mongkiefun
TS
mongkiefun
Memaafkan Orang yang Telah Menembak Kepala Saya
Memaafkan Orang yang Telah Menembak Kepala Saya






'Maaf', kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Banyak orang susah memaafkan orang lain. Masalah kecil bisa berujung menjadi tiada maaf bagimu. Banyak orang bahkan enggan untuk memaafkan orang lain hingga menjadi dendam dan kebencian bertahun - tahun hingga ada yang dibawa ke liang kubur.


Namun, ada beberapa orang yang berbesar hati untuk benar - benar memaafkan orang lain, bahkan memaafkan orang yang melakukan perbuatan yang tidak termaafkan sekalipun. Berikut adalah kisah Rais Bhuiyan, seseorang yang mampu memaafkan orang yang telah menembak kepalanya.



Proudly presented by










Mark Stroman telah melakukan penembakan yang mengincar orang yang berpenampilan muslim sebagai aksi balas dendam terhadap aksi teror 9/11. 



Dia telah menembak mati Waqar Hassan dari Pakistan, dia juga telah menembak mati seorang dari India, Vasudev Patel. Dan pada 21 September 2001, dia menembak kepala saya..



Nama saya Rais Bhuiyan. Ketika masih kecil, saya melihat Amerika sebagai negeri impian, Negara yang bagus. Saya sangat senang melihat film koboi seperti For A Few Dollars Moredan The Good, The Bad, and The Ugly. Menjadi impian kecil saya untuk mengunjungi negeri Wild Wild West


Setelah lulus dari sekolah di Bangladesh, saya memutuskan untuk pindah ke Dallas. Dan itu seperti impian menjadi nyata, benar – benar masa dream come truebagi saya. Saya berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga kasir. Pekerjaan ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengenal banyak orang dan kebudayaan di sini. Saya pindah ke Dallas pada Mei 2001, tiga bulan sebelum teror 9/11. 

Sepuluh hari setelah 9/11, saat itu saya di belakang counter. Seorang pembeli masuk. Dia membawa double-barred shotgun dan mengarahkannya ke wajah sayaSaya hanya bisa bilang,”Pak ini semua uangnya, silahkan ambil. Tolong jangan tembak saya.” Dan dia bertanya kepada saya,”Kamu orang mana?” Saya bingung dan bertanya,”Maaf.. (apa maksud anda)?”



Saat di tengah itulah dia melepaskan tembakan Saya merasakannya seperti jutaan sengatan lebah di wajah dan terdengar suara ledakan. Saya menutup wajah dengan kedua tangan untuk menahan supaya otak saya tidak berceceran. Mungkin inilah saat – saat terakhir dari hidup saya. Bayangan wajah dari ayah, ibu, keluarga, dan tunangan terlihat satu persatu di benak saya. Dan saya begitu memohon kepada Allah, jangan menjemput saya dulu..




“Sepuluh hari sejak 9/11, white supremacist, Mark Strowman melakukan penembakan secara membabi buta. Menembak tiga penjaga kasir toko yang dia kira muslim. Dua orang dari korbannya meninggal dan dia dijatuhi hukuman mati.”






Tahun 2009, saya melakukan ibadah haji bersama ibu saya. Saat melakukan ibadah itulah, ibu saya meraba wajah saya dengan menangis dan mendoakan saya, ”Ya Allah, apapun jalan hidup yang akan diambil anak saya, tolonglah dia.” emoticon-Berduka (S)

Dalam kepercayaan saya diajarkan bahwa menyelematkan satu nyawa manusia berarti juga menyelamatkan seluruh umat manusia. Mark Stroman memang telah melakukan kejatahan berat, tetapi semua kebaikan yang telah diajarkan kepada saya membuat saya untuk melakukan kebaikan juga.




“Mark Stroman telah mendekam di penjara selama 10 tahun. Menjelang hukuman matinya, seseorang yang tidak diduga muncul berusaha menyelamatkan nyawanya. Bhuiyan akan buta sebagian seumur hidupnya, tapi dia tidak tertarik untuk melakukan ‘Mata dibalas mata’”




Saya mengajukan permohonan peringanan hukuman melalui US Supreme Court dan US State Court of Texas. Melihat tindakan saya, Mark menuliskan sebuah surat panjang. Di surat itu dia menceritakan,

”Ayah tiri saya mengajarkan sesuatu yang seharusnya tidak saya pelajari. sekarang saya sudah bisa untuk melepaskan sebagian ajaran kebencian itu dan masih terus belajar untuk bisa melepaskan seluruhnya. Rais, saya tidak mengenal siapa orangtuamu, tapi yang jelas mereka adalah orang – orang hebat yang mengajarkanmu untuk memaafkan saya yang melakukan perbuatan yang tidak termaafkan.”




Pada hari Mark akan dijatuhi hukuman mati, dia menuliskan nama orang – orang yang akan ditemuinya terakhir kali. Dan nama saya ada dalam daftarnya. Ketika saya bertemu dengannya, saya mengatakan,”Mark, kamu harus tahu bahwa saya tidak pernah membencimu, saya telah memaafkan kamu.” Dan dia berkata,”Rais… I love you, bro.”Kata – kata itu keluar dari seseorang yang sepuluh tahun lalu, hatinya penuh dengan kebencian dan kemarahan, namun ketika dia telah mengenal saya sebagai sesama manusia. Dia bisa  mengatakan bahwa dia menyayangi saya, melihat saya sebagai sesama manusia dan memanggil saya sebagai saudaranya.





Sekarang, saya berjuang sebagai pendiri organisasi non-profit, World Without Hate, yang memperlihatkan kepada banyak orang kekuatan besar yang diwujudkan dari perbuatan memaafkan. Dengan wujud untuk mengharapkan dunia baru yang lebih baik tanpa kekerasan, dunia yang lebih baik tanpa ada korban lagi, serta dunia tanpa kebencian.






Terimakasih atas kunjungan dan waktunya gan



emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan






0
17.3K
136
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan