annisaputrie
TS
annisaputrie
Kapolri Tanya soal Potensi Konflik Indonesia ke Abdul Somad
Kapolri Tanya soal Potensi Konflik Indonesia ke Abdul Somad
Minggu, 04/03/2018 17:53 WIB
   
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri ceramah Ustaz Abdul Somad menanyakan bagaimana mengantisipasi konflik di Timur Tengah tidak terjadi di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghadiri ceramah Ustaz Abdul Somad yang berlangsung di Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/3).

Tito mengenakan baju koko putih dengan sorban dan peci putih duduk berdekatan dengan Ustaz Abdul Somad, didampingi Ustaz Arifin Ilham selaku pimpinan Majelis Dzikir Az Zikra, serta sejumlah ulama lainnya.

Selain mendengarkan ceramah, Kapolri berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada para ulama cara mencegah perpecahan yang kemungkinan terjadi antarumat beragama.

Menurut Tito, ada beberapa negara seperti Suriah, Afganistan, Pakistan, Yaman, yang tengah bergejolak. Konflik yang terjadi antarumat Islam. Begitu pun Indonesia memiliki penduduk yang besar, muslimnya juga banyak.

"Apakah kemungkinan konflik seperti di Suriah, Afganistan itu bisa terjadi di Indonesia, bagaimana kita bisa mencegahnya, bagaimana kira-kira khususnya, Kepolisian dapat mencegah itu," tanya Tito, seperti dikutip Antara.

Menjawab pertanyaan Tito, Abdul Somad mengatakan apapun bisa saja terjadi, sehingga dalam Alquran dikatakan untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi.

"Kalau datang orang bawa satu berita, klarifikasi, oleh sebab itu yang selalu membuat kita tidak baik adalah komunikasi yang tidak baik," kata Somad.


Quote:


Menurut Somad, setiap ada percikan api petugas harus cepat memadamkan jangan sampai seperti bom waktu yang siap meledak atau jangan seperti api dalam sekam.

"Alhamdulillah saat ini kita bisa duduk bersama, jika ada percikan maka cepat diselesaikan. Salah satu yang kita lakukan adalah tabbayun,"katanya.

Langkah kedua, lanjut Somad, adalah kepastian hukum yang tidak pasti agar dapat dipastikan. Seperti beberapa laporan yang menyebutkan adanya penangkapan terhadap seseorang maka perlu klarifikasi diberikan oleh Mabes Polri.

"Banyak yang bertanya kepada saya melalui pesan WA es itu ditangkap, es tu dibiarkan. Ini mesti ada penjelaskan dari Mabes, kalau dijelaskan dengan seksama, sehingga tidak ada pihak ketiga merusak hubungan," katanya.


Quote:


Abdul Somad mengatakan Indonesia memiliki keunikan yang tidak dimiliki negara-negara seperti pecahan kerajaan Arab. Meski beragama Islam, budaya Timur mempengaruhi masyarakat walau berbeda suku, tetapi menyatu menjadi NKRI.

"Kalau ini kita jaga dan pelihara, azab tidak akan turun kalau "Muhammad" ada di tengah kalian. Dan musibah tidak akan ada selama kita bertistigfar," kata Somad.

Somad juga mengingatkan agar umat muslim melakukan proses klarifikasi dalam menerima informasi dan tidak menyebarkan hoaks.

"Jangan suka menyebarkan hoaks, karena nanti orang yang suka menyebarkan hoaks walaupun amalnya baik, nanti dia akan masuk dalam surga, surganya juga hoaks," kata Somad.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ke-abdul-somad



----------------------

Umat Islam Indonesia berusaha mencari figur pendakwah  yang tepat dan pas dengan isu sekarang ini.. dan...akhirnya tambatan hati jatuh kepada "Ustadz Sejuta Umat"... Teman bertanya mengapa tambatan hati jatuh kepada Ustadz Abdul Somad (UAS)?  Saya menjawab:
  1. UAS adalah ustadz atau ulama asli pribumi indonesia (kelebihan tersendiri) karena keluasan dan kedalaman ilmu agamanya.
  2. Karakter tegas dan gaya berbicara mirip Habib Riziek. Kalau kelembutannya mirip Aá Gym. Kebijakannya dalam menjawab pertanyaan ummat seputar perbedaan fiqh, di selalu menjawab dengan membandingkan pendapat 4 madzab, sehingga ummat dipersilahkan memilih sendiri. Gaya tyerakhir ini mirip almarhum Buya HAMKA dulu. Dia juga retorik kalau di atas panggung, mirip almarhum KH Zainudidin MZ dulu.
  3. Penampakan fisik sekilas mirip Mr.Jokowi... kurus, lugu, wajah "ndeso", apa adanya, sederhana, hoby blusukan, merakyat ...dari dulu doyan pake baju koko putih
  4. UAS belum pernah nampak bersikap pamer (harta, keluarga, istri, dll) dan tidak ada kesan pencitraan atas apa yang dilakukan.
  5. Cerdas memadukan seluruh aspek komunikasi verbal dan bahasa tubuh, hingga orang mendengarnya, melihatnya bersemangat, santai, haru, bahagia, dan tidak dibuat-buat.
  6. Wawasannya luas...khususnya wawasan Sejarah Islam, wawasan kehidupan muslim di berbagai bangsa, sehingga konten tidak melulu dipenuhi doktrin tapi juga berbagai riwayat dan story yang bermanfaat bagi umat.
  7. Mayoritas jemaah heterogen dari berbagai level strata (tua, muda, remaja dan anak-anak suka beliau) dan diterima di berbagai aliran/firqah dalam Islam ...(kecuali kelompok ekslusif ogah berdekatan dengan UAS ).



0
6K
79
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan