Program Gubernur Jakarta satu persatu mulai di berlakukan, dari penutupan alexis hingga rumah DP 0% sesuai janji kampanye, namun bagaimana syarat untuk warga DKI yang ingin mempunyai rumah tersebut.



Sang Gubernur Anies Baswedan mengatakan, skema yang digunakan untuk merealisasikan program ini dengan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang di realisasikan dengan sistem program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).



FLPP ini adalah program subsidi pemerintah, dengan sistem suku bunga rendah dan flat selama masa cicilan, yaitu suku bunga 5 persen dan dengan jangka waktu cicilan sampai 20 tahun.

Namun jangan harap perumahan DP 0% ini layaknya rumah konvensional, rumah ini vertikal ke atas dengan 2 tower layaknya rumah susun atau apartemen.



Akan ada dua tipe dari perumahan ini yaitu tipe 36 dan 21, namun tak sembarangan orang bisa membeli rumah DP 0% ini, rumah ini khusus warga DKI berpenghasilan 4 - 7 juta dan tak boleh di pindah tangankan. Sangat disayangkan untuk rakyat kecil nampaknya rumah DP 0% ini tak kan pernah terbeli.

Anies sendiri mengatakan kepada para pengurus dan media, "Kalaupun pindah tangan harus ke warga yang tidak mampu juga," peumahan itu akan dibangun tepatnya di Jalan Haji Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.



Harga rumah sendiri akan dimulai dari harga Harga Rp 185 juta itu adalah yang paling murah dengan tipe rumah 21 m2.
Kemudian untuk harga yang lebih tinggi, warga DKI harus merogoh kocek dengan harga Rp320 juta akan mendapatkan rumah tipe 36 m2.

Nampaknya janji rumah DP 0% bisa direalisasikan, lalu bagaimana dengan gubernur yang lain akankah membuat hal yang sama, karena banyaknya anak bangsa yang tak punya rumah karena mahalnya biaya untuk mendapatkan rumah, biasanya pengembang swasta DP murah tidak menjamin ujung-ujungnya kurang lebih di kisaran Rp 20 juta juga, itupun posisi rumah di sudut-sudut kota masih penuh dengan lahan kosong, untuk berniaga mandiri pun susah, banyak perumahan mangkrak karena tak laku, belum lagi suku bunga yang tinggi alias fluktuatif tidak secara flat, ini memberatkan masyarakat dengan penghasilan rendah.



Jadi bagaimana kawan menurut kalian, apakah ini hanya program demi menunaikan janji ?? atau bisa secara continue tetap ada kebijakan ini, walau nanti berganti gubernur yang memimpin karena semua untuk membuat warga DKI tersenyum.

Sebelum coment sruuppuutt kopi dolo gan...



Penulis c4punk



Referensi

https://m.detik.com/finance/properti...-rumah-dp-rp-0