tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Atlet Softball dan Baseball Asian Games 2018 Nyaman Bersama Andika Monoarfa


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Atlet pelatnas softball dan baseball Asian Games 2018 kata orang-orang lebih nyaman dibandingkan atlet pelatnas dari cabang olahraga lainnya.

Mereka tidak perlu khawatir dengan haknya saat mengikuti program latihan dalam rangka persiapan menuju Asian Games 2018. 

Sejak Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dibubarkan, Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa mengambil kebijakan dengan mewajibkan setiap atlet pelatnas sofball dan baseball menandatangani kontrak dengan gaji Rp 8 Juta per bulan.

Chief de Mission Asian Martial Art Games (AIMAG) 2017 ini mengambil kebijakan nilai gaji atlet pelatnas tersebut tidak menggunakan ketentuan Standar Biaya Masuk Lainnya (SBML) tetapi berpatokan dengan peraturan Menteri Keuangan (PMK).

"Kalau menggunakan SBML gaji atlet hanya Rp4 juta/per bulan. Jadi, saya menggunakan peraturan PMK dengan nilai gaji Rp8 juta per bulan," ungkap Andika Monoarfa dalam acara peluncuran kostum Timnas Baseball & Sofball di Hitel Century Park Jakarta, Sabtu (3/3/2018). 

Konsekuensi dengan gaji dan fasilitas memadai itu, kata Andika, seluruh atlet pelatnas Asian Games 2018 wajib mengikuti aturan yang diberlakukan. Salah satu contoh, atlet tidak boleh makan sembarangan dan harus mengkonsumsi makanan yang disediakan sesuai rekomendasi ahli nutrisi.  

"Asupan nutrisi itu sangat penting dalam menopang prestasi. Kalau sampai ada atlet yang ketahuan mengkonsumsi mie instan maka gajinya akan dipotong sebulan. Semua itu dilakukan demi kebaikan atlet yang latihannya cukup keras," urainya. 

Kebijakan Andika itu cukup beralasan. Sebab, dia yang sejak kecil menjadi atlet baseball dan sofball bisa merasakan beratnya menjadi atlet. 

Tidak heran jika dia telah memetik hasil dari kebijakan tersebut dimana Timnas baseball dan Sofball Indonesia menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, Indonesia selaku lolos pada Kejuaraan Dunia Sofball & Baseball.

"Ibaratkan memimpin perusahaan jjka karyawan diberikan gaji dan fasilitas yang cukup memadai pasti pekerjaan yang terbaik akan dihasilkan. Begitu juga dengan atlet jika diberikan gaji dan fasilitas yang bagus maka hasil yang diperoleh akan maksimal. Saat ini, Tim Baseball dan Sofball Indonesia terkuat di Asia Tenggara dan rutin lolos dari babak kualifikasi Kejuaraan Dunia," jelasnya. 

Kini, pria kelahiran Jakarta, 3 Desember 1979 dihadapkan pekerjaan berat untuk menyiapkan Tim Baseball dan Sofball yang akan diterjunkan pada Asian Games 2018. Apalagi, pemerintah melalui Kemenpora tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pengajuan dana pelatnas Asian Games 2018 sebesar Rp45 miliar. 

Dengan kekuatan 17 atlet sofball putra dan 24 atlet baseball putri di bawah asuhan 4 pelatih asing, Kemenpora hanya memasok dana Rp12 miliar. 

"Dana Rp12 miliar itu jelas tidak cukup membiayai pelatnas. Apalagi, kita melibatkan 15 pelatih. Termasuk 4 pelatih asing, pelatih Strength and Conditioning dan pelatih Recovery. Makanya, saya harus siap mencari kekurangan anggarannya. Yang penting, Kemenpora mendukung dan mengakui program pelatnas Asian Gamss yang diajukan jadi kita bisa bergerak mencari sponsor," paparnya. 

Berbicara masalah target di Asian Games 2018 nanti, Andika enggan menjanjikan medali. Tim nasional Indonesia hanya ditargetkan menembus semifinal untuk nomor softball putri. Sementara untuk nomor baseball putra diharapkan lolos fase grup.

Kekuatan Indonesia di softball dan baseball, katanya, masih kalah dari negara-negara peserta Asian Games.

“Berdasarkan peringkat per Sabtu (3/3/2018), negara kuat di baseball putra, Jepang ada di urutan dua dunia. Dilanjutkan dengan Korea Selatan di bawahnya. Taiwan ada di urutan keenam dan Tiongkok serta Pakistan. Lalu, untuk softball putri, yang negara Asia yang teratas di peringkat dunia, adalah Jepang, Taiwan, Tiongkok, India, dan Turki. Masih lemahnya prestasi timnas Indonesia lantaran kurangnya jam terbang," paparnya. 

PB Perbasasi menggelar pelatnas di tiga provinsi, yaitu Lampung, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

“Asian Games tahun ini adalah sasaran antara. Sasaran utama kami adalah SEA Games Manila 2019 dengan target tiga emas dari softball putra dan putri, serta baseball putra,” kata Andika.


Sumber : http://www.tribunnews.com/sport/2018...ndika-monoarfa

---

Baca Juga :

- INASGOC Apresiasi Dukungan Total OCA Gelar '18th Asian Games Fun Run Series'

- Menpora Minta Doakan Asian Games dan Asian Para Games 2018 Sukses di Acara Lelang Cap Go Meh

- Menpora Minta Doa Masyarakat Singkawang Agar Asian Games 2018 Berjalan Sukses

0
1.3K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan