Sebagai penggenggam nomine terbanyak (13) tahun ini, The Shape of Water bisa dikatakan merupakan film yang berimbang.

Film fantasi ini dinominasikan dalam kategori utama seperti sutradara, naskah, aktris utama, dan aktris-aktor pendukung terbaik. Juga kategori teknis seperti sinematografi, desain kostum, penyuntingan suara, mixing suara, penyuntingan film, dan desain produksi.

Film ini mungkin adalah karya terbaik sutradara Guillermo del Toro. Lewat The Shape of Water, sineas Meksiko ini dinominasikan untuk piala Oscar dalam tiga kategori. Selain Sutradara Terbaik, namanya juga masuk bursa Film Terbaik (bersama sesama produser J. Miled Dale) dan Naskah Orisinal Terbaik (bersama Vanessa Taylor).

Del Toro (53) belum pernah memenangi Oscar. Sebelumnya ia masuk bursa nomine lewat El Laberinto Del Fauno (2006), tapi bukan sebagai sutradara --melainkan Naskah Orisinal.

The Shape of Water berlatar Amerika Serikat (AS) era Perang Dingin (1962). Elisa (Sally Hawkins) adalah seorang tukang bersih-bersih dalam sebuah fasilitas rahasia milik pemerintah. Hidupnya sebagai penyendiri berubah ketika ia dan rekannya Zelda (Octavia Spencer) menemukan makhluk misterius dalam sebuah tangki air.

Hawkins dan Zelda masing-masing menjadi nomine Aktris Terbaik dan Aktris Pendukung Terbaik. Sementara Richard Zenkins menjadi nomine Aktor Pendukung Terbaik dalam film yang memang tak punya aktor utama ini.

Belum tentu film dengan nomine terbanyak bakal memenangi gelar Film Terbaik. Lihat tahun lalu, ketika La La Land yang memiliki modal 14 nomine justru kalah dari Moonlight.

Tahun ini bisa saja hal itu terulang. Jika melihat Golden Globe sebagai ajang "pemanasan" untuk Oscar, rasanya film Three Billboards paling berpeluang masuk sebagai Film Terbaik Oscar 2018.

Karya sutradara Martin McDonagh ini memenangi empat piala Golden Globe. Antara lain Film Drama Terbaik, Aktris Utama Drama Terbaik (Frances McDormand), Aktor Pendukung Terbaik (Sam Rockwell), dan Skenario Terbaik (Martin McDonagh).

Terlebih lagi, Rockwell dan McDormand kembali memenangi kategori yang sama dalam SAG Awards, pekan lalu. Seluruh jajaran pemain memenangi "Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture" (performa luar biasa para pemain dalam sebuah film), prestasi tertinggi untuk sebuah film dalam ajang yang memberi penghargaan khusus bagi para aktor itu.

Rockwell dan McDormand pun masuk bursa Oscar dalam kategori masing-masing. Woody Harrelson bahkan ikut menemani Rockwell sebagai calon Aktor Pendukung Terbaik. Sayangnya sutradara McDonagh tidak masuk calon Sutradara Terbaik, tapi masih berpeluang menggenggam Oscar sebagai Penulis Skenario Orisinal Terbaik.

Christopher Nolan memiliki basis penggemar tersendiri sebagai sutradara-penulis dengan kisah yang rumit nan cerdas, tapi terjalin rapi seperti Memento (2000), The Prestige (2006), Inception (2010), Interstellar (2014), bahkan film komik The Dark Knight (2008).

Namun sebagai sutradara, ia tak pernah dilirik juri Academy. Ia pernah sekadar jadi nomine, tapi sebagai produser (Inception) dan penulis (Inception dan Memento).

Lewat Dunkirk, Nolan akhirnya dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik. Tidak hanya itu, peluangnya menggenggam Oscar pertama bertambah karena Dunkirk juga nomine Film Terbaik (Nolan juga menjadi produser).

Secara keseluruhan, film yang berlatar Perang Dunia II ini dinominasikan dalam delapan kategori, sebagian besar kategori teknis. Enam sisanya adalah penyunting film, musik orisinal, penyunting suara, sinematografi, mixing suara, dan desain produksi.

Phantom Thread bikin kejutan. Film karya sutradara Paul Thomas Anderson itu masuk sebagai kandidat Film Terbaik Oscar serta lima kategori lainnya pada aktor (Daniel Day Lewis), aktris pendukung (Lesley Manville), sutradara (Anderson), musik orisinal, dan desain kostum.

Kejutan, sebab ajang penghargaan bergengsi lain seperti Golden Globe, SAG Awards, dan BAFTA seakan enggan meliriknya. Tak satupun dari tiga ajang itu memberi piala untuk Phantom Thread.

Dalam BAFTA, Phantom Thread diikutsertakan dalam empat kategori dan dua nomine pada Golden Globe. Sementara SAG Award seolah tidak mengenal film berlatar London, Inggris, pada 1950-an itu dengan tidak menominasikannya dalam bidang apapun.

Lewis menjadi Reynolds Woodcock, seorang perancang baju yang hidupnya berderap cepat. Para wanita silih berganti menghampirinya, dari bintang film, sosialita, bangsawan, dan sebagainya. Hidup Woodcock berubah saat dikunjungi Alma (Vicky Krieps), seorang wanita dengan kemauan kuat. Dari model utama, Alma pun menjadi kekasih Woodcock.

Dalam era ketika hak-hak dan suara perempuan makin sering diperdengarkan, Academy mencetak sejarah baru. Mereka menominasikan Rachel Morrison sebagai sinematografik terbaik. Penata Kamera film Netflix Mudbound ini merupakan perempuan sinematografer pertama yang menjadi nomine Oscar.

Mudbound punya latar Perang Dunia II, tapi untuk pewarnaan dan pengambilan gambar, Morrison terinspirasi dari berbagai fotografer era Depresi akhir 1920-an seperti Dorothea Lange dan Walker Evans. Karya Morrison berikutnya adalah film pahlawan super Black Panther yang bakal tayang pada pertengahan Februari kelak.

Dalam daftar kandidat aktris utama terbaik Oscar kali ini, ada satu wajah muda. Dialah Saoirse Ronan (baca: Sher-sya Ronan). Umurnya baru 23 tahun, tapi sudah tiga kali dinominasikan dalam Piala Oscar.

Yang pertama ketika aktris berdarah Irlandia ini baru berusia 14 saat menjadi kandidat Aktris Pendukung Terbaik pada 2008 lewat Atonement. Kedua kali jadi nomine, ia berpindah kategori menjadi Aktris Terbaik dalam film Brooklyn. Kini ia kembali dapat peluang menjadi Aktris Terbaik lewat akting menawan dalam Lady Bird.

Dalam Lady Bird, Ronan memerankan Christine "Lady Bird" MacPherson --anak SMA tahun terakhir yang merasa berada di tempat yang salah. MacPherson mencari petualangan, duniawi, dan romansa. Ketiga hal itu sulit didapat di sekolahnya yang punya peraturan ketat sebagai sekolah katolik.

Lady Bird juga mendapat nominasi film terbaik, aktris pendukung terbaik (Laurie Metcalf), sutradara terbaik, dan naskah orisinal terbaik (keduanya Greta Gerwig).

Ketika Get Out tayang di bioskop pada Maret 2017, rasanya sebagian besar orang takkan menyangkanya bakal masuk hitungan sebagai Film Terbaik Oscar. Kenyataannya, film ini masuk empat kategori sekaligus.

Jordan Peele jadi orang yang paling berpeluang menggenggam Oscar karena namanya masuk dalam tiga kategori: Film Terbaik (sebagai produser bersama Sean McKittrick, Jason Blum, Edward H. Hamm Jr), Sutradara Terbaik, dan Penulis Naskah Terbaik. Satu nomine lagi untuk kategori Aktor Utama Terbaik jatuh kepada Daniel Kaluuya.

Keberhasilan ini merupakan sukses besar Blumhouse Pictures. Sebab Get Out juga berhasil secara komersial dengan mampu meraup US $253,1 juta dari seluruh dunia, dengan bujet "receh" hanya US $4,5 juta.

Film ini bisa mengejutkan karena formula tak biasa di dalamnya. Ada unsur "ketakutan" kaum minoritas yang dimunculkan secara tersirat maupun tersurat dalam film horor/thriller ini.

Seorang Afrika-Amerika bernama Chris Washington (Kaluuya) akan bertemu orangtua pacarnya yang berkulit putih dalam sebuah rumah di pinggir hutan. Pertemuan itu ternyata menjadi mimpi buruk baginya.

The Post memang masuk bursa film terbaik, tapi cuma satu untuk kategori individu. Aktris utama Meryl Streep yang dinominasikan untuk ke-21 kali dalam ajang Oscar dan ia sudah menang tiga kali.

Sutradara Steven Spielberg dan aktor utama Tom Hanks ternyata tidak masuk hitungan juri Academy. Soal Spielberg, ini seperti pola Academy. War Horse (2011) dan Bridge of Spies (2015) adalah karya Spielberg yang masuk bursa Film Terbaik, tapi nama sineas berdarah Yahudi itu tidak ada dalam daftar calon sutradara terbaik.

Meski begitu tahun ini Spielberg bisa menggenggam Piala Oscar sebab ia juga masuk dalam jajaran produser The Post. Setidaknya ia juga sudah dua kali memenangi Oscar sebagai sutradara terbaik melalui Schindler's List (1993) dan Saving Private Ryan (1999).

Hanks juga sudah dua kali dapat Oscar sebagai Aktor Utama Terbaik lewat Philadelphia (1993) dan Forrest Gump (1994). Namun ia seakan sudah tak lagi dilirik juri Academy sebab tak pernah masuk bursa nomine lagi sejak film Cast Away (2000).

Luputnya The Post merupakan ulangan dari Golden Globe pada bulan lalu, meski sedikit berbeda. Film ini dinominasikan dalam enam kategori, lima di antaranya adalah kategori utama yaitu film, sutradara, aktor, aktris, dan naskah, serta musik orisinal --tapi tidak memenangi satupun.