sasatsAvatar border
TS
sasats
KISAH KASIH ANAK PESANTREN


Anak pesantren? Kisah anak pesantren? Hmm…

Kalian tau kan pesantren itu seperti apa?

Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswa / siswinya (santriwan / santriwati) tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan ustadz atau ustadzah nya dan mempunyai asrama untuk tempat tinggal siswa / siswinya (santriwan / santriwati).

Kisah kasih apa sih yang di alami sama anak pesantren? Saya sebegai penulis ingin berbagi berbagai potongan kisah kasih percintaan yang dialami sama anak pesantren. Anak pesantren yang seharusnya tidak bisa berhubungan dengan lawan jenis nya. Tetapi ternyata bisa saling berhubungan. Masa iya? Kok bisa? Anak pesantren punya kenangan masa percintaannya emoticon-Wowcantik pada saat di Pondok Pesantren? Hmm… 

Masa iya anak pesantren bisa cinta-cinta an juga?


Kalian pasti sedang berfikir “bagaimana bisa anak pesantren mempunyai pengalaman kisah cinta?”

Kisah cinta ini merupakan kisah yang real. Yang benar ada nya terjadi. Mungkin bagi kalian yang pernah pondok di pesantren, apa pernah mengalami hal yang serupa dengan ini?
Mengapa kisah cinta ini merupakan kisah yang real? Karena memang ada nya begitu.
Kisah kasih cinta ini merupakan yang pernah ada dan terjadi pada salah satu pondok pesantren yang bertempat di Bogor. Suatu pondok pesantren yang pernah di tempati sang penulis sendiri. Kisah cinta yang pernah terjadi dan dialami pada teman-teman satu asrama nya sang penulis. Bahkan sang penulisnya pun juga pernah mengalami hal yang serupa dengan yang seperti ini.

Deskripsi singkat terkait pondok pesantren menurut yang ada di web resmi (pesantrenmodernsahid.or.id)

Pondok pesantren ini disebut Pondok Pesantren Modern Sahid. Pondok Pesantren Modern Sahid didirikan pada tahun 2000 oleh seorang pejuang Kemerdekaan RI yang kemudian menjadi pengusaha nasional sekaligus politisi dan pendidik yaitu Prof.Dr.H.Sukamdani Sahid Gitosardjono bersama istrinya Hj.Juliah Sukamdani.
Beliau berdua bercita-cita agar pesantren ini menjadi Pusat Pendidikan Islam Internasional mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (TK Islam) sampai Perguruan Tinggi Islam (S-1, S-2, S-3) untuk menyiapkan generasi yang unggul, berbudaya, Islami dalam rangka merealisasi ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin.

Pondok Pesantren Modern Sahid itu terletak di kawasan Gunung Menyan Pamijahan Bogor yang asri dan luas (72 hektar). Didukung fasilitas yang lengkap, SDM yang mukhlish dan profesional, serta sistem manajemen modern yang efektif. Pada tanggal 27 Mei 2006, pesantren ini diwakafkan dengan nadzir Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah.
Berikut akan saya jelaskan sekilas tentang sejarah pendirian dan perkembangan Pondok Pesantren Modern Sahid yang saya dapat dari web resmi (pesantrenmodernsahid.or.id) yaitu sebagai berikut :

16 Juli 1999
Quote:


27 Mei 2000
Quote:


10 Juli 2000
Quote:


14 Juli 2003
Quote:


27 Mei 2006
Quote:


27 Mei 2008
Quote:


27 Mei 2009
Quote:


24 Maret 2011
Quote:


Latar belakang yang mendorong Bapak dan Ibu Sukamdani mendirikan Pondok Pesantren Modern Sahid adalah sebagai berikut :


  1. Wasiat Orang Tua :

Ayah Bapak Sukamdani bernama KH.R. Sahid Djogosentono. Nama yang sama dengan nama kecil Sunan Kalijaga (Raden Sahid) tersebut tersirat harapan agar beliau dan keturunannya menjadi penerus dakwah Sunan Kalijaga. Semangat ini memotivasi Bapak Sukamdani untuk selalu melaksanakan dan menfasilitasi kegiatan dakwah, baik di dalam lingkungan usaha Sahid Group maupun dalam masyarakat luas.

  1. Niat Ibu Sukamdani Mendirikan Madrasah :

Pada tahun 1997, Ibu Hj. Juliah Sukamdani berkeinginan membangun sebuah madrasah di Jakarta yang unggul dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah umum. Niat tersebut didukung oleh Bapak Sukamdani, namun beliau menyarankan agar tidak hanya mendirikan madrasah tetapi membangun pondok pesantren modern yang tediri dari madrasah mulai tingkat TK sampai perguruan tinggi.

  1. Keprihatinan Terhadap Kemerosotan Moral Bangsa :

Sebagai pejuang kemerdekaan dan pembangunan bangsa, Bapak Sukamdani merasa prihatin melihat kemerosotan moral bangsa khususnya yang tampak pada saat peristiwa lengsernya presiden Soeharto bulan Mei 1998. Pada saat itu, rakyat melakukan penjarahan di mana-mana sehingga banyak pengusaha bingung menyelamatkan harta mereka. Dalam suasana seperti itu Bapak Sukamdani berkata : “Saya tidak bingung, karena saya tahu di mana menyimpan harta yang aman, yaitu di pesantren (membangun pesantren)”. Beliau berkeyakinan, membangun pesantren berarti berinvestasi akhirat yang pahalanya dapat dinikmati selama-lamanya. Di samping itu, membangun pesantren juga ikut menyelesaiaan kemerosotan moral anak bangsa melalui pendidikan Islam.

Pondok Pesantren Modern Sahid menerapkan sistem pendidikan terpadu yaitu mengintegrasikan tiga pusat pendidikan (Keluarga, Sekolah, dan Lingkungan). Dengan demikian, santri mendapatkan pendidikan selama 24 jam setiap hari dalam suasana yang Islami. Perinciannya sebagai berikut :


  1. Pendidikan Keluarga


Pendidikan keluarga dilaksanakan di asrama yang meliputi :



  • Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan kerohanian)





  • Tarbiyah Khuluqiyah (Pendidikan Akhlak)





  • Tarbiyah Jismiyah (Pendidikan Jasmani)





  1. Pendidikan Sekolah




Pendidikan sekolah sesuai jenjang masing-masing, meliputi :


  • Tarbiyah Aqliyah (Pendidikan intelektual)





  • Tarbiyah Mihniyyah (Pendidikan ketrampilan)





  • Tarbiyah Hissiyah (Pendidikan seni budaya)





  1. Pendidikan Lingkungan




Pendidikan lingkungan yang Islami diciptakan melalui masjid sebagai pusat kegiatan sehingga semua kegiatan dikomando dengan adzan dan dijiwai shalat lima waktu.



Pondok Pesantren Modern Sahid. Sesuai dengan namanya. “Pondok”, Istilah pondok berasal dari Bahasa Arab funduuq (فندوق) yang berarti penginapan. Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswa / siswinya (santriwan / santriwati) tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan ustadz atau ustadzah nya. Pondok Pesantren Modern Sahid memiliki 2 asrama untuk ditempati oleh santriwan / santriwatinya yaitu asrama Putra dan asrama Putri.



Asrama putra

Terdiri dari empat gedung. Masing-masing gedung terdiri dari empat tingkat. Tiap tingkat terdiri dari lima kamar masing-masing dihuni 6 (enam) orang santri. Jadi setiap tingkat dihuni 30 orang santri dibimbing oleh satu orang Murobbi yang bertempat tinggal di kamar khusus di setiap tingkat.

Sebagai pengganti orang tua dalam pendidikan keluarga, Asrama Putra berkewajiban melaksanakan beberapa aspek Tarbiyah sebagai berikut :


  • Tarbiyah Ruhiyah berupa :




Pemantapan aqidah setiap ba’da shalat berjamaah atau setelah halaqah Quran

Pembiasaan ibadah shalat fardhu berjamaah, shalat rawatib, qiyamullail, shaum wajib & sunnah, zikir, tilawah Quran, dan lain-lain.


  • Tarbiyah Khuluqiyah berupa :




pembiasaan berakhlak mulia kepada siapa saja termasuk terhadap lingkungan seperti menjaga kebersihan, tidak merusak / mencoret-coret barang.


  • Tarbiyah Jismiyah berupa :




Pembiasaan pola hidup sehat dengan cara makan, minum, tidur, olahraga, dan mengikuti semua kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pelatihan P3K, gizi seimbang, house keeping, pemadam kebakaran, dan lain-lain yang dipraktikkan secara bergiliran (Piket Asrama).


  • Tarbiyah Lughawiyah berupa :




Pembiasaan berbahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar. Pembinaan berbahasa Arab sehari-hari.



Asrama Putri

Asrama Putri terdiri dari lima gedung. Masing-masing terdiri dari empat tingkat. Tiap tingkat terdiri dari lima kamar, masing-masing dilengkapi kamar mandi di dalam. Tiap kamar dihuni enam orang santri. Jadi setiap tingkat dihuni 30 orang santri dibimbing oleh satu orang Murobbiyah yang bertempat tinggal di kamar khusus di setiap tingkat. Selain melaksanakan pendidikan keluarga yang terdiri dari 4 aspek tarbiyah seperti di Asrama Putra, Asrama Putri memberikan pendidikan khusus wanita (Tarbiyah Nisaiyah) sebagai berikut :


  • Fiqhunnisa’ khususnya tentang thaharah, dimaul mar’ah (haidh, nifas, istihadhah), dan hukum-hukum yang yang terkait dengan wanita





  • Ketrampilan wanita seperti menjahit, memasak, merangkai bunga, dan lain-lain





  • Kesehatan bagi wanita seperti penyuluhan bahaya kanker serviks dan lain-lain





  • Seminar tentang peran wanita dalam Islam dan lain-lain.






Yang sudah tertera di atas, di Pondok Pesantren Modern Sahid terdapat asrama untuk putra dan putri nya.  Asrama putra dan asrama putri tidak berdekatan namun jarak dari asrama putra ke asrama putri nya tidak terlalu jauh tetapi juga tidak terlalu dekat. Karena memang untuk asrama putra dan asrama putri nya terpisah. Untuk tempat pembelajarannya juga terpisah. Tempat pembelajaran putra dan putri (santriwan / santriwati) nya berada di gedung yang berbeda. Putra dan putri (santriwan / santriwati) akan di satu kan dalam satu gedung / kelas hanya ketika pada saat-saat tertentu saja.



Untuk tempat pembelajarannya putri berada jauh dari asrama putri dan agar dapat bisa sampai ke tempat gedung pembelajaran nya mereka harus menggunakan bis yang sudah disediakan oleh Pondok Pesantren Modern Sahid. Nah pada saat naik bis ini, para santriwati sangat heboh sekali. Tahukah agan sista kenapa para santriwati nya sangat heboh sekali?bahkan sampai ada yang teriak-teriak. Para santriwati seperti itu karena pada saat perjalanan menuju ke tempat gedung pembelajaran putri itu mereka melewati asrama putra. Apalagi jika sudah melihat sang gebetan atau yang biasa disebut dengan sebutan ‘doi’ emoticon-Wowcantik. Karena bagi santriwati ketika pada saat berangkat menggunkan bis itu merupakan kesempatan bagus sekali, dan biasanya para santriwati lebih memilih duduk di dekat jendela agar dapat melihat doi dengan jelas.



Bila ada santriwati yang ketinggalan dan tidak dapat bis untuk pergi ke tempat pembelajarannya putri maka harus berjalan kaki agar sampai kesana. Memang tidak enak sih jika berjalan kaki agar bisa sampai ke tempat pembelajarannya putri. Karena harus berjalan paling setidaknya kurang lebih sekitar 5km. Tetapi keuntungannya jika ketinggalan dan tidak dapat bis, santriwati tidak hanya dapat melihat santriwan bahkan santriwati bisa bertemu, bertatap muka dengan para santriwan.



Berbeda dengan tempat pembelajarannya putra. Untuk tempat pembelajarannya putra itu tidak terlalu jauh dari asrama putra. Tidak perlu sampai menggunakan bis untuk pergi ke tempat pembelajarannya. Paling setidaknya hanya perlu jalan kurang lebih sekitar 1km.

Yang sudah tertera diatas bahwa putra dan putri (santriwan / santriwati) akan di satu kan dalam satu gedung / kelas hanya ketika pada saat-saat tertentu saja. Ketika putra dan putri (santriwan / santriwati) disatukan dalam satu gedung biasanya pada saat ada acara besar. Seperti pada saat pengukuhan acara osis, pengukuhan khataman, kelulusan, ataupun hari besar, hari nasional, hari peringatan. Ketika mereka disatukan di satu gedung tersebut mereka saling lirik-lirikan  karena di gedung tersebut dibatasi oleh tirai-tirai.



Pada saat ketika putra dan putri (santriwan / santriwati) disatukan dalam satu kelas biasanya pada saat ada kegiatan ekstrakulikuler (ekskul). Maupun kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) itu ada yang berada diluar kelas juga, seperti ekstrakulikuler (ekskul) olahraga karena tidak mungkin kan kalau olahraga berada di dalam kelas? Intinya ketika pada saat kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) putra dan putri disatukan, tidak dipisah-pisah. Berikut ekstrakulikuler (ekskul) yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid yaitu marawis, nasyid, tari kipas dan guzheng, tari saman, angklung, marching band, paduan suara, basket, handball, futsal, volley, bulu tangkis, taekwondo, pencak silat, pramuka, paskibra, pecinta alam, palang merah remaja, aksara jawa, jurnalistik, photography. Berbeda dengan pada saat disatukan dalam satu gedung mereka hanya bisa saling lirik-lirakan karena terhalangnya oleh tirai-tirai yang menutupi. Akan tetapi ketika mereka disatukan pada saat kegiatan ekstrakulikuler (ekskul), mereka dapat saling mengobrol dengan mencuri-curi waktu ketika pelatih atau guru nya sedang mengajari nya.



Pondok Pesantren Modern Sahid juga memiliki supermarket untuk tempat biasanya para putra dan putri (santriwan / santriwati) nya berbelanja kebutuhan nya yang dinamakan Sahid Market. Dan tempat tersebut merupakan tempat umum. Agan sista tau kan kalau tempat umum itu berarti bisa didatangi oleh siapa saja? Dari yang putra maupun putri (santriwan / santriwati). Nah karena itu tempat umum, tempat tersebut juga salah satu tempat terbaik untuk saling bertemu, tempat yang biasanya digunakan oleh putra dan putri (santriwan / santriwati) untuk ketemuan.



Satu hal lagi yang juga tidak terlupakan yaitu ketika pada saat itu masih zaman nya surat-suratan  dimana para putra dan putri (santriwan / santriwati) sering kali surat-suratan karena seperti yang kalian tahu bahwa pesantren itu tidak diperbolehkan mempunyai alat elektronik terutama alat komunikasi yang dapat berkomunikasi diluar Pondok Pesantren Modern Sahid melalu via online. Para putra dan putri (santriwan / santriwati) hanya bisa berkomunikasi dengan dunia luar melalui via online hanya ketika pada saat jadwal keluar pondok yaitu pada saat 2minggu sekali, karena jadwal keluar nya bergantian dengan putra (santriwan) juga.

Dengan adanya tulisan ini, sang penulis juga ingin membenarkan fikiran orang yang berfikir bahwa kehidupan di Pondok Pesantren itu tidak enak, tidak seru, membosankan, jauh dari orang tua, gabisa megang alat elektronik, gabisa ke mall, gabisa jalan-jalan dan lain sebagai macamnya. Justru kebalikannya. Dibalik kehidupan yang sangat islami, di pondok pesantren itu sangat terasa kekeluargaannya. Betapa erat nya hubungan tali persaudaraan antara mereka. Dari yang tidak mengenal sama sekali sampai akhirnya sudah seperti keluarga sendiri. Saat makan pun biasanya rame-rame berombongan untuk makan bersama. Saat tidur pun tidur bersama dalam satu kamar. Saat berbincang-bincang pun biasanya berkumpul di satu kamar. Saat sedang mati lampu pun biasanya langsung berkumpul di dalam satu kamar. Saat ingin berangkat sekolah pun berangkat bersama-sama. Bahkan saking erat nya tali persaudaraan antara mereka, pada saat kena hukuman mereka dihukum bersama-sama. Intinya banyak sekali hal-hal menarik yang terjadi pada saat di pondok pesantren. Salah satu nya kisah cinta yang dialamai pada anak pesantren yang sudah saya ceritakan yang.


Hayo… bagi kalian yang anak pesantren juga, apa iya kalian merasakan hal yang serupa juga? Kalau iya, pasti sekarang setelah kalian membaca tulisan ini atau bahkan pada saat membaca tulisan ini kalian senyum senyum emoticon-Malu (S) sendiri dan sedang merasa flashback masa masa ketika kalian berada pondok di pesantren yang kalian tempati. Atau mungkin yang belom pernah merasakan bagaimana rasanya kehidupan di Pondok Pesantren bisa sambil membayang-bayangkan rasanya kehidupan di Pondok Pesantren. Jika ingin lebih merasakannya mungkin kalian berfikiran ingin mencoba bersekolah langsung di Pondok Pesantren.
Polling
0 suara
pernah merasakan rasanya sekolah di Pondok Pesantren?
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.6K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan