke Istana bersama beberapa investor asing.

Pertemuan Jokowi, Ma'ruf Amin dan investor asing tersebut berlangsung selama satu jam. Usai bertemu Jokowi, Ma'ruf Amin menjelaskan isi pertemuan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/4).

"Enggak ketemu (di dalam), silaturahim saja. Enggak terkait masalah apa-apa. Ya nganter tamu. Ada tamu investor. Ya dia ingin membantu pembangunan nasional kita," kata Ma'ruf Amin.

"(Investor) di migas. Ya kan saya biasa, Pak Jokowi sering ketemu saya. Kalau ada tamu saya ajak ketemu beliau. Enggak ada masalah," lanjut dia.

Namun Ma'ruf Amin tidak menyebutkan asal investor yang ia bawa. Investor yang Ma'ruf pertemukan dengan Jokowi merupakan kenalannya.

"Adalah dari suatu negara. Jadi enggak ada yang perlu disampaikan. Kebetulan saja. Saya ketemukan dengan beliau. Iya dia ikut saya, dia ingin menyampaikan keinginannya untuk bantu Indonesia," ucap Ma'ruf Amin.

Dalam pertemuan tadi belum ada komitmen apa-apa terkait investasi di sektor migas. Ma'ruf juga belum mengetahui daerah mana saja yang menjadi target untuk para investor ini menanamkan modalnya.

"Ya itu urusan mereka, beliau-beliau. Saya enggak paham teknisnya. Saya kebetulan ada silaturahim dengan beliau. Ya tentu dipelajari. Masa datang begitu langsung terima," imbuhnya.

Ma'ruf mengatakan, Menteri ESDM Ignasius Jonan turut mendampingi Jokowi. Mengetahui para investor ingin menanamkan modal di bidang migas, Jonan merespons dengan baik.

"(Responsnya) bagus. Bagus saja. Selain itu saya tidak tahu. Jangan tanya teknis. Jadi kalau saya biasa ketemu beliau," papar Ma'ruf Amin.

Lalu kumparan (kumparan.com) menanyakan kepada salah satu investor yang diajak Ma'ruf bertemu Jokowi. Salah satu investor itu menyebut mereka datang dari dua negara.

"Kami ada dari Jepang dan Taiwan,"  tutur salah satu investor.
https://kumparan.com/@kumparanbisnis...ang-dan-taiwan


Ma'ruf Amin Ajak Investor Temui Jokowi di Istana
Senin, 02/04/2018 16:34 WIB


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin membawa calon investor sektor minyak dan gas (Migas) untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin membawa calon investor sektor minyak dan gas (Migas) untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (2/4). 

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Menteri ESDM Ignasius Jonan. Ma'ruf mengaku membantu calon investor untuk bertemu Kepala Negara demi mendorong pembangunan nasional. 

"Iya. Dia (investor) ikut saya," kata Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/4).

Ma'ruf masih enggan menyebutkan negara asal investor yang dia kenalkan kepada Jokowi. Hal yang pasti, investor melakukan perbincangan sektor Migas. Pertemuan masih tahap awal dan belum ada komitmen investasi yang rinci. Ia menegaskan hal itu nantinya menjadi kewenangan kementerian dan lembaga terkait.

"Itu urusan mereka. Saya tidak paham teknisnya. Saya kebetulan ada silaturahim dengan beliau (Jokowi)," ucapnya.

Rais Am Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan kehadiran calon investor ini disambut baik oleh Presiden Jokowi dan Menteri Jonan. Menurutnya, tawaran investor itu akan dipelajari terlebih dahulu oleh pemerintah.

Di sisi lain, ia menilai pertemuan ini tidak perlu diperbesar sebab pada dasarnya dirinya hanya ingin bersilaturahmi dengan Presiden.

"Dia (calon investor) ikut saya, saya ketemu beliau (Presiden) silaturahmi biasa. Saya ketemu beliau, nah ini ada dia ikut saya perkenalkan. Urusannya beliau-beliau," Ma'ruf menegaskan.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...kowi-di-istana


Bela Jokowi, MUI Sebut Pemerintah Tak Anut Neoliberalisme
Senin, 02/04/2018 12:24 WIB


Presiden Joko Widodo bersama Ketua MUI sekaligus Rais Am PBNU Ma’ruf Amin saat meninjau Rusunawa di Ponpes An-Nawawi, Serang, Banten. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyatakan perekonomian pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo tidak menganut sistem neoliberalisme. Paham yang diterapkan saat ini bukan mengutamakan pasar bebas dengan intervensi pemerintah yang minim dan berkonsentrasi terhadap swasta. 

"Pak Jokowi melawan itu. Pak Jokowi justru membangun ekonomi dari bawah," ucap Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/4).

Pernyataan disampaikan menyikapi pandangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo bahwa pemerintah saat ini menganut neoliberalisme sehingga kesenjangan ekonomi masyarakat semakin besar. 

Dalam pidato politiknya kemarin, Prabowo menyatakan ketertarikan sesaatnya terhadap paham ini ketika masih bergabung dalam Partai Golkar. Saat orde baru, pemerintah menggunakan pendekatan trickle down effect atau teori menetes ke bawah.

Kendari demikian, mantan Pangkostrad ini menyadari paham yang diperkenalkan Albert Otto Hirschman ini ternyata bohong karena masyarakat bawah tidak sejahtera. 

Dengan demikian, pemerintah saat ini seharusnya tidak menerapkan paham itu dalam sistem perekonomian karena masyarakat tidak sejahtera sementara itu elite jadi bermental maling. 

Pandangan itu dimentahkan Ma'ruf Amin. Ia menjelaskan pemerintah saat ini benar-benar membangun perekonomian dari bawah, sektor paling kecil seperti pondok pesantren seperti yang disarankan para ulama dan MUI kepada Presiden beberapa waktu lalu. 

"MUI mengusung arus baru ekonomi Indonesia, pemberdayaan ekonomi bawah dan direspons Pak Jokowi dengan membangun ekonomi dari bawah. Yang dari atas itu dulu dulu," tutur Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini. 

Sejak tahun lalu, Jokowi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan Bank Wakaf Mikro untuk mengembangan perekonomian umat terutama di lingkungan pondok pesantren. 

Saat ini, sebanyak 20 Bank Wakaf Mikro telah didirikan dan akan terus dilanjutkan hingga seluruh daerah di Indonesia memilikinya. Masyarakat bisa meminjam uang dimulai dari sekitar Rp1 juta dan bisa dicicil mingguan tanpa bunga. 

Demi mengurangi kesenjangan, pemerintah juga meluncurkan program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, serta Beras Sejahtera.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...neoliberalisme

-----------------------------------

No comment dah kalo begini ... perlu tabayyun dulu ke beliau (KH Ma'ruf Amin), dalam kapasitasnya sebagai apa dia menemui Presiden ke Istana sambil membawa investtor asing itu. 

emoticon-Sorry

0
2.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan