- Beranda
- Komunitas
- News
- Dunia Kerja & Profesi
Cadangan Listrik Negara Maju 100 Persen Lebih Gan! Yuk Dukung Proyek 35 Ribu MW
TS
beritabaik056
Cadangan Listrik Negara Maju 100 Persen Lebih Gan! Yuk Dukung Proyek 35 Ribu MW
Quote:
Total ada sekitar 80 ribu desa di pelosok Indonesia. Besar ya Negara kita gan? Dari sebanyak itu, tinggal 1.200-an desa saja yang belum teraliri listrik. Sambil terus dikerjakan, kebutuhan listrik ke depan akan terus bertambah dan itu jadi salah satu pertimbangan tercetusnya ide proyek listrik 35 ribu MegaWatt (MW).
Sejak 2015, Presiden Joko Widodo mencanangkan proyek besar itu. Pemerintah kita kayaknya mau menambah pasokan listrik di daerah, khususnya desa-desa, agar perekonomian orang desa makin sejahtera.
Kalau melihat catatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), lebih dari empat ribu desa mulai terang benderang karena masuk listrik baru-baru ini. Penyaluran listrik sudah sampai ke daerah terpencil, terluar, dan tertinggal. Suka disingkat 3T.
Kita bantu doakan saja gan semoga proyek 35 ribu MW berjalan lancar supaya saudara-saudara kita di daerah juga menikmati hal yang sama seperti kita di kota. Toh kalau sudah begitu, kita pergi ke mana saja, sampai ke pelosok dan daerah terluar sekalipun jadi tenang karena sudah ada listrik.
Siapa tahu kalau listriknya sudah mumpuni, daerah indah yang sekarang susah didatangi nantinya jadi mudah. Sebab kalau sudah ada listrik, pembangunan bandara atau pelabuhan juga jadi memungkinkan.
Satu hal perlu disyukuri, baru-baru ini ada kabar kalau tahapan administrasi pembangunan listrik 35 ribu MW sudah beres. Sisanya, tinggal menggarap perencanaan dan pengerjaan konstruksi yang inline dengan kebutuhan listrik.
Pemerintah berupaya mengakselerasi proyek 35 ribu MW itu kelar pada 2019. Paling lambat selesai tahun 2024.
Penyelesaian proyek listrik ini adalah upaya pemerataan pembangunan dengan meningkatkan rasio elektrifikasi pada 2019 bisa mencapai 96 persen dari 93 persen di 2017.
Dewan Energi Nasional (DEN) memberi dukungan ke pemerintah agar bisa mencapai target tambahan energi listrik sebesar 35 ribu MW pada 2019 agar Indonesia mampu memiliki pembangkit berkapasitas total 114 GigaWatt (GW) pada 2025 sebagai prasyarat menggalakan industrialisasi secara penuh sesuai target pembangunan jangka menengah.
Pembangunan proyek pembangkit listrik ini tentu saja digarap bareng sama PLN dan perusahaan listrik swasta
Sejak 2015, Presiden Joko Widodo mencanangkan proyek besar itu. Pemerintah kita kayaknya mau menambah pasokan listrik di daerah, khususnya desa-desa, agar perekonomian orang desa makin sejahtera.
Kalau melihat catatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), lebih dari empat ribu desa mulai terang benderang karena masuk listrik baru-baru ini. Penyaluran listrik sudah sampai ke daerah terpencil, terluar, dan tertinggal. Suka disingkat 3T.
Kita bantu doakan saja gan semoga proyek 35 ribu MW berjalan lancar supaya saudara-saudara kita di daerah juga menikmati hal yang sama seperti kita di kota. Toh kalau sudah begitu, kita pergi ke mana saja, sampai ke pelosok dan daerah terluar sekalipun jadi tenang karena sudah ada listrik.
Siapa tahu kalau listriknya sudah mumpuni, daerah indah yang sekarang susah didatangi nantinya jadi mudah. Sebab kalau sudah ada listrik, pembangunan bandara atau pelabuhan juga jadi memungkinkan.
Satu hal perlu disyukuri, baru-baru ini ada kabar kalau tahapan administrasi pembangunan listrik 35 ribu MW sudah beres. Sisanya, tinggal menggarap perencanaan dan pengerjaan konstruksi yang inline dengan kebutuhan listrik.
Pemerintah berupaya mengakselerasi proyek 35 ribu MW itu kelar pada 2019. Paling lambat selesai tahun 2024.
Penyelesaian proyek listrik ini adalah upaya pemerataan pembangunan dengan meningkatkan rasio elektrifikasi pada 2019 bisa mencapai 96 persen dari 93 persen di 2017.
Dewan Energi Nasional (DEN) memberi dukungan ke pemerintah agar bisa mencapai target tambahan energi listrik sebesar 35 ribu MW pada 2019 agar Indonesia mampu memiliki pembangkit berkapasitas total 114 GigaWatt (GW) pada 2025 sebagai prasyarat menggalakan industrialisasi secara penuh sesuai target pembangunan jangka menengah.
Pembangunan proyek pembangkit listrik ini tentu saja digarap bareng sama PLN dan perusahaan listrik swasta
Spoiler for pembangunan pembangkit listrik:
Quote:
PLN kebetulan kebagian tugas membangun pembangkit listrik yang total kapasitasnya mencapai 10.000 MW dari jumlah 35.000 MW itu. Tanggung jawab PLN itu termasuk membangun infrastruktur dan transmisinya.
Sisanya, yang 25.000 MW akan digarap perusahaan listrik swasta. Nama keren perusahaan listrik swasta itu independent power producer alias IPP.
Nah, agan-sista, kerja bareng pemerintah dan swasta emang kudu jalan bersamaan dan sehati.
PLN, misalnya, kudu menyediakan akses listrik di daerah terluar, terpencil dan tertinggal.
Mereka senang bisa join bareng sama swasta ngebangun pembangkit listrik 35 ribu MW.
Perusahaan listrik swasta bisa bikin pembangkit listrik. Terus, penjualan listriknya ke PLN.
Istilah jual listrik ke PLN itu namanya purchasing power agreement (PPA).
Sisanya, yang 25.000 MW akan digarap perusahaan listrik swasta. Nama keren perusahaan listrik swasta itu independent power producer alias IPP.
Nah, agan-sista, kerja bareng pemerintah dan swasta emang kudu jalan bersamaan dan sehati.
PLN, misalnya, kudu menyediakan akses listrik di daerah terluar, terpencil dan tertinggal.
Mereka senang bisa join bareng sama swasta ngebangun pembangkit listrik 35 ribu MW.
Perusahaan listrik swasta bisa bikin pembangkit listrik. Terus, penjualan listriknya ke PLN.
Istilah jual listrik ke PLN itu namanya purchasing power agreement (PPA).
Spoiler for pekerja ini lagi membangun gardu listrik disuatu tempat nih gan:
Quote:
Pemerintah juga bilang jadwal penyelesaian proyek listrik ini disesuaikan dengan kondisi permintaan listrik atau pertumbuhan ekonomi. Tadinya, pembangunan proyek listrik 35.000 MW ini direncanakan selesai tahun 2019 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi bisa 7 persen.
Terus, PLN memastikan jangka waktu beroperasi komersial alias commercial on date (COD) disesuaikan tahunnya secara multi years. Maksudnya apa sih?
Gini loh agan-sista. Pembangunan pembangkit-pembangkit listrik di proyek 35 ribu MW harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penjualan listrik. Pembangunan proyek pembangkit listrik itu tuh membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Selain itu, waktu pengerjaan pembangunan pembangkit juga berbeda-beda sesuai jenis dan teknologi yang digunakan.
Pemerintah sudah nunjukin hasil nyata. FYI, kampung kakek di Pulau Natuna sudah terpasang listrik loh di tahun lalu. Ane sama keluarga senang waktu denger cerita kakek yang bahagia banget bisa nonton bola di TV sama bisa ngebimbing cucu ngerjain tugas sekolah di malam hari.
Di daerah-daerah, sekarang sudah tidak ada lagi pemadaman listrik akibat defisit daya pembangkit. Seluruh sistem besar kelistrikan PLN telah mengalami surplus, bahkan beberapa daerah mempunyai reserve margin (cadangan daya) lebih dari 30 persen. Contohnya di Lombok cadangan listriknya mencapai 72 MW.
Trus, apa saja sih progress proyek ini. Dikutip dari data Kementerian ESDM berikut progres program 35.000 MW per September 2017;
Porsi PLN
- Perencanaan 4.090 MW (36%)
- Pengadaan 1.794 MW (16%)
- Konstruksi 5.205 MW (46%) –
- Commercial Operation Date/COD 167,8 MW (2%)
Porsi (IPP)
- Perencanaan 2.880 MW (12%)
- Pengadaan 2.769 MW (10%)
- Sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 10.255 MW (39%) Konstruksi 10.061 MW (38%) –
- Commercial Operation Date (COD) 605 MW (2%)
- Secara total, 6.970 MW (19%) sedang dalam tahap perencanaan, 4.563 MW (12%) di pengadaan, 10.255 MW (27%) sudah PPA tapi belum konstruksi, 15.266 MW (40%) sudah konstruksi, dan 773 MW (2%) yang sudah COD alias beroperasi secara komersial.
Pemerintah berkomitmen terus berusaha menjalankan program tersebut sebaik mungkin. Intinya, pemerintah hanya ingin memberi jaminan ketersediaan listrik kepada masyarakat maupun bagi industri dan UMKM selayaknya negara maju yang memiliki cadangan listrik lebih dari 100 persen agar tidak byar pet sedetik pun.
Itu rata-rata Negara maju segitu gan serepnya. Gede ya? Berarti ketersediaan listriknya itu kali dua lebih tinggi dari penggunaannya. Ya memang harus begitu kalau mau maju. Nggak akan sia-sia juga kok.
Tenang saja ya gan, proyek 35 ribu MW bakal terealisasi mengingat proses administrasi dan pengadan yang sudah selesai (*)
Terus, PLN memastikan jangka waktu beroperasi komersial alias commercial on date (COD) disesuaikan tahunnya secara multi years. Maksudnya apa sih?
Gini loh agan-sista. Pembangunan pembangkit-pembangkit listrik di proyek 35 ribu MW harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penjualan listrik. Pembangunan proyek pembangkit listrik itu tuh membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Selain itu, waktu pengerjaan pembangunan pembangkit juga berbeda-beda sesuai jenis dan teknologi yang digunakan.
Pemerintah sudah nunjukin hasil nyata. FYI, kampung kakek di Pulau Natuna sudah terpasang listrik loh di tahun lalu. Ane sama keluarga senang waktu denger cerita kakek yang bahagia banget bisa nonton bola di TV sama bisa ngebimbing cucu ngerjain tugas sekolah di malam hari.
Di daerah-daerah, sekarang sudah tidak ada lagi pemadaman listrik akibat defisit daya pembangkit. Seluruh sistem besar kelistrikan PLN telah mengalami surplus, bahkan beberapa daerah mempunyai reserve margin (cadangan daya) lebih dari 30 persen. Contohnya di Lombok cadangan listriknya mencapai 72 MW.
Trus, apa saja sih progress proyek ini. Dikutip dari data Kementerian ESDM berikut progres program 35.000 MW per September 2017;
Porsi PLN
- Perencanaan 4.090 MW (36%)
- Pengadaan 1.794 MW (16%)
- Konstruksi 5.205 MW (46%) –
- Commercial Operation Date/COD 167,8 MW (2%)
Porsi (IPP)
- Perencanaan 2.880 MW (12%)
- Pengadaan 2.769 MW (10%)
- Sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 10.255 MW (39%) Konstruksi 10.061 MW (38%) –
- Commercial Operation Date (COD) 605 MW (2%)
- Secara total, 6.970 MW (19%) sedang dalam tahap perencanaan, 4.563 MW (12%) di pengadaan, 10.255 MW (27%) sudah PPA tapi belum konstruksi, 15.266 MW (40%) sudah konstruksi, dan 773 MW (2%) yang sudah COD alias beroperasi secara komersial.
Pemerintah berkomitmen terus berusaha menjalankan program tersebut sebaik mungkin. Intinya, pemerintah hanya ingin memberi jaminan ketersediaan listrik kepada masyarakat maupun bagi industri dan UMKM selayaknya negara maju yang memiliki cadangan listrik lebih dari 100 persen agar tidak byar pet sedetik pun.
Itu rata-rata Negara maju segitu gan serepnya. Gede ya? Berarti ketersediaan listriknya itu kali dua lebih tinggi dari penggunaannya. Ya memang harus begitu kalau mau maju. Nggak akan sia-sia juga kok.
Tenang saja ya gan, proyek 35 ribu MW bakal terealisasi mengingat proses administrasi dan pengadan yang sudah selesai (*)
0
788
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan