Hallo Guys..

Salam sejahtera semuanya. Alhamdulillah, Kaskus kreator kembali mengadakan event thread competition. Tapi kali ini tema nya tentang perfilman Indonesia. Untuk itu, sesuai dengan tema dan judul trit diatas, ane akan bahas beberapa film Indonesia yang di kritik pedas oleh netizen. Hmm boleh kan?

"Oh boleh, gak apa-apa kok, demi kebaikan & kesejahteraan bersama"

*JawabSendiri

©kabarsinema.wordpress.com

Dari namanya saja udah jelas kan ini film apa? Iya, ini adalah film superhero lokal yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Karena apa? Karena udah lama banget kita gak punya pahlawan-pahlawan superhero seperti di Amerika sana. Padahal kan, dulunya banyak sekali pahlawan superhero kita yang tayang di tv" nasional. Saras 008, Gundala Putera Petir, dan si Buta dari Goa Hantu adalah contoh betapa suksesnya super hero lokal pada masa itu. Namun, entah kenapa, film yang di sutradarai sekaligus ditulis oleh X-Jo ini menuai banyak kritik dibanding pujian nya. Mau tau apa aja yang dikritik netizen dari film Garuda Superhero? Simak cuitan netizen berikut ini gan.

©1cak.com

Yah, berdasarkan keluhan mereka, memang dapat disimpulkan bahwa jalan cerita film yang ditunggu-tunggu ini kurang menarik, terlebih, untuk kualitas CGI pertama di Indonesia yang diberikan, dirasa kurang maksimal. Aduh, yang sabar aja ya Garuda Superhero, jadikanlah kritik pedas dari netizen ini untuk bangkit lagi! Semangat!

©crappuccino.wordpress.com

Udah pada tau kan film yang satu ini, walaupun saat launching dihadiri banyak pejabat dan di elu-eluka oleh para artis serta pemerintah tanah air, nyatanya, kenyataan sebenarnya tidak selalu bicara seperti itu gan. Karena tentu saja, sebuah film tidak akan pernah lepas dari kritikan orang yang jujur. Seperti yang ane kutip dari salah satu author ©Hipwe bernama Bella Natalia, sebagai netizen sekaligus penulis ia mengkritik film Rudy Habibie. Menurutnya, film ini terlalu memaksakan tokoh sejarah untuk memasoki pesan moral dan wacana inspiratif pada penonton. Bahkan bernafsu menjadi dramatik di hampir setiap adegan. Selain itu, Rudy Habibie yang terkesan beda, rakus, hendak menjadi film sejarah, nasionalis, religius, moralis, romantis, sekaligus motivasional, menjadikan film ini kekenyangan muatan, dan susah untuk tidak berakhir pretensius.

Haha.. Alangkah lebih baik bila agan baca sendiri tulisan asli mbak Bella secara lengkap, biar gak salah paham ya gan, Ane sendiri setuju sih sama mbak Bella, bahkan kalau menurut ane, sebagian para pemain film ini juga kurang cocok tuh untuk memerankan teman-teman Pak Habibie.


Boris, Salah satu pelawak ©batakgaul.com

Bagaimana tidak? Tau sendiri kan mereka pelawak. Ya emang, enggak ada salahnya sih. Cuma ibaratnya otak ane tuh mikirnya kalo si pelawak udah muncul di layar hiburan gak akan bisa diajak serius! Hee Ya gimana ya? Menurut agan gimana?

©en.tempo.co

Dilan adalah salah satu film yang diadaptasi dari novel best seller karya Pidi Baiq. Semenjak peluncurannya ke bioskop, film Dilan banyak menuai pro dan kontra. Untuk sebuah kritik, bisa dibilang banyak, seperti Iqbaal yang dirasa kurang pas memerankan tokoh Dilan, tapi itu bukan tanpa sebab. Sebab wajah Iqbaal yang sweet katanya tidak seirama dengan watak bad boy si Dilan di dalam cerita novel.


©grid.id

Selain Itu, latar dan setting waktu 90han yang ada di novel tidak terasa sama sekali di film tersebut. Ada juga yang mengatakan kalau film ini tidak mendidik bahkan sampai ada yang menyatakan bahwa cerita Dilan telah merendahkan martabat seorang wanita dll. #capedeh..

©dwikisetiyawan.wordpress.com
Film 5cm, sempat booming lho dikalangan remaja waktu itu, tapatnya di tahun 2012. Film ini disutradarai oleh Rizal Mantovani dan diadaptasi dari novel yang judulnya sama. Kala itu, Fedi nuril & Herjunot Ali seperti daya tarik tersendiri bagi para pecinta film ditanah air, apalagi disandingkan dengan Raline shah yang memiliki paras cantik dan berbakat. Tapi ada apa ya dengan film tersebut sehingga ane masukan ke dalam list film yang paling dikritik oleh netizen? Berikut adalah ulasan kritik yang ane sadur dari tulisan mas Surya Narendra(Pengguna Kompasiana).


©agusbudiawan.wordpress.com

Sebagai netizen dan penulis, menurut mas Rendra, film 5cm memiliki beberapa kekurangan yang menonjol. Mas Rendra bercerita tentang keherannannya dengan akting para pemain 5cm yang terlihat kaku. Jalan ceritanya kurang bagus dan saling lompat-lompatan. Dari yang datar tiba-tiba naik ke konflik utama. Bagi yang pernah nonton kemungkinan akan sependapat jika tokoh dalam film ini terlalu memaksakan adegan dan dialog yang inspiratif. Belum lagi ada keanehan yang menurutnya tidak logis. Seperti: mengapa si Ian mengejar gerbong kereta api yang ada teman-teman nya saja? padahal, dia kan bisa masuk ke gerbong yang lain dan bisa bertemu di dalamnya.
Alih-alih dramatis malah jadi gak logis.
Waktu seting digunung pun begitu, seperti saat mendaki, di awal, mereka sama sekali tidak terlihat membawa tenda doom, tapi tiba-tiba disana mereka sudah mendirikan tenda doom. Dan masih banyak lagi. Terlepas dari kritik mas Rendra, ane sih setuju aja, film 5cm mungkin terlalu dramatis dan sedikit memaksakan.


©delicious-to-c.blogspot.com

Apalagi tokoh Arial yang menjadi pria paling kekar dan suka olahraga di film itu malah yang paling lemah diantara para kawannya termasuk diantara wanita. Kan aneh.

©showbiz.liputan6.com

Di list ke 5 ada Film 3 Srikandi, sama seperti film Rudi Habibi, Film biopic yang disutradarai oleh Iman Brotoseno ini dikritik habis oleh netizen! Film biopic adalah film yang mendramatisasik orang/tokoh sejarah dalam kehidupan nyata.


©fmoviez.org

Nah, 3 srikandi yang diangkat kisah nya itu bernama Nurfitriyana (BCL), Lilies (Chelsea Islan), dan Kusuma (Tara Basro). Perlu kalian tahu, mereka bertiga pernah memenangkan madali di ajang Olimpiade musim panas 1988 di Seoul. Oleh sebab itu, film ini perlu dibuat supaya bisa memberi inspirasi kepada generasi. Tapi apa daya, walaupun tujuannya bagus dan sudah mengundang para pejabat untuk berkomentar, tetap saja ada netizen yang merasa geli dengan film ini. Sebut saja mbak Dwita Aprilianiseorang netizen dan penulis di situs ©Hipwee berkritik tentang Film ini.

©tabloidbintang.com

Diurutan ke 6, ada film Naura & Genk Juara. Sutradaranya yakni Eugene Panji sempat dihebohkan oleh seorang Ibu yang mengkritik film musikal anak tersebut via jejaring sosial. Ibu yang bernama Nina Asterly itu memuat status kontroversi didalam laman facebooknya


Jangan wafer ya gan ©pinterest.co.uk

Ibu Nina menyatakan bahwa film Naura & Genk Juara telah memojokan serta mendiskriminasi agama Islam karena tokoh antagonis didalamnya dinilai mencirikan orang Islam. Yayaya lagi-lagi bukan tanpa sebab. Kalo menurut ane sih masalahnya, mengapa si penjahat selaku tokoh yang negatif harus berjenggot dan mengucapkan takbir-takbir segala ketika diserang anak-anak?


©wearebit.com

Ane juga heran, kenapa penulis seperti tidak tahu sifat-sifat manusia setengah malaikat di negeri ini? Harusnya ia menjaga tisu-tisu agar tidak mudah terbakar korek api. Tapi entahlah, apakah ini konspirasi global freemasonri wahyudi? Wkwk semoga film maker di negeri ini lebih hati-hati lagi dalam menggarap karyanya.

©muterfilm.id

Rasanya tidak etis kalau ane belum memasukan Rafathar sebagai salah satu film yang di krikit pedas oleh para netizen. Ya, Rafathar adalah film superhero komedi yang diperankan oleh anak kecil hasil buah cinta Raffi ahmad & Nagita Slavina. Menurut netizen, film yang di sutradarai oleh Bounty Umbara ini tidak sesuai dengan jumlah biaya yang digelontorkan. Bayangkan saja, film Rafathar yang berteknologi CGI itu menghabiskan biaya 15 MILYAR!! Seperti yang dikutip dari tulisan mas Yusran(Kontributor Duniaku.net), ia mereview Film mahal ini didalam tulisannya. Ia mengatakan bahwa alur dan plot film keluarga: Rafathar, bisa di bilang bagus, KALAU SAJA tidak diganggu oleh penempatan Iklan yang berlebihan dan itu nyaris membuatnya tak jauh beda dari sinematografi/sinetron. Selanjutnya ada guyonan yang nampak ditunjukan untuk orang dewasa. Guyonan seperti penghalusan mother fu*cker menjadi motherfather tidak membuat film ini menjadi ramah usia.


©id.bookmyshow.com

Ia menghargai usaha Raffi Ahmad untuk melibatkan CGI dan spesial efek ke dalam film ini. Tetapi, seharusnya dengan budget 15 M Raffi Ahmad bisa membuat CGI yang minimal sekelas game" PS2 bahkan seharusnya lebih baik dari itu.
Akhirnya potensi film Rafathar terkesan sia-sia. Mas Yusran juga tidak bisa bilang bahwa film ini jelek sepenuhnya karena potensi konsep dan plot Rafathar sebenarnya termasuk bagus. Tapi ya begitu, uang 15 Miliar seharusnya bisa dipakai untuk membuat CGI yang dapat mengalahkan film Cars. Hmm, kalau agan sendiri udah nonton belom? ane harap seseorang dapat mengesampingkan dulu gosip-gosip yang beredar tentang urusan Raffi Ahmad sebelum memutuskan untuk memberi komentar

Nah, itulah film-film Indonesia yang mendapat kritik pedas dari netizen. Sejujurnya, trit ini bukan bermaksud menjatuhkan film-film tersebut. Karena ane rasa, ini kejadian yang sudah lalu dan ane sangat berharap, dengan kritikan itu kita semua bisa menerima lalu belajar memperbaiki kualitas per filman di tanah air sendiri agar kedepannya semakin menjadi lebih baik! Tapi sebelumnya ane mohon maaf jika ada salah kata. Silahkan berkomentar dengan santun dan bijak ya gan.

Ya sudah, segitu dulu dari ane gan.
Masih banyak kok film yang mendapat kritik pedas dari netizen-netizen sakti di Indonesia

kapan-kapan deh ane update hehe..
Terima Kasih.