Thread ini terinspirasi dari kawanku dengan Id Powerpunk, si avatar mickey mouse yang lucu itu, ia membuat thread kenapa kok hanya dari Jateng/Jatim saja disebut orang jawa, padahal mereka juga tinggal di pulau Jawa. Seperti daerah betawi/sunda, berada di pulau yang sama.



Tergelitik juga hati ini untuk tahu lebih dalam hal itu, bener juga ya ?? Kok Aneh sama-sama tinggal di pulau jawa tapi ga mengaku sebagai orang jawa.



Nah artikel ini bukanlah artikel ilmiah hanya analisis saya pribadi gara-gara sering nongkrong di warung kopi, jadi kebenaran analisis ini harus di cek lebih dalam dari peneliti sejarah ya kawan.

Saya hanya mencoba ilmu cocoklogy berdasarkan cerita, karena kebenarannya belum valid kalau sumbernya hanya dari google, cuma analisis ini bisa jadi mungkin salah atau sebaliknya.

Pertama kita harus tahu dulu sejarah nama pula jawa, karena nama pulau jawa pun awalny berbeda-beda, tergantung dari orang asing yang singgah.

Sebutan pulau jawa ada beraneka ragam tergantung dari negeri yang bersinggah ke pulau ini, ada beberapa nama untuk Pulau Jawa diantaranya Jawa Dwipa, Ye-P’o-ti , Cho-p’o, Ye-tiao, Moela Djawah, Giava, Iauva, dan Jaoa.

Bahkan Prabu Jayabaya menamakan pulau ini awalnya Noesa Kendeng kemudian dirubah menjadi Noesa Jowo atau Nusa Jawa.



Kemudian Pada sekitaran abad 12, pulau Jawa disebut Jawa Dwipa atau Jambu Dwipa oleh orang-orang Hindu-India. Jawa sendiri berasal dari nama sejenis padi-padian, Jawawut – makanan penduduk Jawa waktu itu. Pedagang arab juga menyebut Jawa sebagai Jaza’ir al-Jawi atau kepulauan Jawa.

Ok cukup pengenalan pada pulau jawanya sekarang masuk ke inti, kenapa sama-sama tinggal di pulau jawa tapi tak mau di sebut sebagai orang jawa, atau hanya sebagian saja daerah yang disebut jawa ?? Seperti halnya zaman modern saat ini kita bertanya ??

Kamu asli mana mas..?? Jawa...kalau sampean ?? Aku sunda mas...lah kan sama-sama tinggal di pulau jawa ??



Jadi masalah ini sangat kompleks, pada masa lalu sistem kerajaan di pulau jawa, setelah salaka negara berkuasa berganti dengan banyak kerajaan sampailah pada kerajaan Majapahit, sedangkan daerah kerajaan sunda bukanlah wilayah Majapahit, hingga akhirnya terjadilah perang Bubat. Perang ini yang membuat keturunan kerajaan sunda di daerah pasundan tak mau disamakan dengan keturunan Majapahit, karena dendam membara kerajaan sunda dengan Majapahit. Hingga kedua kerajaan ini punah pun mereka masih menganggap tanah pasundan berbeda dengan tanah jawi.

Bahkan ini bisa terlihat dari aksara kuno kedua suku ini ( maaf no sara tapi inilah fakta sejarah ).




Bisa dilihat ini adalah aksara jawa yang mempunyai gaya khas penulisan yang berbeda dari aksara sunda, tapi untuk penjelasan dari ranah pasundan memang tak sebanyak di daerah mataram, peninggalan candi dan sebagainya tak ditemukan inilah yang membuat para ahli sejarah pun kebingungan untuk menemui titik terang.





Dengan adanya dua penulisan aksara ini, dapat disimpulkan bagian jawa barat lebih senang di panggil sunda dibandingkan jawa, karena mereka menganggap beda keturunan.



Lalu bagaimana dengan betawi, yah masyarakat ini pun sama karena asal usulnya dari beragam etnis pendatang.
Etnis betawi sendiri disebut sebagai pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa. Ada yang berfikir untuk betawi murninya masih keturunan salaka negara di daerah kekuasaan sunda.



Tak hanya etnisnya yang campuran bahkan bahasanya juga terkontaminasi dari para pendatang. Bahasa Betawi adalah bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu.

Merekapun enggan di bilang orang Jawa karena merasa beda ras yang ada di keturunan mereka.



Dari uraian diatas tadi pantaslah mereka yang sama-sama tinggal di pulau Jawa baik etnis sunda/betawi tak mau di panggil orang Jawa.

Inilah bedanya dengan suku pulau lain, kalau mereka dikatakan orang sumatra, kalimantan, sulawesi, irian walaupun di dalamnya ada bermacam suku mereka nerimo, alias ngangguk saja. Kalau sunda/betawi kok ga mau ?? Aneh bukan...

Kalau ada yang salah artikel ini mohon diluruskan karena ini hanyalah, artikel non ilmiah tanpa bukti.

Monggo yang mau caci maki seruuupuutt dolo gan..





By c4punk

Referensi berbagai sumber.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Sunda

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jawa