hanyakorbanphpAvatar border
TS
hanyakorbanphp
Apakah Aku "Waras" ?

Malam yang larut bersama lantunan musik heartache nya one ok rock di musim hujan ini membuatku melamun, mengenang semua ulasan-ulasan dimasa lalu yang membuatku berfikir kenapa waktu itu terbuang sia-sia kenapa harus menyesal dan lebih parahnya kenapa harus merindu dengan orang yang sama untuk yang kesekian kali.


Sebut saja namaku Lay , seorang perempuan yang sangat mudah jatuh dan bangkit.
Malam ini aku teringat tentang sebuah lembaran lama, apalagi kalau bukan tentang cinta., apalagi kalau bukan tentang perasaan, apalagi kalo bukan tentang laki-laki.

Tepat tujuh tahun aku menjalin dengan laki-laki lahiran jawa ini, sebut saja namanya"Wildan" . Betapa bahagianya bisa menjalin LDR selama 7 tahun , betapa bangganya menunjukan ke teman teman ku bahwa LDR itu nikmatnya luar biasa.

Dan pertama kali aku mengenal wildan saat aku masih duduk di bangku SD *What* iya dulu wildan kakak kelasku dan pertama aku jatuh cinta sama wildan. Anak jaman old mah kalau jatuh cinta cuman senyum senyum doang liat orang yang di cintai.
Singkat cerita aku satu sekolahan sama wildan waktu SMP , yap dengan status wildan masih kakak kelasku, perasaan baper pun makin kuat dengan melihat wildan tiap hari dan pulang sekolah satu arah, tapi yang bikin aku ngelu dan gak berani ungkapin perasaan ku ke wildan karna aku tau ternyata wildan punya kekasih yang ternyata kakak kelasku juga. Waktu itu pertama kalinya aku ngerasa hati aku ngelu paru paru tiba tiba nyesek dan badmood banget. Tapi mungkin karena aku masih remaja dan banyak teman bisa dibilang aku udah move on.

Akhirnya tiba dimana aku kelas sembilan akhir, dalam hati "duh senengnya bentar lagi SMA" tapi ternyata inilah awal cerita dimana cinta yang dulu telah lama aku kubur rapat jauh didalam hati seperti di hentakkan kembali ke permukaan.

Wildan , iya laki-laki itu muncul lagi. Dengan logat yang sama dia chat aku lewat facebook.
Betapa bahagianya antara percaya dan tidak percaya. Serasa ini hati penuh dengan bunga tulip warna kuning.
Dan akhirnya kita saling sapa saling mengenal saling mengerti dan tiba dimana kita bertemu. Dari jarak yang sangat lumayan meskipun hanya Wonosobo - Jogjakarta. Dan untuk pertama kalinya ada tamu lelaki jauh dari wonosobo datang ke rumah. Tanpa basa basi tanpa gombalan yang gak bermutu wildan dengan tenang bercerita tentang hidupnya begitupun denganku. Dan semenjak kenyamanan itu kita memutuskan untuk menjalin hubungan..
Menjalin hubungan dengan hanya mengandalkan koneksi internet dan pulsa yang hanya bisa beli saat ngumpulin uang jajan. Kita memutuskan untuk LDR , dan untuk pertama kalinya lagi aku merasakan gimama sih nikmatnya pacaran gimana sih nikmatnya di perhatiin sama orang yang kita sayang. Dan aku merasakan itu semua.
LDR yang kita jalani begitu lumayan lama sampai pada tahun ke lima hubungan kita berlanjut, masih di tempat yang sama suasana yang sama penantian yang sama harapan yang sama. Aku menunggu Wildan di depan rumah yang tadi siang aku mendapatkan kabar bahwa dia mau datang ke rumah.
Betapa tekejutnya aku saat dia datang dan membawa sesuatu yang entah aku gak ngerti isinya apa. Dengan gayanya yang sok mau romantis itu wildan menyuruhku menutup kedua mataku. Dengan spotan saja aku kabulakan permintaan aneh itu, dalam waktu beberapa detik wildan mencium keningku dan berkata "Lay bukak matamu" aku perlahan membuka mata dan aku terkejut bukan main, Dengan polosnya wildan bilang "ini bunga untukmu, maaf udah kucal soalnya aku belinya di wonosbo tadi pagi"
Aku tertawa , gak biasa nya wildan seromantis ini.
Tapi dalam hati betapa hati ku lumpuh seketika saat wildan menyodorkan bunga untukku. Dengan perjuangan membawakan bunga yang tadinya segar menjadi kucal karena menempuh jarak 3 jaman.

Hari demi hari kita jalanin hubungan selayaknya pasangan yang sedang pertama kali kasmaran, hari demi hari kita menjalin hubungan dengan penuh drama dan kesedihan bersama, tiba dimana kesedihan awal itu dimulai tepat tanggal 26 Juni 2015 , ketika aku memutuskan untuk pergi merantau ke kalimantan. Bukan untuk menuntut ilmu , melainkan untuk mencari kebutuhan.
Ketika itu Wildan masih semester 5 dan dia menentap di wonosobo kota yang sangat sejuk itu.
Sampai pada dimana hari keberangkatan ku , sebelumnya kita tidak masalah untuk LDRan jauh karena kita sudah terbiasa dengan LDR , dan buat kita LDR itu nikmat karena bisa saling menghargai satu sama lain. So , no problem untuk itu, hanya saja tempat dimana aku bekerja signal susah , yah namanya di hutan.
Beberapa kali aku mencoba menghubungi nya sesering mungkin aku memberi kabar begitupun wildan yang selalu sabar menanti balasan chat dariku.
Namanya hubungan mustahil kalau tidak ada masalah, bukan hanya signal yang jadi penghalang. Tetapi kesibukan kita , wildan dengan kuliah semester akhirnya, aku dengan pekerjaan ku.
Bermodal kan kesetiaan hubungan kita tetap berlanjut meski sekarang komunikasi jarang sekali.
Tetapi lama - lama aku menyadari bahwa hubungan bermodalkan kesetiaan saja tidak cukup, sampai pada akhirnya aku menuntut wildan untuk selalu memberi kabar bagaimana pun keadaanya. Karena aku sadar untuk bertemu wildan sekarang tidaklah mudah, yang tadinya ketika rindu bisa ditempuh dengan jarak 3 jam bermodalkan bensin 50 ribu saja sekarang ketika rindu aku harus menyiapkan fisik yang sehat dan kantong yang tebal. Saat itu aku menyadari bahwa rindu dengan wildan terlalu mahal. Dan pada sampai akhirnya kita lost komunikasi hampir 3 bulan dengan alasan wildan sibuk dengan kegiatan KKN nya, bagaimana tidak merasa kesepian dengan kebiasaan ucapan selamat pagi yang kini satu notification saja tidak muncul. Aku mencoba menyibukan diri dengan pekerjan - pekerjaan sembari menunggu satu notification dari wildan. Tapi semakin larut tak kunjung juga ada yang aku harapkan itu. Aku mencoba menghubunginya dengan segala macam cara sebisa ku, lewat teman teman nya lewat orang tuanya. Tetapi hasilnya sama saja "sabar ya mugkin wildan memang lagi sibuk" sesibuk itukah kamu wil sampai hampir 2 bulan kamu tidak ada kabar ? Sampai pada dimana titik jenuh itu memuncak, dan ketika saat itu kesetiaan ku mulai di uji, seberapa kuat kah hatiku ketika ada lelaki lain yang membuatku nyaman dikalimantan ini sedang wildan tak ada kabarnya.

Hari demi hari aku semakin haus dengan perhatian, disaat itulah lelaki lain berdarah medan yang selalu memberikan senyum paginya untukku.
Aku mencoba untuk tidak terlalu terbawa perasaan, namun hati tidak bisa berdusta bahwa aku senang saat lelaki medan yang kerap disapa "Dana" itu selalu menyambut pagiku dengan berbagai macam ucapan nya yang khas.
Entah perasaan gila apa yang aku alami, aku merasa berdosa dengan wildan.
"wildan sedang berjuang demi gelar nya , aku disini malah jadi nyaman sama lelaki lain"
Apakah masih pantas aku menyebut hubungan dengan wildan LDR an ?
Saat itu aku percaya bahwa teori "Yang jauh bakal kalah sama yang dekat, dan yang sayang bakal kalah sama yang selalu ada"

Hari terus berlalu, bekerja seperti biasanya memberi kabar yang tanpa balasan kepada seorang yang jauh disana, dan selalu ada untuk seorang yang dekat disini.
Semakin aku merasa nyaman semakin aku lalai dengan perjuangan hubungan tujuh tahun silam ini.
Semakin aku merasa nyaman semakin kuat aku lupa dengan sosok wildan yang selalu menemaniku setiap hariku sebelum tiga bulan terakhir ini.

....... to be continue
0
1.3K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan