Hari ini di minggu pagi diselenggarakan festival sunter, dengan adu aktraksi Bu Susi dan Bang Sandi, perlombaan itu cukup menarik dan unik hingga dimenangkan oleh Bu Susi.



Danau yang dulunya kotor dan berbau, serta adanya pendangkalan dan pengurukkan lebar danau, kini telah berbenah dari zaman Jokowi - Ahok, hingga Anies - Sandi, danau Jakarta memang menjadi perhatian mereka, yuk kita bicarakan danau sunter ini lebih mendalam.



Danau Sunter ini merupakan danau buatan yang ditata sedemikian rupa sehingga memiliki potensi sebagai obyek wisata kota walau sempat kumuh karena masyarakatnya tak sadar lingkungan. Selain itu danau sunter ini juga dijadikan pusat olahraga air seperti dayung dan ski air bukan hanya bertaraf nasional tapi internasional loh kawan.

Danau buatan ini diciptakan pada tahun 1970-an, luas Danau Sunter tersebut pada awal mulanya sekitar 15 ha, terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.



Namun sejak dibuatnya, danau buatan ini semakin tahun semakin memburuk hingga fungsinya pun menjadi mati. Tampak sekali tidak terawat dan tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Luasnya pun kian dipersempit dengan adanya bangunan-bangunan liar di pinggir danau dan tempat pemancingan ikan liar yang kurang terurus. Pinggiran danau pun tidak dibuatkan tanggul penyanggah longsoran tanah yang permanen, kisah ini ada beberapa tahun yang lalu.

Walau ada usaha yang signifikan dan amat kelihatan upaya renovasi danau ini oleh Pemerintah DKI, namun baru kali ini danau yang penuh kotoran ini menampakkan keindahannya. Danau rekreasi di tengah kota.



Memang Keadaan Danau Sunter tersebut sejak Jokowi - Ahok sudah mulai diperhatikan, yang sebelumnya kotor dan berbau busuk. Sampah dan eceng gondok berserakan dan tumbuh liar, dibersihkan secara bertahap. Dan hari ini sudah tampak bersih dan sudah sebagian tepi danau dibuatkan tanggul tembok permanen. Karena banyak danau dimasa kepemimpinan gubernur terdahulu menjadi fokus pembenahan, seperti waduk pluit dan sejumlah waduk lainnya di tengah hiruk pikuknya Jakarta. Dimasa Anies-Sandi akhirnya Danau Sunter menjadi lebih baik dan mempesona, memang tugas gubernur dahulu harus berkesinambungan ganti kepemimpinan bukan berarti program yang baik terhenti.

Beralih kembali ke danau sunter sebenarnya nama Sunter diyakini berasal dari nama sungai mungkin sekarang jadi kali Sunter yang alirannya melewati wilayah tersebut, karena lebar saluran airnya sudah menyempit akibat pembangunan dan tata kota yang berantakan.



Selain itu juga ada kemungkinan, nama Sunter diambil dari kondisi sungai pada masa lalu yang airnya mengalir sangat deras. Kata deras juga disebut santer atau banter yang berarti cepat. Namun sekarang kali Sunter ini hanya tinggal tumpukan sampah dan sempit walau kini pun sudah mulai ada pembenahan sedikit demi sedikit.

Kali Sunter sendiri awalnya sebuah sungai yang mengalir di bagian timur kota Jakarta, Indonesia, yang memiliki aliran sungai utama sepanjang 37 km serta memiliki daerah aliran sungai seluas 73.184.092 m2. Debit airnya adalah 83,8 mm3 saat curah hujan mencapai 100 mm.Daerah aliran sungai Kali Sunter sangat padat penghuninya, dan sering terjadi banjir. Di sepanjang sisi aliran sungai ini terdapat lima danau yang total luasnya adalah 37.2 ha.



Kali Sunter saat ini sedang menjalani pemasangan tanggul dan normalisasi sungai yang berlangsung di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Panjang pengerjaan adalah 18,35 km, yaitu sejak Jembatan Pertemuan Banjir Kanal Timur di Cipinang Melayu hingga Jembatan Delta di Jakasampurna, Bekasi Barat.



Semoga saja ke depan Jakarta bisa berbenah dari hilir hingga hulu, dan danau-danau bersih bisa menjadi alternatif wisata masyarakat Jakarta dan sekitarnya, bagaimana menurutmu kawan inilah sejarah danau sunter yang harusnya kita jaga, "jangan kotori danau kami, untuk anak dan cucu di masa depan" siapapun gubernurnya masyarakatlah yang menjaga, tidak seperti GBK yang sudah capek-capek dibuat lalu dirusak hanya dengan sekejap.

Sebelum coment seruupuutt dolo kawan...





Source

https://travel.tempo.co/read/1064152...s-danau-sunter