Manado: Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) mengklaim daya listrik di tiga provinsi wilayah operasinya mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Sayangnya, jaringan listrik hanya menyentuh 292 desa.


Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Suluttenggo Janjte Rau menyebut Provinsi Sulawesi Tengah menjadi yang paling banyak belum terelektrifikasi dengan jumlah 244 desa. Sementara untuk Sulut dan Gorontalo masing sebanyak 29 desa dan 19 desa yang belum teraliri listrik.


'Kami menargetkan 2018 ini, listrik sudah bisa teraliri di 145 desa,' kata dia, saat dihubungi di Manado, Jumat, 9 Februari 2018.


Dua sistem pembangkit listrik masing-masing dari sistem interkoneksi Sulut-Gorontalo dan sistem pembangkit Sulteng sudah surplus 30 megawatt (mw). Program listrik desa yang menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) dijalankan untuk menerangi ratusan desa tersebut.


'Memang kendalanya di medan. Seperti di wilayah kepulauan contohnya. Kami terkendala untuk menarik jaringan ke sana,' ungkap Janjte.


Salah satu alternatif untuk mengahdirkan listrik di wilayah pelosok, ujar Jantje, adalah dengan menyediakan generator listrik dengan kapasitas sesuai kebutuhan listrik setempat.


'Karena menggunakan jaringan laut pun tak memungkinkan. Lantaran pertimbangan biaya yang sangat mahal namun dan jumlah masyarakat di wilayah itu masih kurang. Jadi salah satu alternatif dengan menggunakan generator,' kata dia.


Namun, dia mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memberi pelayanan melalui ketersediaan listrik bagi seluruh masyarakat termasuk di pelosok.


'Seperti di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud, di Kecamatan Karakelang di mana pada akhir tahun ini akan segera beroperasi PLTU Karekelang dengan kapasitas 2x3 mw,' ujarnya.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/daerah/G...raliri-listrik

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Widar, Anak Usaha PGN Pasok Listrik ke Pelabuhan Indonesia

- Penjualan Listrik NTB Meningkat 5,4%

- Mempercepat Program Penyediaan Listrik