Makanan khas dari Palembang umumnya lekat dengan kategori makanan yang pedas, berkuah, dan berminyak.

Namun, ternyata ada loh salah satu makanan khas Palembang yang manis, lagi legit .

Memang, tak begitu banyak masyarakat luar yang tahu tentang makanan ini. Bagaimana tidak, orang Palembang sendiri saja sudah jarang yang menyantapnya .

Kira-kira kenapa ya?

Nanti akan kita bahas lebih lanjut...

Sekarang, mari kita mulai dengan mengenal gulo puan karena tak kenal maka tak sayang, sayangin akohhh donkkk


Apa itu Gulo Puan?



Gulo Puan adalah bahasa Palembang, yaitu Gulo berarti gula dan Puan berarti susu. Jadi, Gulo Puan adalah "gula susu".

Sesuai namanya, gulo puan terbuat dari gula dan susu yang bentuknya menyerupai karamel kering. Teksturnya lembut, sedikit berpasir, dan berwarna coklat. Rasanya mirip keju, tetapi ini sangat manis.


Gulo Puan Makanan Para Bangsawan



Berdasarkan cerita turun temurun dari orang tua kami, pada zaman dahulu, gulo puan hanya dikonsumsi oleh para sultan, bangsawan, dan para haji di Kesultanan Palembang Darussalam.

Pada masa itu, gulo puan dianggap sebagai makanan istimewa dan harganya pun sangat mahal. Namun, lain zaman, lain pula cerita. Kini, siapapun bisa menikmati gulo puan.


Sekilas tentang Proses Pembuatan Gulo Puan



Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, gulo puan terbuat dari susu. Namun, bukan susu sapi, melainkan susu kerbau rawa yang dipanaskan bersama gula pasir dalam wajan besar.

Gulo puan harus dimasak dengan api yang kecil selama lima jam sehingga terciptalah makanan yang luar biasa lezat ini, .


Cara Menikmati Gulo Puan



Ada banyak cara menikmati gulo puan. Saya sendiri lebih suka menikmati gulo puan bersama doi (cieee yang jones ngamuk, haha).

Tapi serius, Gaes. Saya lebih suka menikmati gulo puan secara langsung tanpa tambahan apapun. Soalnya, gulo puan ini sangat enak. Kalau kata Upin Ipin, "sedap, sedap, sedap", .

Namun, setiap orang punya cara tersendiri dalam menikmati gulo puan. Ada yang menjadikan gulo puan sebagai cocolan pisang dan ubi goreng dan ada juga yang menjadikannya sebagai selai roti tawar.

Selain itu, gulo puan juga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kue delapan jam.


Gulo Puan, Riwayatmu Kini....



Sempat saya singgung sebelumnya. Tak seperti tekwan, pindang, dan makanan khas Palembang lainnya yang cukup dikenal masyarakat Indonesia. Gulo puan justru hampir kehilangan jati diri di tanahnya sendiri (woys, agak dalam ini kawan bahasanya ).

Saat ini, orang Palembang pun sangat jarang menyantap penganan khas satu ini dikarenakan keberadaannya yang sudah sangat langka dan jarang ditemukan.

Kurangnya kepedulian pemerintah terhadap para pelaku usaha gulo puan serta menurunnya minat masyarakat Palembang sendiri terhadap makanan khas satu ini, saya rasa itu adalah penyebab kenapa gulo puan nyaris hilang.

Di sisi lain, kelangkaan gulo puan ini mungkin menjadi penyebab utama mahalnya harga gulo puan.


Tempat Menemukan Gulo Puan



Nah, bagi GanSis yang ingin mencicipi lezatnya gulo puan. Ada dua lokasi yang bisa kalian datangi. Namun, gulo puan hanya ada pada hari tertentu, yaitu :

- Masjid Agung Palembang.

Hanya ada setiap hari jumat. Mulai jam 10 pagi hingga sore. Para penjual gulo puan menjajakan dagangannya tepat di bagian luar pagar Masjid Agung.


- Pasar 26 Ilir Palembang 

Setiap sabtu dan minggu. Untuk posisi pastinya dimana saya belum tahu. Namun, jika GanSis datang pada hari tsrsebut, GanSis bisa bertanya pada masyarakat sekitar. Soalnya, saya tidak pernah membeli gulo puan di daerah sana.

Berbicara masalah masalah harga, harga gulo puan ini mencapai 100 ribu rupiah per-kg. Namun, kita juga bisa membeli per -ons atau berdasarkan request sesuai uang GanSis.