gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Sultan Minta Warga Terdampak Bandara Difasilitasi untuk Bertani


Yogyakarta, Gatra.com - Pembersihan area bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DI Yogyakarta, telah dimulai pada Senin (8/1). Gubernur DI Yogyakarta meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi warga terdampak untuk tetap bisa bertani.

Di hari kedua pembersihan area, empat orang ditangkap Polres Kulon Progo.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa warga yang menolak pindah tetap bisa bertani dengan fasilitas yang diberikan pemerintah daerah.
“Saya sudah lama berbicara dengan Bupati Kulon Progo, terutama untuk memfasilitasi warga terdampak untuk bisa bertani di tempat tinggal yang baru. Yang saya tahu, pemkab sudah menyiapkan lahan di tanah kas desa sebagai areal pertanian. Sekarang tinggal sosialisasinya bagaimana,” kata Sultan, usai peresmian toilet bawah tanah di Malioboro, Selasa (9/1).
Sesuai kesepakatan, jika warga bersedia pindah ke tempat yang disediakan, pemerintah akan membayar sewa tempat selama lima tahun pertama. Pada tahun keenam, warga mulai membayar.
Melihat adanya penolakan sejumlah warga, Sultan meminta agar dilakukan dialog yang efektif dan berlangsung kondusif.
“Wilayah itu (area bandara) ke depan akan sangat bising dan penuh polusi. Jika tetap di sana, warga bisa tahan nggak?” kata Sultan.
Pada hari kedua pembersihan area bandara oleh PT Angkasa Pura I, sejumlah  warga tetap bertahan di Dusun Kepek, Glagah, Kecamatan Temon. Aksi penolakan bandara itu pun berujung ricuh dengan aparat.
Polres Kulon Progo yang  menjaga kegiatan pembersihan 16 bidang tanah menangkap tiga orang dan dibawa ke Mapolres.
“Sampai hari ini kami sudah mengamankan empat orang terduga provokator, satu orang Senin kemarin. Hingga saat ini kami masih terus melakukan pemeriksaan intensif keterlibatan mereka di sana,” kata Kabag Ops Polres Kulon Progo Kompol Sudarmawan.
Adapun Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyatakan, pemkab sepenuhnya membuka diri untuk proses komunikasi dengan warga terdampak bandara yang tidak mau pindah.
“Pemerintah sebagai pelayan masyarakat sepenuhnya proaktif. Kami siap melayani dan bertemu dengan warga,” katanya.
Bupati juga meminta agar kepolisian memeriksa identitas empat orang yang ditangkap tersebut. Jika mereka mahasiswa dan tidak terbukti melakukan tindak pidana, Bupati meminta mereka dibebaskan agar bisa kembali ke kampus.
Hasto memastikan apapun yang nanti terjadi di lapangan, proyek bandara NYIA akan tetap berjalan. Namun, kata dia, dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi berbagai kendala.

Reporter : Arif Koes
Editor : Mukhlison

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...-untuk-bertani

---


- Ricuh Aksi Tolak Bandara, Mahasiswa Lapor Polisi
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
4K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan