- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ridho Suami Untuk Istri
TS
wunda
Ridho Suami Untuk Istri
Pagi ini aku tidak seperti biasanya berdiri di tengah rangkaian kereta, aku bersandar diujung Lorong kereta.
Aku melihat sepasang wanita dan pria mungkin suami istri, entah mengapa aku mendengarkan percakapan mereka.
Si pria berkata, tidak terlalu jelas, perihal tentang ada pesan yang telah ia baca sudah tidak ada lagi di ponsel istrinya.
“sudah dihapus” tegas istrinya, si pria pun heran.
Pesan tersebut berisi jumlah nominal yang ditransfer sang istri ke ibunya,
“Aku tidak mempersalahkan kamu mengirim uang ke ibu, adik atau siapapun, tapi setidaknya aku suamimu, apa apa yang kamu lakukan adalah tanggung jawabku, aku pun selalu memberi contoh, walau aku sepenuhnya milik ibuku, walau kewajibanku sampai aku tiada ibu adalah tanggung jawabku, tapi aku selalu menganggapmu istri dengan meminta izin bahwa aku ingin memberi sedikit penghasilanku pada ibuku bahkan ibumu, kenapa kau tidak mencontohku? Apa yang salah tentang itu? Apa kamu takut aku tidak memberi izin? Atau ada hal lainnya yang tidak aku ketahui?
Katamu tadi, kau menghapus pesan yang berisi nominal tersebut? Aneh menurutku, seperti menyembunyikannya dariku.dan kau pun tidak memberitahuku sampai aku menanyakan hal tesebut padamu” Lanjut si pria
Si pria terlihat kecewa, sepertinya perilaku baik yang seharusnya dicontoh istrinya tidak tersampaikan, mungkin si pria telah mencontohkan banyak hal baik lainnya tapi sang istri tidak melakukannya, terlihat kekecewaan dari matanya.
Bila aku bisa berpendapat, buat apa pernikahan tetapi masih menyembunyikan sesuatu, buat apa pernikahan jika tidak saling terbuka. Buat apa satu orang baik bertahan pada keburukan atas orang lain yang tidak mau dirubah dari orang tersebut.
Mungkin kesabaran, kesabaran menerima pasangan walau dalam keadaan tidak utuh,
Atau yang lebih gila lagi disebut cinta?
Sumber Spoiler
Aku melihat sepasang wanita dan pria mungkin suami istri, entah mengapa aku mendengarkan percakapan mereka.
Si pria berkata, tidak terlalu jelas, perihal tentang ada pesan yang telah ia baca sudah tidak ada lagi di ponsel istrinya.
“sudah dihapus” tegas istrinya, si pria pun heran.
Pesan tersebut berisi jumlah nominal yang ditransfer sang istri ke ibunya,
“Aku tidak mempersalahkan kamu mengirim uang ke ibu, adik atau siapapun, tapi setidaknya aku suamimu, apa apa yang kamu lakukan adalah tanggung jawabku, aku pun selalu memberi contoh, walau aku sepenuhnya milik ibuku, walau kewajibanku sampai aku tiada ibu adalah tanggung jawabku, tapi aku selalu menganggapmu istri dengan meminta izin bahwa aku ingin memberi sedikit penghasilanku pada ibuku bahkan ibumu, kenapa kau tidak mencontohku? Apa yang salah tentang itu? Apa kamu takut aku tidak memberi izin? Atau ada hal lainnya yang tidak aku ketahui?
Katamu tadi, kau menghapus pesan yang berisi nominal tersebut? Aneh menurutku, seperti menyembunyikannya dariku.dan kau pun tidak memberitahuku sampai aku menanyakan hal tesebut padamu” Lanjut si pria
Si pria terlihat kecewa, sepertinya perilaku baik yang seharusnya dicontoh istrinya tidak tersampaikan, mungkin si pria telah mencontohkan banyak hal baik lainnya tapi sang istri tidak melakukannya, terlihat kekecewaan dari matanya.
Bila aku bisa berpendapat, buat apa pernikahan tetapi masih menyembunyikan sesuatu, buat apa pernikahan jika tidak saling terbuka. Buat apa satu orang baik bertahan pada keburukan atas orang lain yang tidak mau dirubah dari orang tersebut.
Mungkin kesabaran, kesabaran menerima pasangan walau dalam keadaan tidak utuh,
Atau yang lebih gila lagi disebut cinta?
Spoiler for show:
Sumber Spoiler
Diubah oleh wunda 19-01-2018 01:54
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
2K
8
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan