gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Transformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang



Jepang pada paruh kedua abad ke-20 adalah sebuah kisah sukses. Dari sebuah negara yang terpuruk setelah Perang Dunia II menjadi salah satu negara termakmur di dunia. Dari bangsa yang agresif menjadi bangsa yang memberikan sumbangan positif terhadap dunia. Bersama Jerman Barat, Jepang menjadi penyuplai utama barang-barang konsumsi global dari 1960-an hingga 1990-an. Bagaimanakah kisahnya?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Latar Belakang
Quote:

Kaisar Jepang, Hirohito, mengumumkan penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Penyerahan tanpa syarat sendiri disahkan secara de jurepada 2 September 1945 di atas Kapal USS Missouri di Teluk Tokyo oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoru Shigemitsu. Ini secara resmi mengakhiri Perang Dunia II.


Jepang kehilangan semua koloninya di Asia dan Kepulauan Pasifik : Korea, Manchuria, Hong Kong, Formosa, Indo-Cina Prancis, Malaya, Borneo Utara, Persemakmuran Filipina, Hindia Belanda, Timor Portugis, Kepulauan Saipan,  dan wilayah bekas koloni Jerman yang menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa. Jepang juga kehilangan Sakhalin Selatan dan Kepulauan Kuril (Prefektur Karafuto) yang dicaplok Uni Soviet dan Kepulauan Okinawa yang diduduki Amerika Serikat.
Antara 2 September 1945 dan 28 April 1952, Jepang berada di bawah pemerintahan pendudukan AS yang dikomandoi oleh Douglas McArthur. Ini merupakan untuk kali pertama dan satu-satunya, Jepang diduduki bangsa asing. Penjahat perang Jepang selama Perang Dunia II diadili dan dihukum mati, seperti Jenderal Tomoyuki Yamashita, panglima pasukan Jepang di Malaya dan Filipina dan Jenderal Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang dari 17 Oktober 1941 hingga 22 Juli 1944.


Kekaisaran Jepang direorganisasi pada 3 Mei 1947 dengan mulai berlakunya Undang-undang Dasar yang baru. Di bawah UUD ini, Kekaisaran Jepang berubah menjadi Negara Jepang dan Kaisar hanya menjadi simbol negara dan persatuan rakyat. Pasal 9 memastikan bahwa Jepang tak bisa menyatakan perang maupun menerjunkan pasukan militer di luar wilayahnya, yang berarti menjadi pasifis. UUD ini tidak pernah diamendemen sekalipun hingga sekarang meskipun kelompok sayap kanan mencoba menggolkannya.

1950-an
Quote:

Masa depan Jepang sebagai kekuatan ekonomi di Asia selama puluhan tahun berikutnya ditentukan di periode akhir 1940-an dan awal 1950-an. Cengkeraman Uni Soviet terhadap negara-negara di Eropa Timur dan pemulihan ekonomi di Eropa Barat lewat Rencana Marshall memulai era Perang Dingin antara dua negara adidaya : AS dan Uni Soviet.


Pergerakan komunisme di berbagai negara di Asia seperti Vietnam, Cina, dan Korea mengkhawatirkan AS. Apalagi setelah Partai Komunis Cina pimpinan Mao Zedong berhasil memenangi Perang Saudara di Cina dan mendirikan Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 1949. Jepang pun dilirik AS sebagai sekutu yang tangguh untuk mencegah ekspansi komunisme di Asia, termasuk Jepang sendiri. Dari sini, keajaiban ekonomi Jepang dimulai.


25 Juni 1950. Perang Korea pecah dengan invasi Korea Utara ke Korea Selatan. AS yang ikut dalam Pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi Korea Selatan kemudian memesan 10.000 truk berat dari perusahaan pembuat mobil Jepang seperti Toyota, Nissan, dan Isuzu. Ini menjadi motor penggerak awal bagi ekonomi Jepang yang baru dan menjadi pemicu kebangkitan industri manufaktur Jepang.


Kurs mata uang Jepang, yen, terhadap dolar AS, dipatok pada level 360 yen per dolar AS dari 25 April 1949 sampai 1971 untuk memastikan kestabilan ekonomi Jepang dalam masa pemulihan.


Pada 8 September 1951, Perjanjian San Fransisco disahkan dan pada 28 April 1952, perjanjian ini mulai berlaku efektif sekaligus memulihkan kembali kedaulatan Jepang. Pada 1954, Angkatan bersenjata Jepang dibentuk kembali, kali ini sebagai pasukan bela diri dan hanya untuk keperluan defensif, dan pada 1956, Jepang bergabung dengan PBB.


Pada 1955, Partai Demokratik Jepang dan Partai Liberal bergabung membentuk Partai Liberal Demokratik. Partai ini akan menjadi partai paling dominan dalam sistem politik di Jepang dalam 63 tahun terakhir, dengan pengecualian pada 1993 - 1994 dan 2009 - 2012.


Pemulihan ekonomi dibarengi dengan arus masuk deras pengaruh kebudayaan Amerika ke Jepang. Produk-produk kebudayaan populer Amerika, seperti komik, film, serial televisi, dan musik, masuk ke negeri Sakura dan dengan cepat digandrungi masyarakat Jepang. Meskipun demikian, beberapa produk budaya Amerika seperti baseballsudah populer di Jepang sebelum perang. Pada masa ini pun, embrio industri komik dan animasi modern Jepang yang akan mendominasi industri animasi global, mulai tumbuh meski bentuk lama dari mereka sudah ada sejak puluhan tahun sebelumnya.

1960-an
Quote:

Jepang mengalami boomingindustri manufaktur pada 1960-an. Rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan Jepang pada 1960-an mencapai 10%, disokong oleh pertumbuhan industri baja yang mencapai 25% per tahun. Baja diperlukan dalam produksi kapal, kendaraan, dan peralatan industri seperti mesin-mesin pabrik. Itulah mengapa pertumbuhan industri baja dapat menjadi salah satu patokan pertumbuhan industri secara keseluruhan.


Pada 1960-an, kehidupan ekonomi keluarga kelas menengah di Jepang mulai membaik. Semakin banyak keluarga di Jepang yang memiliki televisi, mesin cuci, lemari pendingin, dan mobil pribadi. Tiga hal pertama menjadi lambang keluarga kelas menengah Jepang. Banyak keluarga juga yang tinggal di blok-blok apartemen sewa.


Kesuksesan Jepang menyelenggarakan Olimpiade 1964 menyiratkan kembalinya Jepang ke pentas dunia. Pada tahun itu pula, Jepang memulai operasi jaringan kereta cepatnya, dikenal luas sebagai Shinkansen, sebagai bagian dari persiapan Olimpiade. Proyek yang menghabiskan dana 1 miliar dolar AS, dua kali dari anggaran semula dan sepertiga dari anggaran untuk Olimpiade, ini semula dianggap sebagai proyek yang kontroversial. Banyak yang meragukan manfaat jangka panjang dan menganggap pembangunan kereta cepat dari Tokyo ke Osaka hanya untuk keperluan Olimpiade sangat berlebihan. Apalagi, proyek ini, dan proyek-proyek Olimpiade lainnya, menyimpan cerita kelam seperti relokasi paksa penduduk yang tinggal di wilayah yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Olimpiade dan dampak terhadap kondisi lingkungan sekitar. Meskipun demikian, kehadiran Shinkansen terbukti mampu memangkas waktu perjalanan antarkota dan menjadi salah satu lambang Jepang modern.


Tahun 1960-an, sebagai dampak dari Perang Dingin dan Perang Vietnam, banyak mahasiswa dan kaum muda di berbagai negara yang melakukan aksi protes di kota-kota besar. Demikian pula dengan di Jepang. Pada 15 Juni 1960, mahasiswa Universitas Tokyo dan Waseda berdemonstrasi menolak perjanjian bilateral antara AS dan Jepang yang mengizinkan AS membangun pangkalan militer di Jepang untuk membantu sekutunya bila diserang. Satu orang mahasiswi, Michiko Kanba, tewas dalam bentrokan antara mahasiswa dan polisi.


Selama periode ini, PDB Jepang meningkat dari 44,31 miliar dolar AS dengan pendapatan per kapita 479 dolar AS pada 1960 menjadi 172,2 miliar dolar AS dengan pendapatan per kapita 1.669,1 dolar AS pada 1969. Meskipun demikian, Jepang juga menghadapi masalah seperti ketergantungan terhadap impor energi, pencemaran lingkungan, dan kepadatan penduduk.

1970-an
Quote:

23 Agustus 1971, Sistem Bretoon Woods diakhiri secara sepihak oleh Presiden Richard Nixon karena kecemasan bahwa AS tak bisa terus menyediakan emas untuk menjamin pertukaran antara emas dan dolar AS pada level 35 dolar AS per ons emas dan dolar AS lebih dipilih sebagai bentuk cadangan devisa oleh negara-negara Eropa. Mata uang Jepang, yen, dengan nilai tukar tetap sebesar 360 yen per dolar AS, dianggap undervalued(bernilai di bawah nilai sebenarnya) pada 1971 dan dibiarkan mengambang bebas. Nilai yen menguat hingga 271 yen per dolar AS pada 1973. Kemudian, mata uang Jepang menguat dan melemah dengan berbagai faktor internal dan eksternal, seperti kejutan harga minyak 1973. Pemerintah Jepang sejak 1973 selalu melakukan intervensi di pasar uang untuk memastikan stabilitas yen guna menjadi agar produk Jepang tetap dapat bersaing di pasar dunia.


Pada 1970-an, Jepang sudah masuk dalam jajaran negara industri maju. PDB Jepang menjadi yang terbesar ketiga di dunia, di belakang AS dan Uni Soviet. Produk-produk Jepang, terutama kendaraan dan peralatan elektronik, ada di seluruh dunia. Pada 1971, Jepang mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 5,8 miliar dolar AS, jumlah yang sangat besar pada masa itu. Namun, Jepang memiliki satu kelemahan. Jepang mengimpor sebagian besar kebutuhan energinya, terutama minyak mentah. Gejolak harga energi di pasar internasional akan sangat berpengaruh pada industri di Jepang.


Pada Oktober 1973, negara-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melakukan embargo suplai minyak mentah ke negara-negara yang mendukung Israel dalam Perang Yom Kippur, terutama AS dan sekutunya. Kekurangan bensin dan antreannya menjadi pemandangan yang jamak di negara-negara Barat pada musim dingin 1973 - 74. Harga minyak mentah naik 300% dari 4 dolar AS per barrel menjadi 12 dolar AS per barrel selama krisis ini berlangsung.
Jepang, yang merupakan sekutu AS, juga menjadi salah satu sasaran embargo. Pada 1970, 71% impor minyak mentah Jepang berasal dari negara-negara Timur Tengah. Dengan pasokan minyak yang berkurang, inflasi Jepang meningkat hingga 2 angka. Bila pada 1972, inflasi Jepang hanya 4,6%, pada 1973, inflasi melonjak hingga 11,8%. Pada 1974, inflasi bahkan mencapai 23,1% sebelum menurun kembali hingga 11,8% pada 1975 dan 9,5% pada 1976. Sebagai dampaknya, orang-orang panik dan membeli barang-barang kebutuhan mereka di supermarket karena khawatir dengan kenaikan harga dan inflasi. Jepang akhirnya melakukan pendekatan diplomasi dengan negara-negara Arab dan meyakinkan bahwa Jepang mendukung penyelesaian damai dalam konflik Israel - Palestina dan mendesak Israel untuk memulihkan perbatasan tahun 1967. Akhirnya, Jepang dianggap bersahabat dan pasokan minyak ke Jepang dipulihkan.


Dua bulan kemudian, 15 Januari 1974, saat Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka mengunjungi Jakarta, terjadi demonstrasi anti-produk Jepang dan dominasi Jepang terhadap perekonomian Indonesia yang memicu peristiwa yang disebut Peristiwa Malari.


Revolusi Iran 1979 akan menimbulkan gejolak harga minyak kedua dan memberi kejutan pula bagi Jepang berupa depresiasi yen hingga 227 yen per dolar AS pada 1980 karena meningkatnya ongkos impor energi.


Namun, krisis harga minyak memberikan keuntungan bagi perusahaan mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan. Produk mereka yang memiliki konsumsi energi lebih efisien dibanding mobil buatan Amerika membuat konsumen lebih memilih produk Jepang ketimbang produk Amerika. Perusahaan mobil Jepang pun berhasil mendominasi pasar Amerika bahkan dunia di dekade berikutnya.


Pertumbuhan ekonomi Jepang tidak pernah mencapai level yang pernah diraih pada 1960-an lagi, rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya 5% pada 1970-an. Namun, ini tetaplah menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa. Pada 1978, PDB Jepang mencapai angka 1 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita 8.776,41 dolar AS.

1980-an
Quote:

1980-an menjadi puncak kejayaan perusahaan-perusahaan Jepang. Produk dari perusahaan elektronik seperti Sony, Panasonic, Toshiba, dan Sharp menjadi produk yang banyak digunakan di banyak negara. Yen yang lemah menjadi katalis postif bagi ekspor Jepang. Kurs yen terhadap dolar AS mencapai 256 yen per dolar AS pada 1985. Jepang mencapai kondisi yang mirip dengan Cina pada masa sekarang. Pembelian Rockefeller Center oleh perusahaan Jepang menjadi salah satu simbolnya.


Pertumbuhan penduduk yang tinggi pada tahun-tahun awal setelah Perang Dunia II terus menurun, didorong oleh semakin beratnya beban pekerjaan dan biaya hidup di Jepang.


Pada 22 September 1985, sebuah kesepakatan antara 5 negara ekonomi besar (AS, Britania Raya, Prancis, Jerman Barat, dan Jepang) yaitu Plaza Accord disahkan. Kesepakatan ini membiarkan dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen Jepang dan mark Jerman Barat dalam rangka mengurangi defisit neraca perdagangan AS dengan negara-negara tersebut. Sebagai dampaknya, yen menguat 50% terhadap dolar dalam waktu 2 tahun. Pada 1988, 1 dolar AS bernilai 128 yen.


Pada masa 1986 - 1991, Jepang mengalami gelembung harga aset. Untuk mengurangi dampak penguatan yen, bank sentral Jepang (Nippon Ginko/ Bank of Japan) melancarkan kebijakan uang murah, dalam arti suku bunga acuan diturunkan serendah mungkin agar yen tak lagi terus dibeli dan mengalami penguatan. Akibatnya, suku bunga kredit di Jepang menjadi rendah dan kredit bank dengan mudah didapatkan. Seketika terjadi investasi besar-besaran di sektor properti. Nilai aset properti di Jepang melonjak drastis. Pada satu masa, bahkan, nilai satu mil persegi aset properti di sekitar Istana Kekaisaran Jepang melebihi nilai seluruh aset properti di California. Indeks Nikkei, acuan bagi kinerja perusahaan terbuka di Jepang, mencapai rekor penutupan tertinggi pada era keajaiban ekonomi, 38.915,57, pada 29 Desember 1989.


1980-an juga menjadi dekade terakhir dari era Showa atau masa Kaisar Hirohito. Wafatnya Kaisar Hirohito pada 7 Januari 1989 menjadi akhir dari masa terpanjang dalam sejarah kekaisaran Jepang tersebut. Keesokan harinya, 8 Januari 1989, era Heisei atau masa Kaisar Akihito, dimulai.


PDB Jepang melonjak hampir 3 kali lipat dari 1,1 triliun dolar AS pada 1980 menjadi 3,05 triliun dolar AS pada 1989. Populasi Jepang selama periode keajaiban ekonomi tumbuh 43,36% dari 85 juta menjadi 123 juta.

1990-an
Quote:

Keajaiban ekonomi Jepang berakhir pada 1990-an. Pecahnya gelembung harga aset dekade sebelumnya membuat perekonomian Jepang mengalami resesi berkepanjangan yang dikenal sebagai "Dekade yang Hilang". Akibat harga properti yang jatuh, banyak kredit yang telah dikucurkan untuk investasi di sektor ini menjadi macet dan membebani bank-bank Jepang.


Ekonomi Jepang melesu. Lapangan kerja baru menyusut. Upah cenderung stagnan dan tidak meningkat. Konsumsi domestik menurun karena orang lebih memilih menabung uang di bank daripada membelanjakannya. Memang, di tengah kondisi ekonomi yang tak menjanjikan, saat pendapatan tak meningkat dan harga barang mahal, menabung menjadi pilihan menarik bagi orang.


Pertumbuhan ekonomi yang pada 1990 masih mencapai 5,57% turun menjadi 3,32% pada 1991, 0,82% pada 1992, dan 0,17% pada 1993. Pertumbuhan ekonomi sempat kembali meningkat pada 1994 - 1996 sebelum kembali turun pada 1997 - 1998 sebagai dampak Krisis Finansial Asia.


PDB Jepang mencapai 3,14 triliun dolar AS pada 1990 dan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, di belakang AS. Pada 1995, sebagai dampak apresiasi yen hingga 80 yen per dolar AS, PDB Jepang sempat mencapai 5,45 triliun dolar AS. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, ekonomi Jepang terkontraksi dan akhirnya PDB Jepang pada 1999 hanya mencapai 4,56 triliun dolar AS.


Jepang masih memainkan peranan penting dalam inovasi teknologi. Namun, Jepang tak memainkan peranan baik saat internet mengalami boomingdi akhir 1990-an.


Kewirausahaan di Jepang juga tidak terlalu bagus. Anak muda di Jepang lebih memilih untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus di perusahaan daripada memulai usaha sendiri, ini didorong oleh budaya senioritas dan kesetiaan pada pekerjaan.


Jepang terbantu oleh investasi dan operasi bisnisnya di negara lain. Dengan berinvestasi dan memproduksi barang di negara Asia yang memiliki ongkos produksi rendah seperti Cina, Vietnam, dan Indonesia, perusahaan Jepang dapat menjaga harga produknya tetap murah. Operasi bisnisnya di AS dan Eropa memberikan aliran kas bagi induk perusahaan di Jepang. Popularitas produk budaya populer Jepang seperti komik, serial animasi, dan serial televisi juga membantu mendongkrak citra Jepang di dunia internasional.


Pada 1993, Partai Liberal Demokrat mengalami kekalahan pertama dalam pemilihan umum sejak dibentuk tahun 1955. Ini menjadi cerminan kekecewaan rakyat Jepang atas kondisi ekonomi yang melesu dalam 3 tahun ke belakang.
Bank of Japanmempertahankan kebijakan suku bunga mendekati 0% selama 1990-an.

Diubah oleh gilbertagung 26-02-2024 03:07
0
31.3K
184
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan