HOT THREAD KE 151
*20 Maret 2018*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Kasus pembobolan dana nasabah salah satu bank plat merah yang terjadi di Kediri, Jawa Timur beritanya begitu menghebohkan. Bagaimana tidak, rekening para korban tiba - tiba berkurang secara misterius dalam jumlah yang besar. Padahal mereka tidak melakukan transaksi sejumlah nilai uang yang berkurang. Kepolisian pun bergerak cepat dan telah menangkap beberapa orang yang di duga sebagai otak pelaku pembobolan dana para nasabah ini.

Para pelaku yang merupakan warga negara asing ini bahkan di duga telah melakukan pembobolan di 64 bank di seluruh dunia dengan total kerugian hingga milyaran rupiah. Hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi secara resmi terkait sistem yang mereka gunakan untuk melakukan pembobolan dana , namun salah satu pihak menyatakan bahwa mereka menggunakan metode skimming, yaitu mengambil data nasabah pada saat nasabah melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).


Cara kerjanya, mereka memasang alat skimmer di depan mulut ATM yang bentuknya menyerupai mulut ATM aslinya. Alat ini berfungsi untuk mengambil data yang terdapat pada pita magnetik kartu ATM nasabah. Sedangkan untuk mendapatkan data pin, mereka memasang mini kamera tersembunyi di sekitar pin pad. Dengan data yang telah di salin oleh skimmer dan rekaman mini kamera, mereka memasukkan data tersebut ke kartu ATM yang mereka miliki dan dengan mudahnya mengeruk saldo nasabah.

Namun selain metode skimming, ternyata masih ada lagi metode lain yang lebih fantastis dan lebih menakutkan bagi bank. Bagaimana tidak? Jika metode skimming masih bisa di antispasi oleh bank dengan merubah kartu debit nasabah dari yang sebelumnya menggunakan pita magnetik kemudian di ubah menjadi chips. Namun dengan metode yang satu ini, bank akan lebih kesulitan untuk mengantisipasinya.


Nama metode tersebut adalah jackpotting. Jackpotting merupakan metode peretasan baru yang di klaim lebih canggih di bandingkan metode skimming. Cara kerjanya pun berbeda, pada metode jackpotting para pelaku menyusupkan software yang di tanam pada mesin ATM dan nantinya dengan perangkat lunak ini, uang di dalam ATM akan keluar dengan sendirinya. Dengan metode pembobolan jenis ini, dana yang di bobol oleh pelaku merupakan dana bank dan tidak merugikan pihak nasabah sama sekali.


Ruby Alamsyah, seorang Digital Forensic Analyst mengungkapkan bahwa software ini akan diinstal sebuah program di sistem mesin ATM baik secara jarak jauh atau secara fisik (melalui port USB) yang terdapat di mesin ATM. Nantinya dengan bantuan sofware ini, pelaku dapat meremote dan dapat menekan tombol tertentu di dalam mesin ATM. Akibatnya, mesin akan memuntahkan seluruh isinya. Dari sinilah penamaan metode ini di sebut dengan jackpotting karena seolah - olah para pelaku mendapatkan jackpot dari keluarnya semua isi ATM.


Meski metode seperti ini belum pernah di temui kasusnya di Indonesia, namun ada baiknya para pelaku perbankan lebih berhati - hati, mengingat hampir seluruh ATM di Indonesia masih menggunakan sistem operasi Windows XP yang rentan di susupi malware berbahaya. Seperti yang kita ketahui, Microsoft sendiri telah menghentikan dukungan keamanan sistem operasi Windows XP sejak tahun 2014 yang lalu.







Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Ini, dan Ini
Sumur Gambar : Om Google