faza.12
TS
faza.12
Cerpen Dewasa
DALAM PENANTIAN


Sekelompok anak yang sedang menikmati liburan musim panas bersama untuk pertama kalinya. Sekelompok anak remaja yang sedang mengalami masa puber bersama di sebuah pulau milik pribadi.

Ia ingat ada seorang anak yang mengatakan kalau dia mencintainya, yang dipikirnya adalah bukan cinta hanya perasaan suka yang dimiliki oleh seorang anak berusia 15 tahun.

**

Aleah adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang masih belum bisa disebut dengan berkecukupan. Ia karyawan perusahaan kecil di jakarta dengan upah yang bisa dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhan Adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah menengah. Yang tersisa 3 orang bersaudara yang kehilangan orang tua, karena tidak sanggup untuk merawat diri di rumah sakit, ataupun membeli obat. Itulah yang selalu ia sesali karena tidak mampu merawat orang tuanya dengan baik. Kedua orang tuanya menitipkan Rio dan Rafa kepada Aleah.

Di usianya yang menginjak usia 23 tahun ini yang harus ia pikirkan adalah mencari uang dan mencari uang untuk kehidupan mereka. Ia sudah mengirim laporan pekerjaan pada perusahaan besar yang aku idamkan sejak lama. Dan hari ini aku akan menghadiri tes wawancaranya hari ini. Setidaknya ia harus mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan pertamanya. Aleah sangat menginginkan pekerjaan itu, apapun asal bukan office girl saja.


Aleah: “Ahhhhh..... AKU LOLOS!!!!!!!” *Teriak Aleah

Rio: “Wahhh. Asik. Akhirnya kakak bekerja di kantor besar”

Rafa: “Sekarang Kakak tidak usah ganti-ganti kerja lagi deh”

Rio: “Bener Dek, Kakak jadi sering di rumah deh”

Aleah: “Iya. Ayok beritahu Ayah dan Ibu”

Rio dan Rafa: “Siap!”


Aleah segera memberi kabar untuk kedua adiknya yang sedang menunggu di rumah dengan perasaan berdebar. Setelah memberi kabar bahagia itu mereka merayakan keberhasilan Aleah dengan pergi ke makam orang tuanya. Aleah menceritakan semua hal yang telah dialaminya kepada orang tuanya. Mulai dari kegiatan sehari-harinya hingga hasil wawancaranya. Aleah merasa lega karena meluapkan isi hatinya pada kedua orang tuanya.

**

Setelah pengumuman penempatan kerja Aleah langsung mulai bekerja di kantor barunya. Aleah mulai bekerja dengan baik karena dibekali oleh pengalamannya di bangku perkuliahan dan pengalaman dari tempat kerjanya sebelumnya. Aleah sangat menikmati pekerjaannya, walaupun beban pekerjaannya lebih berat, Ia menikmati pekerjaannya dengan baik. Aleah kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari para seniornya, Ia tetap bersabar dan menerima perlakuan para seniornya dengan hati ikhlas. Kedua adiknya  menjadi motivasi Aleah dalam bekerja. Kalau bukan Ia yang membiayai kedua adiknya, lantas siapa lagi.

Aleah tidak memikirkan kebahagiannya sendiri. Pada usianya saat ini seharusnya ia mengatur kehidupannya, dan memikirkan tentang pasangan hidupnya, akan tetapi ia memilih untuk bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Pernah terbesit dalam pikirannya bahwa ia ingin bersama dengan para sahabatnya sejak mereka berada di bangku Sekolah Menengah Pertama. Ia segera menepis segala keinginannya untuk memenuhi segala kebutuhan adik-adiknya. Ia memiliki dua orang adik yang masih duduk di bangku SMP dan SMA yang sama-sama membutuhkan biaya untuk menujang pendidikannya.

Aleah sangat menginginkan kedua adiknya bersekolah dengan layak agar kelak ia memiliki kehidupan yang lebih baik. Itulah yang memotivasi semangat Aleah dalam bekerja. Sepulang bekerja, ketika ia memiliki waktu luang, ia langsung pergi memungut barang-barang bekas yang kemudian ia jual di keesokan harinya. Tidak ada kata istirahat untuknya, ia mulai beristirahat ketika semua adik-adiknya tertidur. Ia selalu menyibukkan diri untuk bekerja.

**

    Aleah sedang mengikuti kegiatan rapat bersama anggota timnya di kantor. Perusahaan menunjuk Tim Perancangan untuk membuat desain tempat tidur modern yang tidak dengan tetap mempertahankan nilai tradisional. Semua anggota tim membuat rancangan yang kemudian dipilih untuk menjadi produk terbaru selanjutnya. Semua tim sangat antusias untuk membuat konsep dan membuat contoh produk tersebut, tak terkecuali Aleah. Aleah sangat mengimpikan bahwa suatu saat ia dapat membuat produk yang bagus untuk dijual oleh perusahaannya. Akan tetapi Aleah tidak mampu membuat produk tersebut. Ia akan sangat kerepotan nanti kalau ia membuat desain dan merancangya sendiri, bagaimana nasib adik-adiknya nanti jikalau ia tidak hanya mengurus pekerjaannya saja.

Keesokan harinya Aleah datang ke kantor dengan lemas. Aleah tidak bisa tidur karena memikirkan keputusan untuk mengikuti kompetisi tersebut atau tidak. Secara tidak sengaja Aleah menabrak seseorang yang sedang berjalan ke arah kantornya. Aleah sangat terkejut mengetahui bahwa orang yang Ia tabrak adalah sahabatnya sejak SMP yang juga pernah mengutarakan cintanya pada Aleah. Pria tersebut bernama William Adi Wijaya. William sangat tampak tidak terkejut melihat Aleah sedang berjalan menuju kantor yang sama dengan Aleah.


Aleah: “Maaf pak saya tidak sengaja menabrak bapak” *Sambil menundukkan kepala

William: “Tidak apa-apa Aleah”

Aleah: “Lho William sedang apa di sini?”

William: “Aku kerja di perusahaan ini”

Aleah: “Oh iya kah? Aku jarang ketemu kamu. Kamu baru ya kerja disini?”

William: “Iya lumayan. Saya jarang masuk kantor”

Aleah: “Oh gitu? Oh saya kerja di bagian Perancangan, kamu nanti mampir ya. Aku permisi dulu, masih ada banyak pekerjaan hari ini”

William: “Oke. Nanti pulang bareng yuk?”

Aleah: “Tidak perlu Will, nanti aku pulang malam”


Aleah tidak tahu bahwa William adalah pemilik dari perusahaan itu. Wijaya Company merupakan perusahaan salah satu terbesar yang dikelolah oleh William, ia menjadi bagian dari perusahaan setelah ayahnya menjadi pengusaha sukses di Singapura. Dan William menjadi pujaan bagi semua wanita yang bekerja di Perusahaan tersebut. Akan tetapi William tetap mencintai Aleah, yang merupakan cinta pertamanya dan yang telah menjadi bagian dari kehidupannya sekaligus semangat dari William. William tertarik dengan ketulusan dan pengorbanannya dalam merawat adik-adiknya.

Setelah pertemuan mengejutkan tersebut. Aleah menjadi kembali dekat dengan William. Aleah senang karena ia kembali bertemu dengan sahabat dekatnya dan Ia bekerja di perusahaan yang sama dengan Aleah. William sangat senang kembali dekat dengan Aleah. Sesekali William mengajak Aleah ke rumahnya jikalau Ibunya sedang tidak bekerja. Ibu William merupakan seorang model yang kemudian ia bekerja di sebuah perusahaan fashion ternama di Indonesia. Ibu William sangat menyukai Aleah. William menceritakan semua hal tentang Aleah pada Ibunya. Setelah perceraian yang dialami Orang Tua sewaktu William berusia 15 tahun yang membuat William menjadi sosok yang tertutup yang cenderung berdiam diri di kamar dan hanya fokus pada belajar tanpa melihat apa yang ada disekitarnya.

William membuat sebuah kompetisi yang diadakan untuk Tim Perancang agar Aleah menjadi lebih giat bekerja dan lebih bersemangat untuk menggapai cita-citanya.


William: “Apakah kamu ikut kompetisi itu Aleah?”

Aleah: “Tidak Will. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini, aku harus mengurus banyak hal”

William: “Kenapa? Apa ada yang perlu aku bantu?”

Aleah: “Tidak Will, aku hanya tidak mau ikut saja. Aku tidak punya cukup waktu dan biaya untuk merancang dan membuat itu. Aku harus mengurus kedua adikku, dan aku baru beberapa bulan bekerja”

William: “Aku mau membantumu. Oh aku akan ikut memberimu semangat. Kau harus ikut”

Aleah: “Aku akan mencoba sebisaku saja. Aku takut gagal”

William: “Tenang saja, aku akan membantumu. Aku siap menjemput adikmu sekolah dan mengantarnya juga, seperti dulu”

Aleah: “Terima kasih Willy”

William: “Ah.. Al. Setelah kompetisi aku mau mengatakan sesuatu padamu”

Aleah: “Apa Will?”

William: “Nanti saja”


    William membantu Aleah dalam mengurus kedua adiknya. Dan Aleah berfokus mengikuti kompetisi dan menghentikan kegiatannya mengumpulkan barang bekas. Aleah Mengikuti kompetisi tersebut dan berhasil memenangkan kompetisi. Desain yang dibuat Aleah akan menjadi Produk terbaru dari produk tersebut. Sesuai janji William langsung mengutarakan pada Aleah.


    Aleah: “Apa William? Kamu SMS suruh ke sini?”

William: “Iya ada yang perlu aku bicarakan sama kamu”

Aleah: “Kenapa Will? Sok serius kamu mah”

William: “Aleah mau nggak nikah sama aku? Dulu aku pernah bilang kalau aku cinta sama kamu. Apa kamu ingat waktu liburan semester pertama waktu kita SMP? kamu bilang nggak mau punya pacar karena masih kecil. Jadi aku tunggu kamu dewasa? Gimana? Apa kamu mau Al?


Aleah tidak mengatakan apapun. Ia langsung pergi meninggalkan William dengan perasaan yang bercampur aduk. Aleah sangat mencintai William akan tetapi ia tidak bisa meninggalkan kedua adiknya yang masih bersekolah. Kedua adiknya seperti tanggung jawab yang harus Aleah penuhi. Aleah akan merasa sangat bersalah jika ia tidak bisa menjaga dan merawat dengan baik kedua adiknya. Rio masih harus ikut tes ujian masuk Universitas, sedangkan Rafa harus mengikuti les matematika dan bahasa inggris dan sebentar lagi akan masuk SMA. Aleah harus banyak membimbing kedua adiknya dengan baik.

Melihat kesulitan yang dialami oleh orang yang dicintai membuat William menjadi sangat resah. William selalu memikirkan keadaan Aleah. Oleh sebab itu William selalu memberikan perhatian kecil untuk adiknya. William membantu mengantarkan Rio dan Rafa ke sekolah saat akan berangkat ke kantor. Aleah selalu berangkat subuh untuk menjual barang bekas yang ia kumpulkan sepulang dari kantor dengan dibekali oleh sepeda yang selalu ia gunakan untuk mengangkut barang bekas dan berangkat bekerja. William sangat merasa kasihan kepada Aleah. William memberikan perhatian selama di kantor dengan membawakan makanan untuk Aleah.

Melihat perlakuan William kepada Aleah membuat seluruh Wanita yang bekerja di kantor menjadi sangat geram. Diam-diam mereka merencanakan untuk mengusili Aleah. Mereka sengaja membully Aleah saat di kantor dengan berbagai cara. Seperti menumpahkan minuman pada baju Aleah, merusak file yang dikerjakan, serta mengunci Aleah di kamar mandi. Aleah berusaha sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan perlakuan yang diterima oleh beberapa pekerja wanita di kantornya. Yang bisa dilakukan hanya duduk dan menangis sendirian di kamar mandi.

“ALEAH SEMANGAT!” Menjadi kata-kata motivasi ketika ia akan melakukan pekerjaan.

**

Pada suatu saat, Aleah jatuh sakit. Ia sulit menggerakkan tubuhnya. Seluruh tubuhnya lemas, suhu tubuhnya sangat tinggi. Aleah terkena demam tinggi dan kelelahan. Akan tetapi ia tetap nekat berangkat kerja. Kedua adiknya sangat khawatir padanya.


Rio: “Kakak harus jemput Kak Aleah di kantor. Kamu di sini yah”

Rafa: “Kenapa kak?”

Rio: “Kak Aleah sakit, tadi pagi waktu kakak salim mau pergi ke sekolah badan kak Aleah panas banget”

Rafa: “Wah gawat kak. Memangnya kakak tau kantornya kak Aleah?”

Rio: “Kakak nggak tau dik. Gimana ya?”

Rafa: “Aku juga nggak tau kak. Tapi Rafa tahu rumahnya Kak William. Waktu itu Rafa diajak mampir ke rumahnya”

Rio: “Yaudah ayok anterin kakak”


Kedua adik Aleah menuju rumah William. Akan tetapi mereka tidak menemukan William, hanya bertemu dengan Ibu William.

    Ibu William: “Kalian mau mencari siapa ya?”

    Rio: “Saya Rio tante, adiknya kak Aleah. Kak William ada tan?”

Ibu William: “Adiknya Aleah? Lho yang kecil itu ya. Udah besar kalian nak. Ayok masuk. Jangan sungkan-sungkan.

    Rio: “Iya tante”

Ibu William: “Sini duduk. Mau ketemu William ya? Williamnya nggak ada. Dia lagi ke Supermarket. Bentar lagi sampe kok. Tunggu dulu ya. Gimana kabar kalian? Tante turut berduka cita ya atas meninggalnya Papa Mama kalian. Tante nggak tau. Tante sama William juga baru balik ke Indonesia. Ini Rafa ya? Udah besar ya dulu masih di gendong-gendong. Ganteng lho sekarang”

Rafa: “Iya tante ini Rafa. Makasih udah baik sama Rafa, Rio dan Kakak Aleah”

William: “Ma. William Pulang”

William: “Lho ada Rio dan Rafa”

Rio: “Kakak William ayok jemput kak Aleah. Kak Aleah demam kak. Ayok kak”

William: “Iya ayok cepet. Ma Will Ke Kantor dulu”


William dan kedua adik Aleah datang ke kantor dan menjemput Aleah akan tetapi tidak menemukan Aleah. Aleah sedang dikunci di kamar mandi. Untung ada office girl yang tidak sengaja menemukan Aleah pingsan di kamar mandi. William segera menggendong Aleah menuju rumah sakit. Alea sedang mengalami demam tinggi dan kehilangan keseimbangan tubuhnya akibat terlalu keras dalam bekerja. William menjaga Aleah selama berhari-hari. Ibu William membawakan makanan untuk William, Rio dan Rafa. Semua sangat cemas dengan keadaan Aleah. Pekerja kantor yang membully Aleah datang ke Rumah Sakit karena merasa bersalah atas perlakuan mereka kepada Aleah.

Setelah beberapa minggu. Aleah sadar dan kedua adiknya langsung memeluk Aleah. Dokter memeriksa keadaan Aleah dan berkata bahwa Aleah baik-baik saja sekarang, dan sudah melewati masa kritisnya. William sangat senang melihat keadaan Aleah. William memberikan waktu kepada Aleah dan kedua adiknya bersama. William meminta mengajak Ibunya pulang. Akan tetapi ibunya meminta William untuk tinggal di rumah sakit sementara sampai Aleah benar-benar pulih. Ibu William menemani Aleah dan kedua adiknya.


Ibu William: “Apapun itu, Aleah bisa bicara sama tante. Tante udah anggap Aleah sebagai anak tante sendiri. Tante udah kenal Aleah sudah lama sekali. Dan tante Cuma mau tanya sama Aleah. Aleah suka nggak sama William?”

Aleah: “Suka tante. Tapi Aleah masih takut. William sudah bilang mau menikahi dengan Aleah. Aleah takut nanti membebani William. Aleah harus membiayai adik-adik dan Aleah belum bisa meninggalkan adik-adik”

Ibu William: “Nak, kamu nggak usah mikir itu. Ada Tante, William yang bisa jagain Rio sama Rafa. Tante udah anggap mereka seperti Anak Tante. Tante kangen sama kalian. Tiap kali Will cerita tentang kalian, Tante senang banget. Apalagi waktu William bilang kalau mau menikah dengan Aleah, Tante seneng banget. Aleah jangan pikirkan terlalu berat ya, Aleah pikirin diri Aleah.

Aleah: “Makasih tante udah baik sama Aleah dan Adik-adik. Aleah juga suka sama William. Aleah mau menikah sama William”

Ibu William: “Ayok bikin kejutan buat William”


Ibu William dan Aleah membuat kejutan untuk William. Aleah datang ke rumah William dan mengejutkan William melamar William dengan kata-kata


WILL YOU MARRY ME?”
tabernacle69tien212700h4di1012
h4di1012 dan 13 lainnya memberi reputasi
0
267.5K
42
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan