indahairaAvatar border
TS
indahaira
Lewat Kuis Kepribadian, Data Pribadi User Facebook Dicuri


Buat GanSist pengguna Facebook, pastinya gak asing sama kuis-kuis kepribadian gratis yang beredar di sana. Keliatannya seru ya bisa tahu tentang diri kita hanya dengan jawab beberapa pertanyaan atau cukup nge-sync akun FB kita ke aplikasi kuis kepribadian itu. Namun, baru-baru ini muncul berita tentang skandal pencurian data pribadi pengguna media sosial ini.

Cambridge Analytica lah yang menjadi tersangka pencurian data pribadi yang seharusnya menjadi rahasia antara Facebook dengan masing-masing pengguna. Namun, kok bisa bocor ya ke tangan orang ketiga? 

Cambridge Analytica adalah konsultan politik asal Inggris, yang memiliki klien salah satunya Donald Trump. Penasaran kan kok bisa ya orang kayak Donald Trump bisa menang? Ternyata kampanye Presiden US ini dulu juga menggunakan jasa Cambridge Analytica, yang terbukti sukses membuat Trump jadi seorang Presiden. Baru-baru ini terungkap bahwa Cambridge Analytica mengambil informasi-informasi pribadi pengguna Facebook tanpa sepengetahuan user. Cara ngambilnya? Yaitu lewat kuis kepribadian yang beredar di FB.


Foto: Kuis Kepribadian di Faceboook mencuri data pribadi pengguna


Adalah seorang Rusia bernama Alexsandr Kogan, seorang ilmuwan  Universitas Cambridge yang telah meraih gelar Doktor ini, mengaku telah memanen data pribadi dari 50 juta pengguna Facebook. 

Akademisi yang menjadi tokoh utama pelanggaran data Facebook ini mengklaim bahwa dirinya telah secara tidak adil dikambinghitamkan oleh Facebook dan Cambridge Analytica, perusahaan yang memperoleh informasi tersebut. Cambridge Analytica menjalankan peran yang membanggakan dalam membuat Donald Trump terpilih. Aleksandr Kogan, seorang peneliti kelahiran Moldova dari Universitas Cambridge, mengaku memanen data pribadi 50 juta pengguna Facebook melalui aplikasi kepribadian yang Ia kembangkan. Dia kemudian menyerahkan data tersebut ke Cambridge Analytica yang meyakinkannya bahwa ini legal, katanya.


Foto: Alexsandr Kogan, pencipta kuis kepribadian untuk Cambridge Analytica



SangWhistleblower informasi tentang Cambridge Analytica, Christopher Wylie, mengungkapkan kepada penyidik bahwa data yang diambil dari Kogan digunakan untuk mempengaruhi non pemilih Trump untuk berubah pikiran agar mereka memilih Trump sebagai Presiden.

Wah skandal luar biasa ini ya!

Data-data pribadi ini digunakan untuk menarget kelemahan user Facebook, untuk kemudian Cambridge Analytica bisa menemukan pesan yang tepat sebagai kampanye Trump kepada user. 

Kogan mengatakan kepada program BBC Radio 4's Today pada hari Rabu bahwa dia secara tidak adil dipersalahkan atas skandal itu.

Kogan juga menyebut bahwa pihak Facebook dan Cambridge Analytica mendekati dia dan menjelaskan bahwa penggunaan data user ini legal, karena sudah tertulis dalam terms and conditionyang jelas. Kogan mengatakan, “Itu adalah bohong. Mereka mendekati saya; dalam hal penggunaan data Facebook, mereka menulis syarat dan ketentuan layanan untuk aplikasi tersebut. Mereka memberikan nasihat hukum bahwa ini semua sesuai. Jadi saya pasti terkejut dengan komentar mereka dan saya rasa itu tidak akurat.”

"Dia menunjukkan bahwa ia membayar hingga $ 800.000 untuk merekrut sekitar 200.000 orang untuk menggunakannya (aplikasi kuis kepribadian). Dia berkata: “Saya tidak pernah mendapat untung dari ini secara pribadi. Uang ini sebagian besar dibayarkan ... untuk para peserta - setiap orang dibayar $ 3 hingga $ 4 (£ 2,10 hingga £ 2,80), jadi di situlah sebenarnya uang itu pergi.”

Kogan mengatakan dia tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana informasi itu kemudian digunakan. Dia mengatakan dia akan merasa "mengerikan" jika data telah membantu mempengaruhi pemilihan. "Mr Trump bukan seseorang yang nilai-nilainya selaras dengan saya," katanya.

Untuk diketahui, Cambridge Analytica tidak hanya mendapat data-data user yang mengikuti kuis kepribadian tersebut, tetapi juga memperoleh semua data pribadi teman/relasi pengguna Facebook tersebut.

Wah, semoga kasus ini cepat dibereskan ya dan semoga gak ada lagi pencurian data macam ini ke depannya. Bayangin aja kalo hal ini kejadian di Pemilu Indonesia 2019, bakalan panas isi Facebook kita. Eh, atau kasus yang kemarin sebenarnya ada hubungannya sama Cambridge Analytica yaah. hmmm emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Spoiler for Sumber:

nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
13.2K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan