Ground breaking yang menghebohkan Jakarta bahkan dunia fana ini, seputar Klapa village, yang terletak di wilayah pondok kelapa sudahlah terjadi. Gubernur DKI Jakarta melalui akun Instagram @aniesbaswedan menyampaikan rasa senang bukan kepalang, kebahagiaan tersebut terjadi atas komitmen dan dukungan banyak pihak. Begitulah kira kira isi tulisan posting instagramnya pada saat peluncuran batu sakti secara simbolis, yang menandai di mulainya pembangunan istana impian warga Jakarta. Yang belum punya rumah tentunya. Seperti saya.

Dalam berita warta kota Tribunnews, dimuat keterangan bahwa hunian itu, untuk tipe 36 sangat mewah. Terdiri dari 2 kamar. Semoga kemewahan yang ada bisa memuaskan warga Jakarta seperti kita yang saat ini masih ngontrak.


Jumlah unit yang akan di wujudkan dalam Klapa village ini di beritakan sebanyak 703 unit. Ada 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe studio atau 21 alias 1 kamar. Ini luar biasa sekali, jumlah sebanyak ini kita harapkan mampu mewujudkan keinginan seluruh warga Jakarta yang belum punya hunian milik sendiri. Dengan bejibun banyaknya jumlah unit yang di bangun semoga seluruh warga DKI Jakarta bisa rukun dalam satu rusun.


Warga yang bisa memiliki istana yang akan di bangun ini adalah warga yang punya penghasilan tetap di bawah 7 juta. Nah dalam poin ini harapan TS untuk ikut dapat memiliki istana tersebut pupus. Karena belum punya penghasilan tetap . Dan berkiprah di Kaskus juga penghasilan belum sampai 7 juta perbulan. Jadi harapan untuk dapat ini sirnalah sudah. Untuk sementara.


Punahnya harapan TS untuk dapat memiliki istana Klapa muda tersebut bukan saja terjadi karena adanya penghasilan yang tiada menentu, namun terjadi pula karena adanya ketetapan Bank Indonesia. BI menetapkan maksimal cicilan adalah sebesar 30% dari penghasilan. Perkiraan cicilan menurut berbagai sumber berkisar sekitar 1,5 jutaan perbulan termurahnya. Jadi minimum penghasilan yang bisa ikut adalah 5 jt. Bukan cuma TS yang punah harapannya di sini. Namun kawan kawan buruh dan pekerja swasta yang hanya punya penghasilan tunggal dari UMR nampaknya harus legowo.


Gubernur idola warga Jakarta itu mengakui, bahwa banyak warga Jakarta yang punya impian untuk menetap pada istana itu tidak masuk kategori bankable. Atau memenuhi persyaratan perbankan. Oleh karena itu nantinya ada sistem sewa untuk masyarakat yang tidak bisa mencicil. Asalkan tertib bayar sewanya dan perawatan nya.

Kelima hal itulah yang termuat dalam berita heboh seminggu ini dalam tema rumah tanpa DP. Atau dp enol rupiah. Dalam program ini yang belum di jelaskan adalah bagi warga yang mencicil hunian tersebut nantinya apakah di bebankan iuran perawatan seperti halnya sebuah komplek perumahan, rusun atau partemen, ataukah nantinya akan bebas iuran sepanjang masa berkelana. Tiada kejelasan disitu. Untuk sementara ini.