Media Indonesia
TS
Media Indonesia
Trump, Kim Jong-un Kembali Saling Ejek


BUKAN Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump namanya kalau hanya diam melihat pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memamerkan senjata nuklirnya.



Seperti yang baru-baru ini terjadi, Trump memperingatkan Kim bahwa dirinya memiliki tombol nuklir yang jauh lebih besar ketimbang milik (Korut).



"Tolong seseorang dari rezimnya yang kelaparan dapat memberitahu dia bahwa saya juga memiliki tombol nuklir. Tapi ini lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan milik saya bekerja!" tutur Trump lewat akun Twitternya pada Selasa (2/1).



Pernyataan Trump itu menjadi balasan pada peringatan Kim bahwa dia memiliki 'tombol nuklir di mejanya', seraya mempermanis perkataannya dengan menyatakan tertarik pada dialog dan ikut serta dalam Pyeongchang Games, bulan depan.



Presiden Korea Selatan Moon Jae-In telah menanggapi secara positif pernyataan Kim dengan menyebut 9 Januari sebagai tanggal untuk perundingan langka, demi mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.



Korea, yang dibagi oleh Zona Demiliterisasi sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953, terakhir mengadakan perundingan tingkat tinggi pada 2015 untuk hal yang sama.



Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-Gyon mengulangi kesediaan untuk mengadakan pembicaraan dengan Korea Utara, kapan dan di mana saja dalam bentuk apapun.



"Kami berharap Korea Selatan dan Utara bisa saling berhadapan dan mendiskusikan partisipasi delegasi Korea Utara di Olimpiade Pyeongchang, serta isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama untuk memperbaiki hubungan antar Korea," tambahnya.



Namun, AS mempertanyakan keseriusan pembicaraan itu dengan ucapan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley yang menggambarkannya sebagai band-aid, dan tidak akan pernah menerima kepemilikan nuklir Korut.



Haley menyatakan AS menganggap rezim Kim sangat sembrono dan tidak memerlukan bantuan serta senyuman dalam foto.



"Kami pikir kami harus menghentikan senjata nuklir mereka, dan mereka harus menghentikannya sekarang. Kami tidak akan pernah menerima nuklir Korea Utara," imbuhnya.



Korut mengguncang masyarakat internasional dalam beberapa bulan terakhir, atas peluncuran beberapa rudal dan uji coba nuklir keenam yang paling kuat.



Serangkaian sanksi telah diberikan kepada Korut, namun Kim berkilah bangsanya memerlukan nuklir untuk melindungi diri dari agresi AS.



Sebelumnya secara personal, Trump juga meluncurkan serangkaian ejekan pribadi kepada Kim sejak menjabat setahun yang lalu. Trump telah mengejek Kim 'gemuk' dan 'orang roket kecil' yang dibalas Kim dengan menyebut Trump 'pikun yang mentalnya gila'. (OL-4)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...jek/2018-01-03

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Terduga Teroris Ditangkap di Kaltara Berperan sebagai Penyalur ke Filipina

- Rp12 Triliun Dana Desa Cair Januari

- Palestina tidak akan Jual Yerusalem meski Trump Ancam Putus Bantuan

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
793
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan