sayhroel132Avatar border
TS
sayhroel132
Melihat Kembali Peristiwa Perang Gallipoli




Quote:


GARDANASIONAL, JAKARTA -Sebagai perdana menteri, Winston Churchill dengan berani membawa Inggris meraih kemenangan dalam Perang Dunia II. Tapi 25 tahun sebelumnya, dia memperjuangkan serangan militer Perang Dunia I yang berakhir dengan bencana tanpa kemenangan dalam satu pertempuran Gallipoli untuk merebut ibukota Kesultanan Utsmaniyah, Istanbul pada 1915. Nama Gallipoli sendiri merupakan sebuah semenanjung di sisi utara Dardanelles, Turki.

Kegagalan perang ini bermula ketika Churchill tetap memaksakan kehendaknya untuk mengirimkan pasukan sebanyak yang dia inginkan untuk menyerang Kesultanan Utsmaniyah. Dengan 50 ribu pasukan dan kekuatan alutsista lautnya, serangan terhadap Gallipoli ini dimulai pada pagi hari, 19 Februariv1915.

Meskipun sukses di awal pertempuran, namun terhenti karena cuaca semakin memburuk dan kapal penyapu ranjau Sekutu (Inggris, Jerman, Hungaria, Austria,Perancis) mengalami kerusakan. Di bawah tekanan Churchill untuk melanjutkan serangan tersebut, komandan angkatan laut Inggris Admiral Sackville Carden mundur dan digantikan oleh Wakil Laksamana John de Robeck.





Hari kemudian pada pagi hari tanggal 18 Maret, kapal perang Inggris dan Prancis kembali memasuki selat dan melancarkan serangan. Sekali lagi, Sekutu berada di atas angin di awal pertempuran, sampai ranjau yang tidak terdeteksi menenggelamkan tiga kapal dan merusak tiga lainnya, dan de Robeck memerintahkan penarikan.

Setelah serangan angkatan laut yang gagal, Sekutu akhirnya meluncurkan invasi darat ke Gallipoli pada tanggal 25 April di tahun yang sama. Serangan ini untuk menghilangkan pergerakan artileri Turki dan menyapu ranjau air. Sekretaris Negara Inggris untuk Perang, Lord Kitchener, menunjuk Jenderal Sir Ian Hamilton sebagai pemimpin Kekuatan Ekspedisi Mediterania, untuk melaksanakan misi.

Perairan Laut Aegea pun yang semula berwarna biru kehijauan berubah menjadi merah karena perlawanan Turki yang menerjang gelombang pasukan Sekutu yang terdampar di darat. Tercatat pada bulan pertama Sekutu kehilangan 45.000 orang.

Akibat kegagalan itu, golongan konservatif menginginkan Churchill untuk menanggalkan jabatan dan pada bulan Mei 1915, dirinya diturunkan ke jabatan kabinet. "Saya adalah korban intrik politik," kata Churchill kepada seorang teman.



Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan pasukan Sekutu sebenarnya sudah diantisipasi oleh para Komandan Kekaisaran Ottoman untuk mempertahankan semenanjung. Mereka sepakat melakukan pertahanan dengan cara menahan dari tanah tinggi di punggung semenanjung, namun ada ketidaksepakatan tentang posisi pendaratan musuh untuk memusatkan kekuatan mereka sendiri.

Letnan Kemal Mustafa Kemal, merupakan sosok yang paham seluk beluk semenanjung Gallipoli setelah operasi melawan Bulgaria di Perang Balkan. Dirinya memprediksi bahwa Tanjung Helles, ujung selatan semenanjung, dan Gaba Tepe, sebagai kemungkinan dua daerah untuk pendaratan pasukan. Dalam kasus pertama, Kemal menganggap Inggris akan menggunakan angkatan laut dengan perintah mendarat dari setiap sisi ujung semenanjung. Dalam Gaba Tepe, jarak pendek ke pantai timur berarti pasukan bisa dengan mudah mencapai Narrows.

Kurangnya kecerdasan dan pengetahuan yang memadai tentang medan, seiring dengan perlawanan Turki yang sengit, menghambat keberhasilan invasi tersebut. Pada pertengahan Oktober, pasukan Sekutu telah menderita korban yang sangat banyak yakni 500.000 jiwa. Pertempuran tersebut juga membuat Panglima Laut Inggris Laksamana John Fisher mengundurkan diri secara dramatis. Hal ini dikarenakan kesalahan penanganan Gallipoli oleh Lord First of Admiralty Winston Churchill.

Dengan jumlah korban Sekutu begitu besar, Komandan Pasukan Inggris Jenderal Hamilton (dengan dukungan Churchill) mengajukan petisi kepada Sekretaris Perang Inggris Lord Kitchener untuk 95.000 bala bantuan. Kitchener hanya menawarkan hampir seperempat dari jumlah itu. Pada pertengahan Oktober, Hamilton berpendapat bahwa usulan evakuasi semenanjung akan menghabiskan biaya hingga 50 persen korban.

Secara keseluruhan, sekitar 480.000 pasukan Sekutu ikut dalam pertempuran Gallipoli, dengan korban mencapai 250.000 korban, termasuk sekitar 46.000 orang tewas. Di sisi Turki, perang tersebut juga menelan korban 250.000 korban, dengan 65.000 orang terbunuh.









Diubah oleh Kaskus Support 04 14-01-2018 11:01
0
24.8K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan