KokonataAvatar border
TS
Kokonata
3 Kondisi yang Membuat Seseorang Stalking Media Sosial Mantan Kekasihnya


Pasangan zaman nowsering mengumumkan hubungan mereka di media sosial. Pada biodata tertera hubungan yang tengah mereka jalin. Kisah indah mereka pun disiarkan melalui media sosial, bahkan di-monetize.


Saat putus, sebagian orang masih terhubung dengan mantan kekasihnya di media sosial. Tidak jarang konten kiriman media sosial mantan kekasihnya ditelaah setiap hari. Kita mengenalnya dengan istilah stalking atau mengintai.
 
Pengawasan elektronik interpersonal merupakan istilah ilmiah untuk stalking itu. Menurut penelitian yang disiarkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking pada 2015 lansiran Kompas.com (14/2/2018), ada beberapa kondisi yang membuat seseorang stalking mantan kekasihnya.
 

1. Diputuskan
Orang yang diputuskan cenderung stalking media sosial mantan kekasihnya. Diputus duluan bisa membuat keberhargaan seseorang lebih rendah. Apalagi jika pertanyaan, “apa salahku sehingga diputuskan?”  belum terjawab juga. Pertanyaan yang belum terjawab itu memicunya untuk stalking.
 
2. Stres, lalu sakit hati, sedih berkepanjangan
Setelah putus hubungan dengan kekasih seseorang menjadi frustrasi, mood-nya berubah-ubah, hilang kendali yang menyebabkannya mudah marah dan uring-uringan, merasa kesepian , sulit merasa rileks, dan hilang nafsu makan. Hal itu merupakan sebagian ciri stres seperti yang dikutip dari alodokter.com (dilihat 5/3/2018),
 
Stres wajah bila tidak berkepanjangan. Namun apabila orang yang patah hati terus ingat mantan, menangis dan larut dalam kesedihan kesehatan jiwa dan raganya akan menurun pula.
Orang-orang yang putus cinta, stres kemudian sakit hati dan sedih berkepanjangan cenderung stalking. Padahal apa yang dilihatnya pada akun media sosial sang mantan kekasih bisa semakin menambah kesedihannya. 
 
3. Trauma putus cinta
Stres yang berkelanjutan dapat berubah menjadi trauma. Trauma merupakan suatu kejadian fisik atau emosional yang serius yang menyebabkan kerusakan substansial terhadap fisik dan psikologis seseorang dalam rentang waktu lama. Pengertian itu menurut Weaver, A.J., Flannelly, L.T., dan Preston, J.D. dalam buku Counseling Survivors of Traumatic Events(Abingdon Press, 2003).
 
Meskipun stres yang berkepanjangan itu menimbulkan trauma, anehnya seseorang jadi sering stalking. Apabila terus berlangsung seseorang bisa menjadi kecanduan stalking medsos mantanya.
 
Hal itu dikarenakan melihat foto atau membaca teks dari mantan membuat seseorang mendapat lonjakan endorfin, zat kimia seperti morfin yang diproduksi tubuh. Hal itu diungkapkan Lisa Bobby, direktur klinis dari Growing Self Counseling and Life Coaching, dikutip dari nymag (14/11/2014).


 
Maka dari itu, sebaiknya putuskan saja hubungan pertemanan dengan mantan kekasih di media sosial, lalu berusaha menerima semua yang terjadi, move on!
 
Tiap orang memang butuh waktu untuk membangun kembali hati yang hancur. Rugi sekali jika terus larut dalam kesedihan sementara si mantan sudah melupakan.
 

Sumber ilustrasi soulmatepsychicreadings.com, zmescience.com, mujerhoy.com



emoticon-Ultah


emoticon-I Love Indonesia




BACA HOT THREAD LAINNYA






















Diubah oleh Kokonata 15-03-2018 06:50
0
8.6K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan